Mohon tunggu...
Akhmad Fourzan Arif Hadi P
Akhmad Fourzan Arif Hadi P Mohon Tunggu... Profesi saya sebagai Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Kabupaten pada Kemendesa PDT

Saya adalah seorang pria disabilitas daksa yang memiliki kegemaran berkelana, berdiskusi, dan tentu saja ngopi di berbagai kedai formal (seminar, workshop, dan ruang-ruang diskusi lainnya) serta kedai non formal. Urusan menulis artikel tidak begitu mahir. Nama panggilan saya adalah ITONG.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Indeks Pendidikan Desa: Cermin Masa Depan atau Sekadar Angka? #KompasianaDESA

13 Mei 2025   00:45 Diperbarui: 13 Mei 2025   00:45 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak desa sekolah sambil membawa skor Indeks Desa (Sumber: Dokumen Pribadi)

Dari Skor ke Aksi: Apa yang Bisa Dilakukan?

Ilustrasi Rekomendasi Kebijakan dan Intervensi(Sumber: Dokumen Pribadi)
Ilustrasi Rekomendasi Kebijakan dan Intervensi(Sumber: Dokumen Pribadi)

Indeks Pendidikan Desa seharusnya menjadi pintu masuk, bukan titik selesai. Beberapa langkah konkret bisa diambil:

  1. Validasi lapangan atas skor ID. Lakukan verifikasi untuk memastikan kemudahan akses benar-benar dirasakan warga, bukan hanya tercatat di formulir.

  2. Pelibatan warga dalam tafsir data. Libatkan RT, tokoh masyarakat, dan orang tua murid dalam diskusi tentang data yang ada.

  3. Penyesuaian rencana pembangunan. Jika data menunjukkan skor tinggi tapi masih ada kebutuhan, artinya harus ada penyelarasan antara rencana dan kenyataan.

Dengan begitu, data tidak menjadi sekadar laporan, tetapi menjadi fondasi untuk perubahan nyata.

Penutup: Cermin yang Jujur, Masa Depan yang Cerah

Indeks Desa memberi kita cermin. Tapi cermin tidak selalu jujur bila kita hanya melihat angka tanpa mendengar cerita di baliknya. Di tangan warga desa, para pendamping, dan pemerintah yang berpihak, data bisa diubah menjadi keputusan. Keputusan menjadi tindakan. Dan tindakan menjadi masa depan.

Kita tidak hanya sedang mengisi indikator. Kita sedang menulis sejarah anak-anak desa hari ini untuk masa depan desa yang lebih adil dan bermartabat.

Di tanah Bondowoso yang dikenal sebagai Kota Tape dan penghasil kopi arabika terbaik dari lereng Ijen, anak-anak desa punya hak yang sama untuk bermimpi dan mengakses pendidikan. Namun mereka butuh kehadiran nyata negara, bukan hanya skor dalam sistem.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun