"Tuh kan, lu malah capek ati, capek pikiran, capek badan sendiri kan? Uda deh, sekarang lu fokus kerja, mikirin hal positif aja."
"Iya, iya."
Sampai kapan hujan selalu mendahului embun. Sampai kapan???
Aku memandangi hujan dari balik jendela kaca lantai 38 di sela aku beranjak dari kursi kerjaku mengisi botol minumku dengan air putih di pantri. Tiba-tiba handphone dalam saku celanaku bergetar. Ku-unlock kuncinya, kubuka pesannya.
Sayang, sorry ya malam ini aku nggak bisa jemput kamu. Ibu Elisa memintaku untuk mengirim berkas ke kantornya. Sayang pulang naik transportasi online aja ya. Sorry.
Lagi-lagi dan lagi, malam ini aku pulang tak dijemput untuk ketiga kalinya dalam seminggu. Uhhhhhh, butuh berapa banyak kesabaran lagi. Demi masa depan nih, aku padamkan api cemburu dalam hati dan pikiranku.
Berharap Desember segera bertemu Januari agar aku bisa merayakan pergantian tahun sekaligus menyudahi drama perasaan ini. (@fransisca.otey)