Mohon tunggu...
Fitria Ratnawati Education
Fitria Ratnawati Education Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Pengalaman apa saja yang berkaitan dengan dunia pendidikan yang kreatif dan berinovasi.

Lulusan S1 di Fakultas Keguaruan dan Ilmu Pendidikan . Memiliki pengalaman dalam mengembangkan dan mengimplementasikan pendidikan. Profesional yang berorientasi pada tujuan untuk mengejar perubahan jangka panjang dalam bidang digital education. Mencintai kedinamisan yang serius akan segala perubahan dan mengajak semua lapisan untuk terus bersinergi membengun peradaban dimulai dari perubahan diri

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Memaknai Surah An-Naba`

22 April 2021   07:00 Diperbarui: 22 April 2021   07:02 1941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa Kelas IV SDN 2 Percontohan Blangkejeren (Dokpri)

"Mengapa disebut orang kiri?" Tanyanya lagi

"Disebut orang kiri sebab orang-orang itu sudah tidak lagi patuh atas ajaran Islam, hati mereka sudah di tutup oleh Allah SWT." Jawab Akmal kembali.

"Bagaimana mereka bisa seperti itu." Tanyanya kembali, dengan nada penasaran.

"Sebab orang-orang itu tidak percaya Allah, tidak percaya kiamat itu ada, jadi mereka berbuat sesuai yang mereka ingin. Hingga mereka dzalim. Dan Allah marah, dan menutup hatinya." Jelas Akmal secara detil sambil memegang buku yang menjadi pedoman bacaannya.

Sesi pertanyaan masih berlangsung, masing-masing kelompok masih melontarkan pertanyaan dan pertanyaan masih bisa di jawab oleh kelompok yang sedang presentasi.

Namun pertanyaan kali ini sedikit lari dari topik pembicaraan, namun karena ini masih berkaitan dengan kaidah-kaidah Islam saya membiarkan mereka bertanya.

"Bagaimana roh kita ketika kita meninggal, kemana roh tersebut pergi?" Kata Aufa.

Kali ini kelompok presentasi tak bisa menjawabnya lalu mereka melempar pertanyaan tersebut kepada kelompok lain untuk dijawab. Namun tak satu kelompok pun bisa menjawabnya. Akhirnya pertanyaan tersebut dilempar kepada saya sebagai guru pembimbing mereka.

"Pertanyaan yang sangat bagus, dan ibu akan berusaha menjawab semampu ibu sesuai pengetahuan yang ibu dapat ya nak." Kata saya sambil berdiri dari kursi yang sedari tadi menopang saya.

"Jiwa atau roh kita ketika meninggal dunia akan menuju ke salah satu dari dua arah, dimana yang satu menuju pintu Allah SWT, dan yang satu ke jalan yang buntu. Namun mengapa tidak semua manusia bisa mencapai pintu Allah SWT. Sebab hanya manusia yang memiliki iman kuat yang bisa mencapainya. Kalau tidak roh tadi tak terbimbing akhirnya memilih jalan yang buntu alias dia tersesat. Dan saat tersesat itulah jiwa atau roh kita di manfaatkan oleh iblis atau setan dan pada akhirnya jiwa-jiwa yang tersesat itu menjadi budak dari iblis hingga menjadi setan." Jelas saya kepada peserta didik.

"Kalau sampai kita jadi budak jin, setan, serta iblis, maka jiwa kita sudah bagai di neraka di ombang ambing kesana kemari, disuruh melakukan perbuatan jahat, dan siksanya sangat pedih, neraka yang menyala-nyala siap menyantap jiwa-jiwa budak setan dan iblis tersebut, sama seperti mereka yang kekal nantinya di dalam sana." Jelas saya kembali sambil memberi penguatan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun