Mohon tunggu...
Frainaldo Rizal Masut
Frainaldo Rizal Masut Mohon Tunggu... Guru - Guru berbagi

Menulis, Membaca, Berkreasi dan berkembang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Karakter dan Kognitif: Penting Mana untuk Masa Depan Anak?

26 Januari 2023   13:16 Diperbarui: 26 Januari 2023   13:19 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan dalam perjalanannya hingga saat ini telah mengalami berbagai macam perkembangan diberbagai aspek. Berbagai terobosan diaplikasikan dalam dunia pendidikan dan ratusan pemikiran para ahli dan filsuf serta tokoh - tokoh terkemuka turut menjadi dasar membuat pendidikan mempunyai bentuk yang asri untuk dipakai dan dimanfaatkan dalam ruang pendidikan. Hal ini dilatari oleh urgennya peran pendidikan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan semua negara berlomba - lomba menciptakan sistem pendidikan yang baik demi pengembangan SDM yang tentu punya andil besar bagi kemajuan suatu negara. Bahkan tak jarang negara menggelontorkan dana yang begitu besar serta mengalokasikannya dibidang pendidikan secara masif. 

Dalam pendidikan di Indonesia ada dua hal yang menjadi fokus utama dalam pengembangan peserta didik, yaitu Pendidikan karakter dan kognitif. Kedua hal ini diharapkan berkembang maksimal dan mampu menopang perkembangan siswa serta menjadi dasar baginya dimasa depan. Kemampuan kognitif merupakan sebuah proses pada manusia yang terjadi secara internal di dalam pusat susunan syaraf sehingga seseorang dapat berpikir. Kemampuan kognitif pada setiap manusia juga sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan fisiknya. Kemampuan Kognitif diasah disekolah dalam format pembelajaran dikelas yang menyiapkan berbagai pengetahuan serta disajikan dalam berbagai metode yang menarik. Perkembangan kognitif membantu siswa untuk berpikir lebih baik dan mampu mempersiapakan dirinya sesuai dengan tuntutan dunia kerja. 

Karakter adalah suatu pembawaan individu berupa sifat, kepribadian, watak serta tingkah laku yang diekspresikan dalam kehidupan sehari-hari. Istilah karakter merupakan serapan kata bahasa Latin kharakter, kharessein, kharax, dan dalam bahasa Inggris, yakni character. Secara mendasar dalam kehidupan sehari-hari adanya pengklasifikasian karakter ke dalam dua jenis, yaitu karakter baik dan karakter buruk. Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa karakter atau sifat bawaan berkaitan erat dengan kepribadian (personality) dalam diri seseorang. Karakter dalam kehidupan juga sangat menentukan bagaimana siswa diterima baik dalam masyarakat maupun dalam dunia kerja. 

Berdasarkan penjelasan sederhana diatas dapat dipastikan bahwa kedua hal tersebut berjalan seiring dan sangat penting dalam perkembangan anak. Tak dapat disanggah bahwa tujuan pendidikan pada akhirnya bermuara pada pembentukkan pribadi yang lebih baik dan mampu menghidupi dirinya sendiri.  Perkembangan Kognitif penting untuk Kemampuan siswa sedangkan karakter yang baik diperlukan agar siswa bisa diterima dimasyarakat dan dunia kerja. Toh, Kepintaran seseorang sedikit banyaknya bisa saja tidak diperhatikan jika sikapnya tidak mampu diterima di masyarakat ataau dunia kerja. 

Nah, pertanyaannya sekarang bagian mana yang perlu dikembangkan dengan porsi yang lebih banyak? jawabannya menurut hemat penulis ya dikembangkan sejalan saja. Ki hadjar Dewantara bahkan menekankan agar guru mampu membuat siswa agar berkembang sesuai dengan kodratnya. Kognitif yang dilatih disesuaikan dengan kemampuan dasar yang dimiliki siswa dan pendidikan karakter berjalan searah dengan Perkembangan kognitif. 

Dalam praktiknya dilapangan, kebanyakan siswa tentu biasa - biasa saja dalam kemampuan kognitif, yang cukup menonjol bisa dihitung dengan jari. Oleh karena itu guru dituntut untuk menemukan apa yang disukai dan yang bisa dikembangkan siswa dalam prosesnya. Dari hasil penelusuran tersebut bisa dijadikan dasar untuk mengembangkan siswa pada bagian mana?. Selain itu karakter siswa perlu dibina baik secara langsung maupun tidak langsung dalam interaksinya dikelas bersama guru maupun bersama teman - temannya. 

Tugas guru memang bisa dikatakan tidak ringan dan perlu usaha ekstra, namun itu merupakan jalan satu - satunya yang harus dibuat jika memang kita mau disebut sebagai guru profesional. Tugas guru adalah menghasilkan manusia yang berkualitas dan proses membentuk manusia bukan perkara mudah. Jika kita sebagai guru kerjanya asal - asalan saja dan masuk kelas hanya karena kita guru, maka profesionalisme sebagai guru perlu dipertanyakan dan apakah kita sebagai guru betul menjalankan tugas dengan benar. Terkadang ada banyak hal yang membuat guru menomorduakan tugas guru, serta mementingkan urusan lain diluar kewajibannya. Maka dari itu, guru perlu merefleksikan lagi tugas yang diembannya dan betulkah kita menjadi guru sebagai pembentuk manusia ataukah hanya untuk memenuhi tuntutan saja. Syalom

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun