Law of Attractions.
Hukum ini juga menyebutkan, bahwa similar things are attracted to one another (Hal serupa akan tertarik satu sama lain). Orang-orang yang selalu merasa dirinya sial, tanpa disadari lebih menyukai orang yang memiliki masalah yang serupa, sebagai pembenaran yang membuat dirinya merasa tidak sendirian atau lebih baik. Orang-orang yang pendiam yang selalu merasa dirinya tak terlihat ketika di sekolah, biasanya berteman dengan orang yang menurutnya mirip seperti dirinya.
Ada ketertarikan yang secara naluri terjadi alami begitu saja. Seperti kata Tan Malaka "Air berkumpul dengan air, minyak berkumpul dengan minyak, setiap orang berkumpul dengan jenis dan wataknya".
Orang yang menghargai dirinya, mencintai dirinya, merasa nyaman dengan dirinya sendiri sangatlah mudah mendapatkan orang-orang yang juga mencintai dirinya apa adanya.
Loves radiates Loves, Loves attract Loves (Cinta memancarkan cinta, cinta menarik cinta)
Begitu juga dengan uang. Money attracts Money dalam hal baik atau buruk tergantung dari niat kita. Jika kita memperlakukan uang dengan cara yang baik, misal sedekah, membantu tanpa mengharap kembali, maka dia akan menarik uang itu sendiri, entah dia jadi dihadirkan orang-orang yang akan membantunya secara tulus ketika dia kesulitan uang, atau dari uang yang dikeluarkan, ya seringkali diganti berlipat ganda dari segala penjuru. Tapi semua hal yang kembali bukan hanya tentang uang semata ada halnya semesta yang luas ini memberikan sesuatu lebih dari apa yang kita minta. Percayalah
Nah, kembali lagi tergantung niat dan cara kita.
Jika Otak isinya duit melulu, memanfaatkan uang dengan itikad yang tidak tulus. Ya akan menarik orang yang otaknya duit melulu dengan itikad yang serupa. Orang yang matre lah, orang yang wanna be you dan ujung-ujungnya sirik atau iri.
Bahkan di hubungan dengan pasangan, Pernah saya dicurhatin oleh seorang teman. "suamiku, selalu kritik aku, bilang aku begini, aku begitu.. aku stress ". Ketika obrolan makin serius, entah berapa kali dia mengata-ngatai dirinya sendiri dengan hal-hal negatif. Lalu saya tanya, seberapa sering kamu itu menghakimi dirimu sendiri?. Â Bilang kamu itu tidak guna, bilang kamu itu bodoh, bilang kamu itu tidak bisa ini itu.. karena dari tadi kata-kata ini sampe berapa kali kamu tulis pas cerita denganku, please stop! Â Kamu mengkritik dirimu sendiri sebegitu seringnya, ya ini "menarik" orang-orang untuk ikutan hobbi mengkritik kamu secara tidak langsung.
Bagaimana kamu bisa berbagi cinta, jika kamu tidak memiliki cinta untuk dirimu sendiri. Penuhi dirimu dengan cinta dan bagikan cintamu dengan orang lain. Berhentilah mengabaikan dirimu sendiri dan belajarlah untuk mencintai dirimu sendiri, yang berarti kamu bertanggung jawab atas perasaanmu, daripada menghindari perasaanmu atau membuat orang lain bertanggung jawab atasnya.