Mohon tunggu...
Framita Yordhania
Framita Yordhania Mohon Tunggu... Mahasiswa - KEGIATAN KKN MAHASISWA UNDIP 2021

Mahasiswa Universitas Diponegoro Melaksanakan KKN Pulang Kampung

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Hebat! Mahasiswa KKN Undip Memanfaatkan Ikan Menjadi Produk yang Memiliki Nilai Jual Lebih Tinggi

10 Agustus 2021   06:13 Diperbarui: 10 Agustus 2021   06:21 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Tahu Bakso (Dokpri)


Kelurahan Gedong, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri (4/8/2021)  Ikan merupakan bahan pangan yang mudah sekali mengalami kerusakan atau mudah busuk karena kandungan airnya yang tinggi sehingga mikroorganisme mudah sekali tumbuh pada daging ikan yang telah mati. 

Pengolahan ikan menjadi suatu produk atau diversifikasi merupakan cara yang dapat digunakan untuk mempertahankan mutu dari ikan dan juga dapat meningkatkan nilai jual ikan jika melalui proses pengolahan. 

Ikan merupakan bahan pangan yang memiliki protein dan gizi yang tinggi, tapi kebanyakan anak justru tidak menyukai untuk memakan ikan yang biasanya diolah hanya dengan digoreng, oleh sebab itu pengolahan perikanan atau diversifikasi perikanan ini harus digencarkan agar dapat meningkatkan keinginan anak untuk gemar makan ikan. 

Produk divesifikasi perikanan salah satunya yaitu tahu bakso, produk ini banyak ditemukan dipasar serta masyarakat sudah familiar, dan banyak peminatnya. Produk tahu bakso dapat diolah dirumah sendiri dan juga dengan bahan baku baksonya bisa dari ikan. 

Proses pembuatan tahu bakso sangat mudah dan juga produk ini dapat menjadi salah satu ide bisnis dimasa pandemi terkhusus warga Dusun Watu Pecah, Gedong, Ngadirojo, Wonogiri. 

Kegiatan Demonstrasi Pembuatan Tahu Bakso Ikan (Dokpri)
Kegiatan Demonstrasi Pembuatan Tahu Bakso Ikan (Dokpri)

Mahasiswa KKN UNDIP memberikan pelatihan pembuatan tahu bakso dari ikan kepada ibu-ibu di Dusun Watu Pecah dengan agenda kegiatannya yang pertama penampilan video pembuatan, lalu demonstrasi pembuatan, kemudian pembagian hasi produk tahu bakso yang telah dibuat. 

Masyarakat Watu Pecah mayoritas bekerja sebagai petani dan memiliki penghasilan sampingan sebagai nelayan pencari ikan, karena dusun Watu Pecah ini dekat dengan sungai. Ikan yang ditangkap biasanya langsung dijual dengan harga yang murah kepada pengepul. 

Oleh sebab itu teknik pengolahan diversifikasi perikanan ini perlu dilakukan untuk meningkatkan nilai jual pada ikan. Pengolahan ikan atau diversifikasi ini juga akan meningkatkan keinginan untuk gemar makan ikan pada anak.

Dokpri
Dokpri

Bahan yang digunakan untuk membuat tahu bakso ikan yaitu tahu, daging ikan nila tanpa tulang dan kulit 150 gr, tepung terigu, tepung tapioka, bawang putih 3 siung, garam, merica, gula, kaldu bubuk, telur 1 butir. 

Peralatan yang digunakan yaitu baskom, piring, nampan, kocokan telur, pisau sendok, panci penngkukus, saringan, Langkah yang petama yaitu kocok telur kemudisn msdukksn bawang putih yang sudah dihluskas, lalu meria, gram dan gula, serta kaldu bubuk kemudian campr  hingga merata. 

Langkah selanjutnya yaitu masukkan tepung terigu 3 sendok makan dan 1  sendok makan tepung tapioka kemudian diaduk aduk hingga merata. Langkah seanjutnya yaitu masukkan adonan bakso kedalam perut tahu lalu kukus 15-20 menit, lalu setelah dikukus tahu bakso bisa digoreng menggunakan tepung atau dilumuri telur. 

Kemudian kegiataan setelah demonstrasi yaitu pembagian tahu bakso ikan. 

Kegiatan Pembagian Tahu Bakso Ikan (Dokpri)
Kegiatan Pembagian Tahu Bakso Ikan (Dokpri)


Pembuatan tahu bakso ini ditunjukkan untuk meningkatkan kegemaran dalam mengkonsumsi ikan tkepada anak-anak yang viasanya tidak suka untuk mengkonsumsi ikan. 

Pengolahan ikan ini atau diversifikasi perikanan juga dapat digunakan sebagai teknik untuk meningkatkan nilai jual dari ikan, masyarakat Watu pecah yang biasanya hanya menjual ikan dengan harga yang murah, diharapkan dengan adanya pelatihan ini maka ikan yang diperoleh dapat diolah terlebih dahulu, supaya dapat meningkatkan nilai jualnya. 

Warga Watu Pecah sangat antusias dengan adanya pelaatihan ini dan juga dalam kegiatan yang telah dilakukan tetap mematuhi potokol kesehatan.

Nama : Framita Yordhania

Tempat KKN : Dusun Watu Pecah, Kelurahan Gedong, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri

DPL : Bapak Muhyidin, S.Ag., M.Ag., M.H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun