Yang salah saya mencoba untuk mengarahkan kepada kebaikan. Yang benar saya mengapresiasi dan yang rusak saya perbaiki. Bukan mengekang. Mencintai kehidupan adalah tipe kepribadian saya. Jadi, antara media sosial dan kehidupan nyata sangat singkron.
Bagaimana saya menyangkal kepribadian saya di media sosial? Bila saya adalah sosok pegiat literasi! Meskipun terkadang dari sudut psikoalisa id,ego dan superego ajaran Sigmund Freud, cara penyampaian saya tak direspon atau disukai oleh orang lain. Namun, begitulah kepribadian saya. Menulis dan berbicara apa adanya. Karena naluri untuk mencintai kehidupan sangat kaut daripada menyebarkan kebencian kepada sesama.
Korelasi atau pertalian erat antara kepribadian saya dan media sosial merupakan representasi saya dalam berkarya. Inilah makna keseimbangan hidup dalam bermedia sosial.