Desa Mulawarman, 17 Agustus 2025 - Perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 di Desa Mulawarman berlangsung meriah dan penuh makna. Lapangan utama desa dipadati masyarakat yang antusias menyaksikan kolaborasi mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKSAM) Samarinda, serta siswa-siswi SDN 024 dan SDN 016 Mulawarman. Mereka bergabung dalam satu panggung menghadirkan tari kolosal, puisi kemerdekaan, dan yel-yel kolaboratif yang menggema membakar semangat penonton.
Sebanyak 40 penari menampilkan empat tarian khas Nusantara, yakni Dindin Badindin, Tari Bendera, Tari Dayak, dan Tari Jepen. Dindin Badindin dibuka dengan semangat, dilanjutkan dengan Tari Bendera yang penuh khidmat membawa nuansa perjuangan, kemudian Tari Dayak yang energik memperlihatkan kearifan lokal Kalimantan, dan ditutup Tari Jepen yang riang gembira mencerminkan keakraban yang membuat lapangan bergemuruh oleh tepuk tangan penonton.
Tidak hanya tarian, acara juga semakin khidmat dengan penampilan puisi kemerdekaan yang dibawakan oleh Cinta seorang siswi SDN 024. Suara lantang nan penuh penghayatan membuat banyak penonton terdiam haru sebelum akhirnya memberikan tepuk tangan panjang. Suasana kemudian kembali riuh saat mahasiswa dan siswa-siswi memimpin yel-yel kolaboratif. Teriakan lantang yang menggema di seluruh lapangan menyulut semangat kebangsaan dan persatuan, seakan menegaskan bahwa jiwa kemerdekaan terus hidup di dada generasi muda.
Kepala Desa Mulawarman, Bapak H. Mulyono, S.H., yang hadir langsung dalam acara tersebut menyampaikan rasa bangganya. Beliau mengatakan bahwa ini adalah penampilan yang baik. Para orang tua dan guru siswa pun terlihat bahagia dan bangga, salah satunya Ibu Eka, guru murid SDN 016, yang mengungkapkan bahwa ia tidak bisa berkata-kata lagi karena bagus sekali.Â
Salah satu warga, Ibu Mahmudah juga menyampaikan kesannya. Menurutnya, acara ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menyatukan seluruh masyarakat desa. "Seru karena baru ada penampilan kayak gitu, atraksi seperti itu baru tahun ini maksudnya menurut saya juga tahun ini tuh anak KKN nya lebih keren dan kompak," ujarnya dengan mata berbinar.
Dari pihak mahasiswa, Herlan Hidayat, perwakilan STIKSAM, mengungkapkan rasa syukurnya dapat terlibat langsung dalam acara ini. "Pendapat saya terkait penampilan tari kolosal yang diadakan pada saat pembukaan 17 Agustus kemarin sangat bagus dan mantap, karena tari yang di pertunjukan dari Tari dindin badindin, tari bendera, tari Dayak serta Tari Jepen yang melibatkan banyak personil dari anak SD serta kita mahasiswa kkn pun ikut serta dalam Tari tersebut, jadi tari tersebut sangat menakjubkan karena dapat memperkenalkan budaya tari lokal dan meningkatkan kreativitas anak anak. Sebelum itu saya selaku Ketua KKN dari STIKSAM pun sangat mengapresiasi kepada KKN UINSI yang telah mengajak kami untuk kolaborasi dalam Tari kolosal," tuturnya.
Hal senada disampaikan oleh Nur Fatimatuzzahroh, mahasiswa UINSI, yang menekankan pentingnya kolaborasi antargenerasi. "Bagi saya pribadi, pengalaman ini sangat berharga. Kami tidak hanya belajar menari atau tampil, tapi juga belajar merangkul adik-adik SD, bekerja sama dengan teman-teman lintas kampus, dan merasakan dukungan masyarakat. Inilah wujud nyata kebersamaan yang harus terus kita jaga," ucapnya penuh semangat.
Perayaan kemerdekaan kali ini menjadi bukti nyata bahwa seni dan budaya mampu menyatukan berbagai generasi. Melalui tarian, puisi, dan yel-yel kolaboratif, Desa Mulawarman tidak hanya merayakan kemerdekaan, tetapi juga menunjukkan semangat gotong royong serta kebhinekaan yang menjadi kekuatan bangsa. Dengan semangat "Merdeka Berkreasi", Desa Mulawarman membuktikan bahwa kemerdekaan dapat dirayakan dengan cara yang penuh inspirasi dan kebersamaan.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI