Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator Tafenpah

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Dialektika Bercinta

19 Oktober 2020   01:57 Diperbarui: 19 Oktober 2020   03:29 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
lifestyle.kompas.com

Psikologi bercinta adalah ritual sebelum memulai kisah asmara antar pasangan. Birahi/gairah untuk saling melepaskan hormon antar pasangan dibangun atas dasar cinta.

Cinta berasal dari daya tarik antar pasangan untuk saling menikmati indahnya dunia sensasi. Akan tetapi, terkadang cinta menolak untuk diselami. Sebab kolam asmara penuh dengan problem/masalah seputar kehidupan percintaan.

Dialektika artinya dialog/komunikasi yang dilandaskan pada rasa ingin memiliki. Ritual percintaan tak mengenal waktu. Tergantung di mana birahi itu ada.

Kebiasaan ini hanya dimiliki oleh laki-laki. Karena laki-laki memiliki karakter untuk menyerang. Layaknya para striker pemain sepak bola dunia. Sementara, perempuan adalah penjaga gawang yang setia menunggu bola.

Tendangan bola asmara laki-laki terkadang melesat ke jala gawang perempuan. Tembakan penalti adalah jalan satu-satunya untuk menikmati sensasi adrenalin percintaan. Gawang perempuan siap menampung bola liar dari laki-laki.

Rasanya lega, bila laki-laki mengeksekusi penalti dengan cara sentuhan yang elegan. Sentuhan elegan dini hari mendorong puncak kenikmatan semakin terasa bila bola laki-laki masuk gawang perempuan.

Jauh di lubuk hati setiap pasangan adalah memiliki cinta yang utuh hingga ajal menjemputnya. Setiap orang akan merasa bangga bila di keluarganya tak terceraiberai hanya karena masalah kenikmatan di lapangan hijau.

Masalah-masalah perceraian terbesar dan yang paling dominan selain ekonomi adalah tidak adanya kepuasan dalam urusan ranjang. Karena urusan ranjang adalah jembatan untuk melanggengkan kisah cinta yang sudah dibina dalam durasi waktu yang lama dan panjang.

Ujian durasi waktu adalah ujian hidup yang akan terus ada sejauh manusia bercinta. Nah, untuk tetap menjaga kelanggegan kehidupan berkeluarga, ada beberapa hal yang perlu dilestarikan dari nenek moyang kita yakni;

1. Komunikasi

Komunikasi adalah sumber kehidupan. Bila komunikasi tak jalan, kehidupan akan berhenti. Komunikasi berarti dialog/dialektika dalam memahami kelebihan dan kelemahan antar pasangan.

2. Komitmen

Memiliki adalah hal mudah, daripada mempertahankannya. Pasanganmu jauh lebih berharga dan menarik di mata orang lain. Jadi, jagalah pasangan anda, sebelum dijaga oleh orang lain. Serupa mengantisipasi lebih baik dari pada terlambat menyesali kebodohan.

3. Menahan Ego

Ego memiliki potensi besar dalam segala hal. Termasuk perceraian. Bila setiap pasangan tak menahan ego, jalan menuju perpisahan akan terbuka lebar. karena perpisahan itu datang tanpa diduga dan diundang. Oleh karena itu, berhati-hatilan dengan masalah ego.

Sekiranya, ketiga point di atas bisa melanggengkan kisah cinta anda bersama pasangan tercinta. Rawatlah pasangan anda, sebelum penyesalan yang mengejar sisa hidup anda. Oleh sebab itu, keterbukaan untuk membangun dialog sebelum bercinta adalah jembatan keabadian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun