Mohon tunggu...
Fitri Rahmayani
Fitri Rahmayani Mohon Tunggu... Lainnya - UIN-SU

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

Selanjutnya

Tutup

Money

New Normal: Solusi Indonesia Untuk Bangkit dari Keterpurukan Ekonomi?

9 Agustus 2020   22:11 Diperbarui: 15 Agustus 2020   21:32 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
IDN Times Jabar ( Sumber Gambar )

Seperti yang kita ketahui bahwa saat ini seluruh dunia tengah mengalami masa-masa sulit akibat pandemi Covid-19. Kesulitan mendapatkan penghasilan karena adanya kebijakan pembatasan sosial, kesulitan untuk bisa berinteraksi secara normal, banyaknya tenaga kerja yang di PHK serta melemahnya perekonomian, sehingga membuat masyarakat benar-benar berada dalam suasana yang semakin mencekam akibat COVID-19. Selain itu, WHO menetapkan Wabah corona menjadi pandemi dengan kebijakan social distancing termasuk Work From Home (WFH) yang membatasi interaksi serta meliburkan berbagai kegiatan produksi dan belajar dan mempengaruhi semua sektor kehidupan ekonomi masyarakat mengalami keterpurukan.

Saat ini pemerintah Indonesia telah menerapkan sistem New Normal yang diharapkan  untuk dapat kembali menjalankan roda perekonomian nasional. Perlu diketahui, bahwa New Normal adalah upaya untuk membuka kembali aktivitas ekonomi, sosial dan kegiatan publik secara terbatas dengan menggunakan standar kesehatan yang sebelumnya tidak ada sebelum pandemi Covid-19. Sistem New Normal ini diharapkan dapat memperbaiki kondisi ekonomi yang melemah akibat pandemi COVID-19. Dengan adanya New Normal tampaknya menjadi angin segar bagi pulihnya kembali perekonomian Indonesia dan mejadi langkah awal dalam kembali membuka aktivitas seperti keadaan awal sebelum COVID-19 namun tetap mengikuti protokol kesehatan yang telah dibuat oleh pemerintah.

Selanjutnya, New Normal akan membuka potensi kelangsungan hidup masyarakat ke arah yang lebih baik terkhusus untuk masyarakat golongan menengah ke bawah yang terdampak paling besar akibat pandemi COVID-19.  Sebab, apabila situasi ini terus dibiarkan dan berlanjut, maka bisa menimbulkan kebangkrutan perekonomian nasional serta membahayakan bagi kelangsungan negara.

Pemerintah pusat melalui Kemenkes mengeluarkan; Kepmenkes No. HK.01.07/Menkes/328/2020 tentang Panduan Pencegahan Dan Covid-19 Di Tempat Kerja Perkantoran Dan Industri Dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha Pada Situasi Pandemi.

Surat Edaran Nomor HK.02.01/MENKES/335/2020 Tentang Protokol Pencegahan Penularan Covid-19 Di Tempat Kerja Sektor Jasa Dan Perdagangan (Area Publik) Dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha hingga Surat Edaran HK.02.01/MENKES/334/2020 tentang Protokol Pencegahan Penularan Covid-19 bagi Aparat yang Melaksanakan Tugas Pengamanan dan Penertiban Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19.

Keluarnya surat edaran tersebut telah membuka jalan bagi perusahaan-perusahaan untuk memulai menerapkan kerja di kantor lagi seperti biasa, sehingga WFH (Work From Home) sudah mulai di tinggalkan. Hal ini tentu diharapkan bisa membantu meningkatkan perekonomian kembali. New Normal telah membawa perubahan situasi yang lebih baik dalam kondisi pandemi seperti ini, diantaranya:

  1.  Situasi New Normal juga telah membuka tempat kerja perkantoran, industri, tempat kerja sektor jasa dan perdagangan.

JD.Id ( Sumber Gambar )
JD.Id ( Sumber Gambar )

2.   Transportasi umum juga sudah mulai diterapkan seperti semula dengan tetap mengikuti protokol kesehatan sehingga masyarakat akan merasa lebih aman.

tirto.id ( Sumber Gambar )
tirto.id ( Sumber Gambar )
Dengan dibukanya aktivitas perkantoran, industri, perdagangan tentu telah mendukung juga untuk masyarakat beraktivitas seperti biasa. Masyarakat juga sudah mulai menggunakan kembali transportasi umum seperti kereta, transjakarta, MRT, LRT, dan lain lainnya. Maka pendapatan negara juga ikut bertambah dengan bertambahnya masyarakat menggunakan transportasi umum, yang mana telah membantu membangkitkan perekonomian secara perlahan-lahan.

Memang pada awal diterapkannya PSBB rakyat kecil yang sering protes karena mereka kesusahaan mencara nafkah dengan diterapkannya PSBB, dan akhirnya pemerintah memberi bantuan berupa sembako kepada masyarakat yang membutuhkan. Namun bantuan pemerintah tersebut jika dilihat dari sisi ekonomi sangat memberatkan pengeluaran belanja negara. Perekonomian negara di sisi lain juga tidak bisa terus menerus merosot dan mengalami kelumpuhan. Penerapan New Normal ini lah yang menjadi salah satu solusi negara dalam menghadapi Covid-19 dilansir dari suara.com.

Lalu, apakah dengan keputusan skema kebijakan New Normal ekonomi Indonesia bisa tumbuh lebih baik dari dari kedaan sebelumnya?

Menurut ekonom Institute for Development of Economics and Finance ( INDEF ) Bhima Yudhistira dilansir dari detik.com menyebutkan bahwa New Normal tidak akan membawa perubahan yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi RI dalam jangka pendek ini. Justru, dengan adanya RI bisa berjalan New Normal ekonomi lebih lambat dari PSBB  karena kemungkinan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 lebih tinggi dari sebelumnya, menurutnya selama New Normal, kinerja ekspor diprediksi masih akan menerima tekana karena permintaan global masih rendah.

Covid-19 menyebabkan bisnis sedikit berubah karena konsumen yang berbelanja secara fisik berkurang, berubah menjadi porsi digital yang lebih besar. Belanja melalui digital juga akan membantu perekonomian negara, namun tidak terlalu memberikan efek yang terlalu besar jika di bandingkan dengan berbelanja offline. Seperti tempat makan dan caf hanya di perbolehkan take away saja dan tidak diperbolehkan untuk makan di tempat. Hal ini juga menyebabkan, masyarakat lebih memilih di rumah saja dibandingkan keluar rumah. Sehingga menyebabkan lumpuhnya perekonomian di berbagai bidang. Maka pemerintah menerapkan tatanan kehidupan baru untuk membangkitkan kembali perekonomian negara.

Namun penerapan arus New Normal harus dilakukan dengan kerja sama yang bagus antara masyarakat dengan pemerintah. Masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan yang dibuat oleh pemerintah dan pemerintah juga harus memberikan pelayanan maksimal terhadap fasilitas umum. Seperti yang kita ketahui, lumpuhnya ekonomi pada masa pandemi membuat beberapa bidang usaha mengalami penurunan omzet penjualan. Hal ini tentu memberikan efek terhadap penjualan dan karyawan. Perusahaan harus memikirkan dengan keras bagaimana untuk menutupi rugi yang dialami perusahaan.

Maka kembalinya aktivitas masyarakat seperti semula, dengan adanya New Normal diharapkan bisa membangkitkan perekonomian negara, UMKM bisa berjalan seperti semula dan tumbuh kembali, pelayanan pemerintah menjadi lebih produktif. Oleh karena itu,  mari kita sama-sama membangkitkan perekonomian negara dengan selalu mengikuti protokol kesehatan dan mematuhi kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah.

                                                                                             

Nama               : Fitri Rahmayani                                           Prodi               : Ekonomi Islam

Nim                 : 0501172180                                                      Kelompok       : KKN-DR 144          

#KULIAH KERJA NYATA DARING 144

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun