A. Westernisasi dalam Islamic Worldview
Secara umum, Westernisasi adalah perubahan yang terjadi karena pengaruh aspek kehidupan barat di berbagai bidang. Meliputi bidang teknologi, ekonomi, kehidupan, politik, hubungan sosial, hukum, industri, dll.
Berawal dari wilayah Turki yang muncul di belahan dunia Islam. Gerakan revivalis awal abad ke-18 memimpin untuk menghadapi kemerosotan nilai-nilai sosial dan moral akibat reformasi Islam yang berusaha kebarat-baratan. Para reformis percaya bahwa kegagalan utama umat adalah karena keluarnya mereka dari Islam sejati. Solusinya adalah kembali ke dasar Islam yang berakar pada Al-Qur'an dan Hadits.
Dalam 𝑤𝑒𝑠𝑡𝑒𝑟𝑛 𝑤𝑜𝑟𝑙𝑑𝑣𝑖𝑒𝑤, mengacu pada dimensi antroposentris, yang mengambil alam sebagai kepentingan sekunder. Karena itu, manusia menaklukkan alam dan memerintah sesuai dengan kehendaknya. Kecendrungan untuk memusatkan perhatian pada manusia seolah-olah telah menyebabkan penggunaan sumber daya alam yang tidak tepat. Juga itu lebih manusiawi daripada makhluk hidup lainnya.
Orang Barat juga memiliki aspek dualisme. Dualisme di sini adalah pandangan tentang materi dan jiwa sebagai dua entitas yang terpisah. Menurut pandangan dualistik, tubuh manusia seperti bagian dari mesin yang jiwa dan raganya benar-benar mandiri.
Oleh karena itu, keduanya didasarkan pada perilaku dan perbedaan sifat. Dunia Timur tradisional, di sisi lain, melihat alam semesta sebagai organik, menurut konsep Wei-Ming bahwa "Semua bagian alam semesta adalah keseluruhan organik dan mereka semua berinteraksi satu sama lain. Sebagai mereka yang berpartisipasi dalam proses personalisasi meningkatkan kehidupan."
Ini membantu membangun hubungan yang harmonis antara manusia dan alam.
B. Konsep Sekularisme dalam Pandangan Islamic Worldview
Kata sekuler berasal dari bahasa latin 𝑠𝑎𝑒𝑐𝑢𝑙𝑢𝑚, mempertahankan maknanya yang dicirikan oleh dua definisi, yaitu:
waktu atau ruang. Sekuler dalam arti waktu, mengacu pada sekarang atau sekarang. Ruang dalam arti ruang, mengacu pada bumi atau dunia. Jadi saeculum muncul hari ini
atau sekarang. Masa kini atau masa kini mengacu pada hal-hal di dunia ini, dan itu berarti hal-hal yang ada sekarang.
Secara umum, sekularisme dapat didefinisikan sebagai aliran atau sistem doktrin dan praktik yang menolak semua bentuk agama yang percaya pada pujian, atau gagasan bahwa hal-hal agama (duniawi atau surgawi) harus dipisahkan dari hal-hal negara (dunia bisnis).
Menurut al-Attas, umat Islam tidak boleh ikut serta dalam pengenalan konsep pemberantasan prinsip-prinsip spiritual dan tabi'i alam. Karena ide ini bertentangan dengan ide dunia Islam (islamic worldview), yaitu terhadap alam.