Semua organisasi tentu memiliki beberapa atau banyak anggota. Tiap anggota berasal dari latar belakang yang berbeda-beda yang menyebabkan adanya perbedaan dalam hal pemikiran dan sikap bagi tiap-tiap anggota tersebut. Hal ini merupakan salah satu masalah yang biasa terjadi dalam suatu organisasi, yaitu ketika terjadi perbedaan pendapat dalam suatu masalah maka biasanya akan muncul ego dalam diri anggota dan menganggap diri paling benar. Lalu, bagaimana cara untuk mengatasi hal tersebut, yaitu rasa ego dan menganggap diri paling baik? Hal ini tentu sering dipikirkan oleh orang-orang yang berada dalam suatu organisasi dan hal tersebut memang penting untuk diperbaiki.Â
Organisasi adalah kumpulan lebih dari satu orang, yang membentuk organisasi karena memiliki sama-sama cita-cita atau harapan ataupun tujuan yang ingin diwujudkan dalam hidup mereka. Organisasi sangatlah penting karena dalam suatu organisasi, kita akan bertemu dengan orang-orang baru, yang memiliki visi yang sama, dan hal ini akan memotivasi diri sendiri untuk selalu berjuang mewujudkan tujuan bersama. Organisasi sendiri ada bermacam-macam, ada organisasi formal dan non-formal, organisasi independen, dan organisasi di bidang-bidang tertentu misalnya kesehatan, serta masih banyak lagi jenis organisasi.Â
Di dalam suatu organisasi, ada banyak hal yang kita dapatan dana dapat kita jadikan sebagai pengalaman. Kita bisa belajar bagaimana kita berkomunikasi dengan cara yang baik dengan orang-orang, bagaimana kita mengatur waktu kita untuk menyesuaikan kegiatan organisasi dengan kegiatan lain yang di luar organisasi, bagaimana kita mampu membangun kepercayaan diri untuk berbicara di depan umum, bagaimana kita bekerja sama dengan anggota yang lain, bagaimana cara memimpin yang benar dan masih banyak lagi. Hal ini akan menjadikan kita sebagai pribadi yang lebih baik lagi dan tentunya sangat diperlukan oleh kita ketika kita bekerja nantinya.Â
Seperti yang dibahas sebalumnya, bahwa setiap organisasi tentu memiliki anggota di dalamnya. Anggota-anggota dalam suatu organisasi bias saja berasala dari daerah yang berbeda-beda, latar belakang yang berbeda, bahkan umur yang berbeda. Perbedaan ini menjadi salah satu penyebab perbedaan pemikiran atau pendapat dari tiap anggota ketika dihadapkan pada suatu masalah dalam organisasi tersebut. Ada anggota yang menanggapi suatu masalah dengan santai-santai saja, tetapi ada juga yang memang sangat ingin menyelesaikan masalah hingga menawarkan banyak sekali usulan-usulan mengenai hal yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan hal tersebut, atau yang hanya ingin berbicara tetapi tidak memahami masalah dan tidak dapat memberikan solusi dan tentunya orang-orang yang seperti ini tidak hanya satu dalam suatu organisasi tetapi lebih dari itu. Tentu solusi-solusi yang ditawarkan memang biasanya dapat menyelesaikan masalah, tetapi ketika orang-orang memiliki perbedaan dalam berpendapat maka di situlah kadang muncul ego untuk tetap mempertahankan pendapat tanpa memperdulikan pendapat orang lain.Â
Dalam kamus KBBI V diseutkan bahwa ego adalah konsepsi individu tentang dirinya. Dalam teori Jung, seorang ahli psikologi, dijelaskan bahwa ego berperan penting dalam menentukan persepsi, pikiran, perasaan, dan ingatan yang ingin diterima oleh seseorang. Intinya, ego adalah sikap seseorang ketika dia sadar tentang dirinya, yang kemudian menentukan bagaimana dia akan menanggapi hal tersebut. Namun, perlu diketahui bahwa ego tidak selamanya salah. Bias saja ego seseorang menyebabkannya untuk selalu ingin memperbaiki dirinya karena egonya menunjukkan bahwa tidak baik jika terus melakukan kesalahan dan dia ingin memperbaikinya. Dalam kasus ini, dalam hal perbedaan pendapat, ego akan muncul ketika seseorang merasa bahwa pendapatnya ini berlawanan atau tidak sesuai dengan pendapat orang lain dan ini akan menyebabkannya untuk selalu memperkuat pendapatnya agar ‘menang’ dari pendapat orang lain. Orang-orang akan terus berusaha untuk menunjukkan mana dari pendapatnya yang akan memberikan solusi untuk suatu masalah dan hal ini menjadi kepuasaan tersendiri bagi orang tesebut ketika diakui oleh rang lain. Padahal sebenarnya, bisa saja berbagai pendapat dari tiap anggota ini, dapat disatukan atau dilakukan semuanya dalam menyelesaikan suatu hal, bahkan mungkin hasilnya akan lebih dari yang dibayangkan. Namun, kembali lagi bahwa ego akan menyebabkan seseorang untuk terus berusaha menang dari orang lain.Â
Lalu,bagaimana cara agar ego tidak menguasai setiap anggota ketika berusaha menyelesaikan suatu masalah? Pertama, tentu kita perlu memahami dahulu apa permasalahan yang sedang dialami adan yang ingin diselesaikan. Masalah bias saja masalah-masalah yang kecil, yang sedanga, ataupun masalah yang besar. Kadang sebenarnya hal tersebut hanyalah masalah sepele yang bias diselesaikan dengan cepat, tetapi karena ego juga maka kita sering berlarut-larut dalam masalah dan justru membuat masalah semakin sulit, bukannya menyelesaikan masalah.Â
Kedua, dengarkan dan pahami baik-baik pendapat yang disampaikan oleh masing-masing anggota. Kadang kala dalam suatu organisasi, karena terburu-buru untuk menyelesaikan suatu masalah, kita menjadi kurang focus untuk mendengarkan pendapat dari anggota, dan berusaha untuk mencari solusi yang mana hal tersebut ‘menurut kita’, belum tentu menurut orang lain, hal tersebut adalah solusi yang paling benar. Di saat seperti ini mulai muncul ego. Kita menganggap solusi yang kita tawarkan atau solusi dari orang lain, yang kita anggap benar, sebagai hal yang paling benar dilakukan. Hal ini bias saja menyebabkan anggota yang lain mengganggap bahwa pendapatnya tidak dihargai sama sekali, dan bias saja menyebabkan konflik, padahal mungkin saja solusi yang ditawarkan juga sangat baik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mendengarkan dan memahami tersebih dahulu solusi-solusi atau pendapat-pendapat yang disampaikan oleh anggota yang lainnya.Â
Ketiga, berusahalah untuk mencari kesamaan dari beberapa pendapat yang ada. Kadang sebenarnya solusi yang kita tawarkan sama atau hamper sama dengan solusi yang ditawarkan orang lain. Tetapi cara kita menjelaskannya yang mungkin berbeda dari pendapat orang lain. Daripada mencari perbedaan dari pendapat dengan tujuan agar pendapat kita ‘menang’, lebih baik kita berusaha untuk menyatukan pendapat kita karena bias saja apabila ada beberapa pendapat yang digabungkan maka akan tercipta solusi yang lebih baik lagi. Tetapi, jika memang pendapat tersebut tidak bisa disatukan, maka solusi yang kita pilih adalah solusi yang paling memberikan dampak positif atau yang lebih besar kemungkinannya untuk menyelesaikan suatu masalah. Dalam hal ini, tiap anggota perlu memahami solusi tersebut dan jangan menganggap bahwa hal tersebut dipilih karena hal yang lain melainkan memang untuk menyelesaikan masalah tersebut.Â
Terakhir, yang merupakan kunci utama yaitu sadar akan sikap ego kita dan mengatasi ego itu sendiri. Setiap orang harus sadar ketika sikap egonya mulai muncul. Ketika kita mulai berusaha untuk meremehkan pendapat orang lain dan menganggap bahwa pendapat kita yang paling benar, diam dan pikirkan lagi. Apakah hal tersebut benar? Tujuan utama kita adalah untuk menyelesaikan suatu masalah melalui solusi-solusi yang diberikan. Apabila ternyata ada pendapat atau solusi yang memang lebih baik dari solusi yang kita tawarkan, maka tidak ada salahnya kita setuju untuk pendapat tersebut, jangan terbawa oleh ego yang ingin mementingkan diri sendiri, melainkan kita perlu memikirkan mengenai masalah yang dihadapi dalam organisasi tersebut. Satu yang penting, bahwa kita sudah mengemukakan pendapat atau solusi yang kita pikirkan, jika ternyata ada solusi yang lebih baik lagi maka hal tersebut pasti sangat baik untuk organisasi. Jangan menganggap diri paling benar, tetapi beranilah untuk mengakui kebenaran yang berasal dari orang lain.Â
Sekali lagi, dalam suatu organisasi, ada banyak anggota yang memiliki berbagai macam pemikiran. Yang perlu dilakukan adalah menyatukan pemikiran-pemikiran tersebut agar dapat menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi dalam organisasi. Jangan terbawa oleh ego yang ingin mementingkan diri sendiri, yang ingin menganggap diri yang paling benar, tetapi sadar bahwa bukan hanya kita yang ada di dalam organisasi tersebut. Ada orang lain yang bisa saja lebih baik dari kita, yang bisa kita jadikan teman untuk mendapatkan berbagai macam pengalaman dan pelajaran. Kita masuk di suatu oragnisasi bukan untuk mementingkan diri sendiri, tetapi kita bergabung untuk dapat mewujudkan tujuan kita dan anggota yang lainnya, yang juga menjadi tujuan dari organisasi itu sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI