Mohon tunggu...
Gregorius Nyaming
Gregorius Nyaming Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Hanya seorang anak peladang

Seorang Pastor Katolik yang mengabdikan hidupnya untuk Keuskupan Sintang. Sedang menempuh studi di Universitas Katolik St. Yohanes Paulus II Lublin, Polandia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Betabak, Ritual Adat Suku Dayak Desa Menguatkan Semengat

27 November 2020   16:14 Diperbarui: 28 November 2020   06:02 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ritual Betabak. Penulis dikibas dengan ayam ketika baru tiba di tempat tugas, Paroki Ambalau, Keuskupan Sintang (Dokumentasi pribadi)

Dalam masyarakat adat Dayak Desa, penjemputan ini disebut dengan ngamik bini.

Ketika sudah sampai di rumah calon suaminya, akan diadakan serangkaian upacara adat untuk menyambut kedatangannya. Betabak merupakan salah satu yang termasuk di dalamnya.

Selain untuk mendoakan agar sang calon istri selalu sehat dan kelak bisa menjadi istri dan ibu yang baik, Betabak dilakukan untuk menghalau roh-roh jahat yang mungkin telah menyertai rombongan pengantin selama dalam perjalanan.

Masyarakat adat Dayak Desa meyakini keberadaan roh-roh jahat di dalam alam. Roh-roh jahat ini seringkali mengacaukan niat dan rencana baik anak manusia. 

Perjalanan yang kadangkala mengalami hambatan dipandang sebagai karya si jahat yang bermaksud menggagalkan niat baik manusia.

Atas alasan tersebutlah Betabak harus dilakukan. Tujuannya agar manusia bisa menata dan menjalani kehidupan dengan hati yang tenang dan damai.

Keyakinan di atas jugalah yang mendasari mengapa tamu kehormatan yang datang berkunjung harus ditabak. 

Pertama-tama, tentu saja mendoakan agar si tamu selalu diberi kesehatan yang baik dan umur panjang. Selain itu, untuk menghalau segala yang jahat agar tidak turut masuk bersamanya ke dalam kampung yang ia datangi.

Roh-roh jahat harus terlebih dahulu dihalau. Sebab, seluruh warga kampung tidak menghendaki kedatangan sang tamu, yang tentu saja datang dengan maksud baik, justru akan mengganggu ketentraman di kampung yang sudah lama terpelihara.

Selain dari beberapa contoh di atas, dalam kesempatan-kesempatan tertentu, ritual ini juga biasanya dilakukan oleh orang tua terhadap anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. 

Dengan menabak anaknya, orang tua berdoa agar mereka bisa bertumbuh dengan sehat dan kelak bisa menjadi anak yang baik dan pintar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun