Mohon tunggu...
Florensius Marsudi
Florensius Marsudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Penyuka humaniora - perenda kata.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Anjing itu Menggigit

29 Mei 2012   23:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:37 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sore hari, dikala mendung menggelantung.

"Mas Mar, anjingku ini sangat jinak lo....", kata temanku.

"Ah, sejinak apapun yang namanya anjing ya....tetap anjing. Lain 'label' (sebutan) lain puser (tali pusat)".

Lalu temanku itu mengelus-elus anjing kesayangannya. Ia masuk ke rumah,  mengambil sesuatu.  Sementara anjing itu menungguiku di luar dan memandangiku. Duh... (aku takut dikira mau merampok).

Temanku mengambil makanan di kaleng. Dan memberikannya. Anjing itu makan.  Untuk kedua kalinya temanku itu akan memberinya makan (menambah porsi) dengan cara menarik - menggeser tempat makan anjing itu, tiba-tiba....

"Haug....cathuk!" anjing itu menggigit.

"Nah, apa kataku. Anjing tetaplah anjing. Sekalipun kau merasa bahwa ia jinak, namun ketika dia berprasangka, bahwa kau  akan mengambil - merebut  makanannya, pastilah anjing itu  membela - mempertahankannya. Dikau digigit..." kataku. Temanku cuma cengar-cengir.

Sementara temanku memegangi tangannya yang luka,  aku berlari pulang ke rumahku, mengambil obat kompres luka, untuk mengobati - membersihkan bekas luka gigitan anjing itu....

---------------------------------------
Anjing tetaplah anjing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun