Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator Tafenpah

Membaca, Berproses, Menulis, dan Berbagi || Portal Pribadi: www.tafenpah.com www.pahtimor.com www.hitztafenpah.com www.sporttafenpah.com ||| Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menggenggam Matahari

14 Desember 2020   01:33 Diperbarui: 14 Desember 2020   02:43 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber; Dokumen Pribadi

Bermimpilah hingga suatu hari, kamu menggenggam matahari.

Sejauh ada niat, apa pun bisa diraih oleh setiap orang. Pengalaman jatuh dan bangun adalah hal biasa dalam hidup. Banyak orang ketika mengalami kegagalan di awal merintis karir menjadi down. Akibatnya, mereka hanya stuck (terjebak) di antara kebimbangan untuk melangkah. Hidup mereka pun hanya berada di dalam lingkaran hitam.

Berbeda dengan orang sukses. Orang sukses tak butuh banyak alasan. Mereka bertindak dan terus menantang lingkaran hitam untuk menembusinya. Sementara, orang yang sok tahu mencari ribuan alasan untuk melangkah.

Ketika pikiran, otak dan perasaan sudah lelah, banyak godaan untuk lari dari kenyataan. Sejatinya, penyebab dari rasa kekhawatiran yang berlebihan untuk menekuni bidang, profesi apa pun adalah adanya kebisingan dari dunia luar diri kita. Akibatnya, kita hanya terjebak dengan apa kata orang.

Satu hal yang patut diteladani dari orang-orang hebat adalah "terus bermimpi." Bermimpilah hingga suatu hari, saya dan anda menggenggam matahari. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun