Sekitar dua ribu lima ratus tahun lalu, di bawah kaki gunung Himalaya yang sekarang kita kenal Nepal. Raja dan permaisuri bercita-cita untuk memberikan kehidupan yang sempurna kepada putranya kelak. Namun yang terjadi adalah sang putra, justru memilih jalan hidupnya. Dan dari sanalah ia membangun filosofinya tentang arti kehidupan dengan jalan meditasi, simpati dan empati dengan mereka yang menderita.
Apa saja yang dilakukan oleh sang raja untuk memberikan kehidupan yang sempurna kepada putranya?
Sebagai raja yang berkuasa di negeri itu, tentu ia memiliki hak veto untuk melakukan hal apa saja. Termasuk mendirikan tembok yang mengelilingi istana raja.
Siapa saja yang terlibat dalam mendirikan tembok di istana raja?
Tentu yang terlibat adalah rakyat di negeri itu. Selain itu, raja menaruh kepercayaan penuh kepada arsitektur yang handal di bidangnya.
Mengapa sang raja berambisi untuk mendirikan tembok itu?
Karena sang raja ingin memberikan kehidupan yang sempurna kepada putranya. Sang raja tidak tega melihat putranya untuk menderita.
Untuk itu, raja dan permaisuri memiliki cita-cita besar untuk menjauhkan putranya dari penderitaan. Termasukraja mengutus para pelayan dan orang-orang pilihan terbaik di negeri itu untuk melayani keperluan putranya.
Sang raja selalu berusaha untuk menjauhkan penderitaan dari putranya.
Dengan model pendidikan seperti itu, apakah sang putra merasa nyaman?