Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

7,2 Juta Ton Sampah di Indonesia Belum Terkelola dengan Baik!

6 Desember 2024   18:39 Diperbarui: 6 Desember 2024   19:13 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tumpukan Sampah. https://dreamina.capcut.com/

Bayangkan ini kamu sedang berjalan di sepanjang pantai, berharap menikmati angin laut yang segar dan pasir putih yang bersih. Namun, apa yang kamu lihat malah tumpukan sampah plastik, botol, dan kantong kresek yang berserakan di mana-mana. Inilah kenyataan yang dihadapi Indonesia saat ini. Setiap tahun, lebih dari 7,2 juta ton sampah di negeri ini tidak dikelola dengan baik. Angka tersebut bukan hanya sekadar data statistik; itu adalah ancaman nyata yang berdampak pada lingkungan, kesehatan, dan kualitas hidup kita sehari-hari.

Memahami Akar Masalah Mengapa Sampah Menumpuk?

Indonesia menghasilkan sekitar 68 juta ton sampah per tahun, dengan mayoritas berasal dari rumah tangga. Dari jumlah tersebut, 37% berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA), sementara 7,2 juta ton sisanya tersebar di jalanan, sungai, hingga laut. Namun, mengapa sampah ini sulit dikelola?

1. Infrastruktur yang Tidak Merata

Masalah besar yang pertama adalah kurangnya fasilitas pengelolaan sampah. Di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, fasilitas TPA modern memang tersedia, tetapi di daerah pedesaan, pengelolaan sampah sering kali masih dilakukan secara tradisional, seperti pembakaran atau pembuangan langsung ke sungai. Sebagai contoh, di wilayah pesisir Jawa Barat, ribuan ton sampah plastik setiap tahun hanyut ke laut karena minimnya akses ke tempat pembuangan.

2. Budaya dan Kebiasaan Masyarakat

Kamu mungkin pernah melihat seseorang membuang sampah sembarangan dari kendaraan atau di pinggir jalan. Ini bukan hanya soal ketidaktahuan, tetapi kebiasaan yang sudah tertanam. Di banyak daerah, belum ada kesadaran kolektif tentang pentingnya memilah sampah organik dan anorganik.

3. Dominasi Sampah Plastik

Plastik menjadi salah satu masalah terbesar. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebutkan bahwa 15% dari total sampah di Indonesia adalah plastik, yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai. Sampah plastik sering kali terbuang ke sungai dan berakhir di laut, menjadikan Indonesia sebagai salah satu penyumbang sampah laut terbesar di dunia.

4. Lemahnya Penegakan Regulasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun