Mohon tunggu...
Fitriyani Sinaga
Fitriyani Sinaga Mohon Tunggu... Jurnalis - PEMBELAJAR | Menulis bila Senggang | Pendaki Gunung | Ruanghutani.blogspot

Ketik saja nama lengkapku di Google, daripada kamu kepo lewat rubrik ini karena akun Kompasianaku banyak, bukan hanya ini. Hello, mari berbagi Informasi tentang Sosial, Kultur budaya, Hutan dan Lingkungan hidup. Saya Naga, seorang pembelajar yang menyenangi membaca dan menulis Jurnal ilmiah. Acap kali juga ngopi dengan penjaga toilet, satpam dan tukang parkir di pinggiran jalan . Kadang mendaki gunung dan memancing ikan dilaut. Masa kecilku Sering nongkrong di sawah bersama petani dan mengembala kerbau di Ladang. saya juga kadang senggang di ForesterAct.com| www.Kesah.id | Mongabay.id |www.Fkkm.org| CSF.or.id | Spotify.Ngaji budaya&Hamparan kata Fitriyani Sinaga| Kompas.id Fitriyani Sinaga| Times Indonesia.Fitriyani Sinaga| BorneoCorner.com| Kompasiana.Fitriyani Sinaga| Forest Space| Ruanghutani.blogspot.com| Kumparan.Fitriyani Sinaga | Youtobe Fitriyani Sinaga | Youtobe Borneocorner Creatif | Weibo akun.Nagaf3 | Bila sedih kadang berPuisi dan menulis cerpen untuk dimemgobati luka | YUK BERTEMU, LEBIH ASIK

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mitigasi Sungai Karang Mumus: Upayakan Daya Tampung SKM Waspadai Hulu Sejak Dini

12 Januari 2021   15:16 Diperbarui: 12 Januari 2021   18:43 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Untag 45 Samarinda sedang melakukan penanaman dan perawatan di riparian sungai

3-4 Januari 2021, Mahasiswa Fakultas Teknik Untag Samarinda atas nama Tatas Jerry Setiaji, Randi Arnala, Syahrul Ismail, Adjie Setiawan, Wawan Hermawan dll yang di dampingi  oleh Anggota Gmss Skm Fitriyani Sinaga melakukan penanaman di Hulu sungai Karang Mumus.

Walaupun kondisi hujan dipagi hari, saat penanaman ternyata tak menyurutkan semangat juang Mahasiswa Teknik UNTAG. Mereka terus melakukan penanaman dan perawatan di sepanjang Jalur Hijau SKM.

Mahasiswa Teknik  yang mewakili Senat Untag Samarinda Kaltim tersebut termasuk rutin melakukan kegiatan  penanaman di Sungai karang Mumus sejaj 2019 lalu. Hingga Mahasiswa teknik Untag merasa mempunyai ikatan untuk terus merawat pohon yg ditanam sebagai bentuk pengabdian dan sumbangsi ekologi sebagai mahluk hidup lainnya dibantaran sungai karangmumus.

Bahkan beberapa program kerja kemahasiswaan fakultas Teknik Untag juga beraktivitas di Karangmumus yang melibatkan mahasiswa baru tiap angkatan sejak 2020 lalu.

Dalam Edaran walikota terkait Narasi Bantaran Sungai adalah jalur hijau lahan negara yang diindahkan dengan Penertiban 523 bangunan dengan luas 16.498,08 meter persegi dengan memakan anggaran Rp 6.570.072.815 segmen Pasar Segiri, termasuk rumah, kios dan berbagai usaha masyarakat kota samarinda selama juli 2020  lalu hingga pengerukan yang dilanjutkan tahun 2021 sempat membuat resah sejumlah masyarakat.

Sehingga ditahun 2021 ini, atas kunjungan dari Untag SMD ke Sekolah sungai Karang mumus selama 2 hari dan mendapatkan materi diskusi dari pengurus Gmss Skm diantaranya Iyau Tupang, Misman RsU dan Ahkyar Khay. Hal ini dilakukan juga sebagai pengantar dengan akan dihelatnya kegiatan besar penanaman di sungai karangmumus dalam 2 minggu kedepan kembali.

Dalam kunjungan Mahasiswa Fakultas Tenik Untag tersebut, Ada banyak materi diskusi yang telah disampaikan  Ahkyar, diantaranya  adalah tentang pentingnya anak muda kaltim saat ini mengembangkan produk produk dari hasil vegetasi Sungai, agar ekonomi masyarakat yang berada disekitar Sungai juga terbangun dan adanya pola kontiunitas dari penanaman pohon di bantaran.

Dalam diskusi tersebut Randi Arnala (Teknik Arsitektur) Untag jga sangat menyayangkan adanya pembabatan dan pengurukan ditengah waspada awal pandemi covid 19, yang berdasarkan informasi fitriyani Sinaga.  zona paling rindang Riparian Sungai Karangmumus diarea hilir jembatan Lempake Tepian, Gunung Lingai, Samarinda Utara yang sering kita sebut Kanopi Keinan  dari 34,7 Km aliran sungai,  dibabat tak tersisa pada 7 April 2020 lalu sempat membuat para Anggota Gmss Skm geram. Lantaran bahwa Zona tersebut adalah zona sisa vegetasi asuhan yang akan menjadi perolehan anakan asli vegetasi sungai karang Mumus.

Arlana sangat menyayangkan adanya teknik teknik pengurukan sungai yang membabat habis tanpa sisa dan tanpa adanya sosialiasi kepada warga masyarakat terlebih dahulu.

"Narasi sungai sebagai Jalur hijau Pemerintah memang kita dukung, tapi kita juga harus jeli melihat sisi hulu sungainya agar paham daya tampung sungai karangmumus ini sampai dimana, jangan sampai pemerintah uruk uruk terus, tp lupa bahwa untuk memperlambat laju air dan lupa bahwa kita harus menumbuhkembangkan Samarinda kota ramah air dengan menanam pohon dihulu dan hilir, gak melulu penurapan Betonisasi semen. klw fokus uruk uruk terus, akan berpotensi membawa bencana lebih besar. Budidaya Aren dan Nangka pohon konservasi sungai sebagai alternatif pemaksimalan daya tampung sungai karangmumus di hulu. " (Fitriyani Sinaga, Gmss SkM)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun