Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator Tafenpah

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Target Hidup Punya Taman Bacaan di Usia 30-an Tahun

26 April 2021   08:43 Diperbarui: 5 Juli 2022   10:00 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Target hidup punya taman bacaan di usia 30-an tahun. Pixabay

Sebagai perantau, kita boleh saja berbangga dengan bejibun prestasi yang kita miliki saat ini. Bagaimanapun juga suatu saat kita akan pulang kembali ke rumah. Lalu apa yang harus kita lakukan saat di kampung halaman?

Tatkala saya membaca topil Kompasiana tentang "Target Hidup,' seketika hati dan pikiran saya tertuju kepada kampung halaman tercinta. Di mana sebagai pegiat literasi, tentunya saya ingin memiliki taman bacaan sendiri di kampung halaman.

Ide untuk mendirikan taman bacaan di kampung halaman, sebenarnya sejak setahun yang lalu saya sudah rencanakan. Namun, bertabrakan dengan Pandemi, saya memutuskan untuk menundanya.

Target hidup punya taman bacaan di kampung halaman. Pixabay
Target hidup punya taman bacaan di kampung halaman. Pixabay

Menunda bukan berarti saya menyerah. Melainkan ada hal yang saya prioritaskan, terutama menyangkut kelangsungkan hidup saya di tengah Pandemi.

Seiring dengan bergulirnya waktu, saya mulai merasa insecure atau tertekan dengan teman sebaya saya yang sudah memiliki kehidupan yang lebih baik. 

Dalam artian secara ekonomi sudah mapan, punya keluarga dan bisa mengelola bisnis kecil-kecilan. Sementara saya masih berjuang untuk keluar dari penjara rahim 2020-saat ini yakni Pandemi.

Saya bukan menyalahkan Pandemi, tapi saya lebih tertekan dengan keberhasilan mereka. Meskipun mulut berkata saya baik-baik saja, namun di salah satu pojok hatiku, ada keraguan yang semakin mengejarku.

Salah satu keraguan yang kian mengejarku adalah mencari problem solving (penyelesaian masalah). Masalah yang ada dalam diri saya.

Meskipun standar keberhasilan saya sudah bisa membantu orangtua, pendidikan adik-adik dan bisa membantu orang lain dari karya sederhana saya berupa tulisan. Namun, saya rasa itu tidak cukup. Karena antara kebutuhan dan keinginan selalu berbenturan.

Benturan kebutuhan dan keinginan menyebabkan hati yang kian gunda gulana untuk mengoal-kan taman bacaan yang sudah saya rencakan setahun yang lalu. Antara rasa pesimis dan optimis terkadang mengaburkan angan saya.

Angan yang sudah lama terpatri dalam semangat 45, semakin terkikis oleh rasa insecure akan keberhasilan rekan SMA. Terkadang pula saya mensyukuri pencapaian saya di dunia kepenulisan. Karena background orangtua yang hanya tamatan SD, tapi anak-anaknya bisa menulis. Itulah hal yang saya syukuri saat ini.

Selain itu, saya bersyukur karena di usia kepala dua, saya sudah mmenemukan minat dan bakat saya yang perlahan tapi pasti akan mengarahkan pada tujuan hidup saya.

Tujuan hidup saya tak lain adalah punya taman bacaan di kampung halaman tercinta. Karena kampung halaman saya banyak orang hebat, tapi egois. Mereka ingin menang sendiri dan sulit untuk diberi solusi.

Motivasi untuk membuktikan ucapan saya bisa dicapai, tatkala saya memutuskan untuk kembali ke kampung halaman tercinta di usia 30-an tahun.

Karena sekarang saya masih mencari modal dan pengalaman di tanah rantau. Harapannya dari ilmu yang saya dapatkan bisa diaplikasin bersama wajah-wajah generasi perbatasan yang selalu haus akan ilmu pengetahuan.

Inilah versi keberhasilan dan target hidup yang ingin saya gapai di usia 30-an tahun. Dan terakhir saya bisa menemukan tambatan hati. Karena sudah bosan dihina terus oleh Bung Ozzy. hihihih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun