Demikiana salam perdananya sebagai Paus dari balkon, sebelum memberikan berkat Urbi et Orbi: "Saudara dan saudari terkasih, setelah Paus Yohanes Paulus II yang agung, para Kardinal telah memilih saya, seorang pekerja sederhana dan rendah hati di kebun anggur Tuhan. Fakta bahwa Tuhan tahu bagaimana bekerja dan bertindak bahkan dengan peralatan yang tidak memadai menghibur saya, dan di atas segalanya saya mempercayakan diri saya pada doa-doa Anda. Dalam sukacita Tuhan Yang Bangkit, yakin akan bantuannya yang tak pernah gagal, marilah kita maju terus. Tuhan akan membantu kita, dan Maria, Bunda Tersuci-Nya, akan berada di pihak kita. Terima kasih."
Pengunduran dirinya membuat dunia terkejut. Paus umumnya menjalankan tugas dan jabatan itu hingga akhir hayat. Memang Benediktus XVI bukan yang pertama dalam sejarah gereja, karena sebelumnya sudah ada Paus Gregorius XII (1415). Namun pengunduran dirinya bukan karena tekanan eksternal menyusul Paus Celestinus V (1294). Ia merasa tidak lagi memiliki keuatan yang cukup dan efektif untuk memimpin tanggung jawab besar Gereja.
Setelah pensiun ia justru lebih lama dari masa kepausannya. Semua waktu itu ia jalani dengan damai dan tenang dalam kesunyian doa dan matiraga di biara Bunda Gereja. Ia terus menggembalakan domba-domba Tuhan.
Paus Emeritus Benediktus XVI wafat pada usia 95 tahun. Jenazahnya akan disemayamkan di Basilika Santo Petrus sejak Senin pagi, 2 Januari 2023, hingga Misa Pemakamannya di Lapangan Santo Petrus pada 5 Januari 2023. Ia dimakamkan di ruang bawah tanah (Katakombe) di bawah Basilika Santo Petrus.
Terima kasih untuk kesetiaanmu, untuk semua yang telah engkau berikan. Tidak seorang pun yang sempurna di dunia ini, tetapi justru untuk itu semua dipanggil. Akhirnya terima kasih juga untuk pesanmu bagi kami dalam Surat Wasiat, "Berdirilah teguh dalam iman! Jangan biarkan dirimu bingung!"