Butuh 24 balapan bagi Lorenzo untuk mengukir kemenangan perdana nya bersama Ducati, di putaran MotoGP Italia; 1,5 tahun semenjak Lorenzo bergabung dihitung dari Januari 2017. Sementara CEO dan petinggi Ducati hingga Bulan Mei 2018 terus memperlihatkan ketidaksabaran melihat perkembangan Lorenzo.Â
Bulan Mei 2018, CEO Ducati mengirim sinyal kepada media untuk melepas Lorenzo usai kontrak berakhir di tahun 2018. 1 bulan kemudian, Lorenzo memenangkan balap MotoGP Italia di Bulan Juni 2018.Â
Pihak Ducati terkejut dan ingin menarik pernyataannya melepas Lorenzo, namun ternyata pihak Honda sudah terlebih dahulu mengikat Lorenzo dengan kontrak di Tahun 2019-2020.
Atas kontribusi yang diberikan Lorenzo kepada Ducati dalam memperbaiki kelemahannya, tidak kurang General Manager Ducati Corse Luigi Dall'Igna dan CEO Ducati Domenicali mengakui dan berterima kasih.Â
Namun apa daya, nasi sudah menjadi bubur, ketidak sabaran dan sindiran dari petinggi Ducati membuat Lorenzo pergi ke Honda. Dan ternyata di Tahun 2019, Ducati sendiri mengalami penurunan prestasi.Â
Sepeninggal Lorenzo dari Ducati, Andrea Dovisioso di Tahun 2019 ini hanya mampu meraih 2 kemenangan + 7 podium. Bandingkan dengan statistik Dovisioso di Tahun 2018 yang mampu meraih 4 kemenangan + 5 podium.
Seelah 1 tahun bergabung dengan Honda, cedera yang dialami Lorenzo selain kembali ia harus beradaptasi dengan karakter motor yang berbeda, membuat Lorenzo terpuruk di posisi bawah, sehingga akhirnya ia memutuskan untuk mengundurkan diri di Tahun 2020.
Apa yang salah dengan Lorenzo?
Benar Lorenzo adalah pembalap yang fenomenal. Ia memiliki jiwa pemenang, ia tidak mau sekedar menjadi rekan tandem semata. Lorenzo juga dikenal sebagai pembalap yang "bersih" dengan gayanya yang clean & smooth. Ia berhasil mematahkan dominasi Rossi serta merebut titel juara dunia dari tangan Marquez di Tahun 2015.Â
Namun sayangnya, praktis di Tahun 2017 hingga 2019, ia lebih banyak menghabiskan waktu mempelajari dan menyesuaikan gaya balapnya dengan karakter motor yang berbeda.Â
Mungkin perjalanan karir balapnya sekarang akan berbeda kalau ia menurunkan ego nya dan memilih tetap bertahan di Yamaha pada Tahun 2017.Â