Mohon tunggu...
Fransiskus Malen
Fransiskus Malen Mohon Tunggu... Freelancer - Pencinta Perubahan

Mengukir impian melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyiasati Dampak Negatif Penggunaan Smartphone bagi Siswa

17 Juli 2020   01:07 Diperbarui: 17 Juli 2020   01:04 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vinsa, siswa SMPK St. Fransiskus Xaverius Ruteng, sedang menggunakan aplikasi Family Link/dokpri

Sekolah SMPK St. Fransiskus Xaverius yang terletak di Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT melakukan langkah jitu guna menghindari siswa dari dampak negatif penggunaan smarphone. Jenis smartphone yang sering digunakan siswa di sekolah ini adalah HP Android. Jika di sekolah lain membawa smartphone dilarang, sekolah favorit di Kabupaten Manggarai ini justru mewajibkan siswa-siswinya memiliki akun pribadi di HP android. 

Kami selaku orangtua sempat khawatir terjadi penyalahgunaan akun di android untuk mengakses konten-konten yang tidak pantas untuk anak-anak. Setelah diberitahu para guru, baru kami paham dan tidak terlalu khawatir tetapi justru merasa tertarik untuk mempelajari cara menggunakannya. Di sekolah ini sudah lama disediakan WIFI gratis bagi siswa sehingga mereka terbiasa dengan pembelajaran daring.

Ketika melakukan pendaftaran ulang, melalui edaran, pihak sekolah menegaskan siswa harus membuat akun google mile sendiri untuk memudahkan pelaksanaan pembelajaran dalam jaringan (daring) dan PJJ. Pada hari pertama masuk sekolah tanggal 13 Juli 2020, semua siswa mengikuti arahan guru cara membuat akun google mile pribadi di ruang kelas masing-masing sedangkan orangtua diminta mengunduh aplikasi Family Link di play store.

Mengapa menggunakan aplikasi Family Link ? 

Beberapa keuntungan menggunakan aplikasi Family Link pada saat anak-anak kita login ke perangkat android dengan akun google mereka, yaitu:

  1. Orangtua dapat memantau dan mengawasi penggunaan konten yang dilakukan oleh anaknya sampai dapat mendeteksi wilayah/zona di mana anaknya berada. 
  2. Orangtua dan guru dapat mengatur batasan usia dan mengelola setelan di android sehingga dapat memfilter dan memblokir situs-situs yang vulgar dengan SafeSearch.  
  3. Aplikasi ini orangtua dapat mengelola waktu pemakaian perangkat, menemukan dan mengelola lokasi perangkat android 
  4. memilih dan mengelola izin aplikasi google play yang boleh dan tidak boleh digunakan untuk anak
  5. Melihat dan memblokir aktivitas aplikasi untuk anak yang tidak bermanfaat. 
  6. Orangtua dapat menambahkan tiga sampai lima orang untuk mengawasi anaknya di grup pengawasan anggota keluarga.  

Manfaat aplikasi Family Link sangat banyak, namun aplikasi ini bukanlah satu-satunya. Mungkin masih banyak aplikasi lain yang lebih baik di luar pengetahuan penulis. Maka sekolah perlu melakukan pengembangan dan penelitian lebih lanjut untuk rekomendasi teknologi yang lebih baik.   

Sudah saatnya siswa mengikuti perkembangan teknologi modern melalui internet. Mengawasi tanpa membatasi akses mereka menjelajah dunia maya tidaklah cukup. Tugas kita sebagai guru dan orangtua adalah menentukan, mengatur, dan mengontrol penggunaan smartphone langsung pada aplikasinya agar tidak disalahgunakan oleh anak-anak kita.

Membangun kerja sama antara pihak sekolah dengan orangtua dalam memanfaatkan teknologi internet sangat dibutuhkan demi menghindari penyalahgunaan. Penggunaan smartphone jika dilakukan dengan bijak dan kontrol yang baik dari orangtua akan menghindari siswa dan anak-anak kita dari pengaruh konten-konten negatif.

Melalui aplikasi family link, diharapkan anak-anak kita akan menjadi warga digital yang pintar dan cerdas, membuat mereka menjelajahi dan melakukan petualangan dunia online dengan nyaman. Aplikasi Family Link diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif dari penggunaan teknologi smartphone. Semoga bermanfaat***).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun