Mohon tunggu...
Humaniora

Bagaimana Peran Farmasi di Era Revolusi Industri 4.0?

8 April 2019   00:32 Diperbarui: 8 April 2019   01:59 1082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Assalammu'alaikum warahmatullah wabarakatuh

Selamat malam dan salam sejahtera bagi para pembaca kompasiana. Semoga kita senantiasa diberi kesehatan dan kesempatan agar dapat terus mengikuti bagaimana perkembangan zaman sampai saat ini. Dengan membaca pula dapat membuka wawasan seseorang menjadi lebih luas. Semoga para pembaca kompasiana tidak bosan- bosan membaca yah.

Sebelum lanjut untuk membahas mengenai artikel yang saya tuangkan pada kali ini, saya ingin memperkenalkan diri terlebih dahulu. Perkenalkan nama saya Fitriyanti Sabir, mahasiswa angkatan 2018 jurusan farmasi, fakultas farmasi Universitas Hasanuddin.  Kali ini saya ingin membagi sedikit pengetahuan yang saya dapatkan.  Karena sudah kenal saya, jadi lanjut ke pembahasan yah.

Revolusi industri 4.0. Setelah membaca kalimat tersebut pasti sudah tidak asing di pikiran para pembaca sekalian, khususnya lagi bagi para generasi- generasi millenial sekarang ini. Sebelum lebih lanjut ada baiknya kita mendefinisikan kata demi kata terlebih dahulu. Nah yang pertama itu adalah kata revolusi. Kata revolusi berarti suatu perubahan sosial budaya yang terjadi tanpa perencanaan terlebih dahulu ataupun direncanakan dan terjadi secara cepat yang menyangkut mengenai pokok-pokok pada masyarakat. Kemudian Industri, kata industri mengandung arti bahwa suatu kegiatan ekonomi dimana bahan baku, bahan entah, bahan setengah jadi, maupun barang yang sudah jadi diolah untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan memiliki kualitas dan mutu yang labih tinggi.  Jadi dapat disimpulkan bahwa revolusi industri merupakan perubahan yang terjadi secara cepat di bidang ekonomi industri, yang mana dalam proses produksi atau pengolahan bahan mentah, bahan baku dan lainnya menggunakan mesin. Jadi dengan adanya revolusi Industri ini mengubah proses pengolahan bahan dari yang awalnya menggunakan metode konvensional kemudian beralih menjadi dengan menggunkaan mesin, semua proses dilakukan dengan menggunakan mesin dan dioperatori oleh sumber daya manusia. Jadi era revolusi industri ini menggunakan sumber daya manusia sebagai pekerja dalam jumlah sedikit karena pengerjaan dialihkan pada penggunaan mesin. Kemudian 4.0 , 4.0 ada karena revolusi industri terjadi secara bertahap. 

Revolusi industri dimulai pada tahap pertama yaitu revolusi industri 1.0 dimana pada masa itu diteukan mesin uap kemudian digunakan untuk memproduksi barang. Pada saat itu mesin uap sangat memberikan dampak positif yang besar karena pada awalnya yang hanya mengandalkan tenaga manusia, tenaga hewan, dan tenaga dari alam seperti angin dan air kemudian beralih menjadi menjadi mesin yang mengurangi beban manusia dan lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi. Kemudian lanjut ke era revolusi industri 2.0 karena suatu perubahan akan terus berlanjut dengan ditemukannya kelemahan- kelemahan dan merasa tidak puas dengan apa yang telah diperoleh.

Era revolusi industri 2.0 merupakan era dimana pergantian mesin uap menjadi mesin listrik. Jadi pada era tersebut produksi barang beralih menggunakan mesin dengan tenaga listrik. Akan tetapi dengan penggunaan mesin listrik memang lebih meningkatkan hasil produksi tetapi proses distribusi barang hasil produksi yang dalam ukuran relatif besar mengalami kendala dala prosesnya. Karena untuk penyalurannya diperlukan rakit dalam ukuran besar dan jumlah yang banyak. Jadi lanjut ke era Revolusi Industri 3.0 yakni perubahan yang terjadi pada sektor informasi khusunya. Di era ini ditemukan komputer dan robot. Komputer dengan ukuran yang sangat besar pada awalnya ini sangat memberikan pengaruh besar pada penyebaran informasi saat itu. 

Nak kemudian era sekarang yang kita kenal yaitu era revolusi industri 4.0. Bagaimana sih itu era revolusi industri 4.0 ? Era revolusi industri 4.0 ini merupakan era yang baru saja dimmulai dan sementara berlangsung dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, dimana manusia dapat menjangkau yang namanya internet. Yang mana internet ini dapat memberikan segala macam informasi di berbagai bidang dan memberikan informasi dari seluruh penjuru dunia. Era ini masih dalam proses dan masih dalam tahap awal dimulainya, masih banyak tantangan yang kelak akan dihadapi dengan era revolusi industri 4.0 ini. 

Kemudian perlu kita ketahui siapa sihh itu Farmasis ? Siapa- siapa yang dapat dikatakan sebagai seorang farmasis ? Nah kata Farmasi sendiri dapat diartikan (bahasa Inggris: pharmacy, bahasa Yunani: pharmacon, yang berarti: obat) merupakan salah satu bidang profesional kesehatan yang mana adalah kombinasi dari ilmu kesehatan dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung-jawab memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat. Ruang lingkup dari praktik farmasi termasuk praktik farmasi tradisional seperti peracikan dan penyediaan sediaan obat, serta pelayanan farmasi modern yang berhubungan dengan layanan terhadap pasien (patient care) di antaranya layanan klinik, evaluasi efikasi dan keamanan penggunaan obat, dan penyediaan informasi obat. Kata farmasi berasal dari kata farma (pharma). Farma merupakan istilah yang dipakai pada tahun 1400 - 1600an.

Farmasi ini kemudian terbagi dalam beberapa bidang spesialis khususnya seperti yang dibawah ini :

1. Farmasetika
Farmasetika merupakan ilmu yang mempelajari seni dalam membuat/meracik obat sehingga dihasilkan bentuk sediaan yang dapat digunakan oleh pasien, farmasetika mempelajari  ilmu dan teknologi pembuatan sediaan.

2. Teknologi Farmasi
Teknologi Farmasi ialah ilmu yang mempelajari teknik dan prosedur pembuatan obat skala industri farmasi, mencakup seluruh prinsip kerja, perawatan/pemeliharaan alat/sarana/fasilitas produksi sesuai dengan aturan cara pembuatan obat yang baik (CPOB)

3. Farmakologi
Farmakologi merupakan ilmu yang mempelajari pengaruh obat terhadap sistim fisiologi organisme

4. Farmakologi klinik
Farmakologi klinik adalah cabang ilmu farmakologi yang mempelajari efek obat dan pengobatan terhadap manusia.

5. Farmakognosi
Farmakognosi adalah ilmu yang mempelajari teentang tanaman, mineral, dan hewan serta zat aktifnya yang memiliki kegunaan sebagai obat.

6. Biofarmasi
Biofarmasi adalah ilmu yang mempelajari pengaruh formulasi terhadap efek terapetik obat.

7. Farmakokinetika
Farmakokinetika adalah ilmu yang mempelajari bagaiamana proses perjalanan obat didalam tubuh, mulai dari absorpsi. distribusi, metabolisme dan eksresi.

8. Farmakodinamika
Farmakodinamika adalah ilmu yang mempelajari aktivitas obat pada reseptor tubuh, mencakup cara/mekanisme kerja, pengaruh fisiologi serta terapeutik obat.

9. Farmakoterapi
Farmakoterapi adalah ilmu yang mempelajari penggunaan suatu obat dalam terapi atau dapat dikatakan pengobatan suatu penyakit.

10. Toksikologi
Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari efek toksik obat terhadap tubuh, toksikologi termasuk dalam kajian kelompok farmakodinamika.

11. Farmakoekonomi
Farmakoekonomi adalah ilmu yang mempelajari rasio efisiensi biaya secara ekonomi terhadap efektivitas suatu obat.

12. Farmasi Fisika
Farmasi Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang analisis kualitatif serta kuantitatif senyawa organik dan anorganik yang berhubungan dengan sifat fisikanya, misalnya spektrometri massa, spektrofotometri, dan kromatografi dan sifat fisika lainnya.

13. Kimia Farmasi
Kimia Farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang analisis kuantitatif dan kualitatif senyawa-senyawa kimia, baik dari golongan organik (alifatik, aromatik, alisiklik, heterosiklik) maupun anorganik yang berhubungan dengan khasiat dan penggunaannya sebagai obat.

14. Biologi Farmasi
Biologi Farmasi adalah Ilmu yang mempelajari tentang dasar-dasar kehidupan organisme yang mempengaruhi kehidupan manusia. Mempelajari morfologi, anatomi, dan taksonomi tumbuhan dan hewan yang berhubungan dengan dunia kefarmasian.

Nah setelah tahu mengenai seluk beluk revolusi industri, dari revolusi industri 1.0  sampai revolusi industri 4.0, mari kita ketahui lebih lanjut mengenai bagaimana peran farmasi khususnya di era revolusi industri 4.0. Peran sektor kesehatan di era revolusi industri 4.0 sangat penting. Melihat keadaan sekarang ini dimana penyakit yang timbul akin beragam dan jumlah manusia yang menderita berbagai penyakit semakin bertambah. Hal tersebut memang wajar dengan berbagai pengaruh baik pengaruh internal maupun pengaruh eksternal, dengan peristiwa tersebut manusia juga makin berlomba-lomba untuk mejaga kesehatannya. Maka peran tenaga kesehatan semakin meningkat. Salah satu tenaga kesehatan yang sangat berperan penting yaitu seorang farmasis. Dimana seorang farmasi ini adalah seseorang yang tahu menahu mengenai obat, yang membuat dan mengetahui bagaimana reaksi obat. Di era revolusi industri 4.0 dengan segala yang praktis dan instan juga memberikan pengaruh pada sektor kesehatan.

Dari semua cabang farmasi diatas memiliki peranan yang sangat penting dalam pengembangan produksi obat-obatan di Indonesia khususnya. Bidang farmasi merupakan bidang yang memegang peranan penting dalam banyak aspek seperti pada bidang pangan, makanan dan minuman, kosmetik, dan lain sebagainya. Jadi farmasis ini memgang peranan yang sangat penting dalam peredaran produk-produk hasil produksi di kalangan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun