Mohon tunggu...
Fitria Nurbaidah
Fitria Nurbaidah Mohon Tunggu... Konsultan - Industrial Hygienist

Berjalan dan berbincang| Berjalan dan berfikir| Berjalan lalu menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Warna-warni Bersekolah di Negeri Orang

16 Juli 2017   22:37 Diperbarui: 19 Juli 2017   21:03 1499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak pernah terbayangkan dan bermimpi bahwa saya akan menginjakkan kaki dan bersekolah di Britania Raya. Hingga September 2016 itu akhirnya saya melangkahkan kaki dari rumah untuk berangkat ke kota Birmingham - UK gunakan melanjutkan sekolah yang di sponsori oleh LPDP. Haru dan tangis mewarnai saat harus berpisah dengan Bapak dan Ibu di bandara. Mereka berdua adalah sosok yang paling berjasa dan terpenting dalam membantu saya melewati dan mencapai setiap fase kehidupan. Serta, Ibu adalah sosok yang sedari saya kecil menanamkan arti penting dari sebuah pendidikan.

Bersekolah di negara orang bukanlah hal yang mudah, mungkin beberapa opini yang berkembang adalah tentang enaknya bisa bersekolah sambil berjalan-jalan kesana kemari. Tidak salah, karena social media yang membuat opini tersebut bisa terbentuk. Saya pun tak mengingkari, diantara berbagai tantangan dan kesulitan yang dihadapai selama bersekolah, salah satu keberuntungan yang bisa dirasakan dari bersekolah di luar negeri adalah bisa menyambangi berbagai negara dan melihat lebih dekat terkait sejarah, budaya, makanan khas nya, dan kondisi sosial masyarakat dari sebuah negara. Lantas bagaiamana sesungguhnya warna warni kehidupan yang saya alami selama setahun bersekolah dan tinggal di kota Birmingham, UK.

1. Perkuliahan

Salah satu hal yang paling saya suka dari bersekolah disini adalah akses terhadap buku dan jurnal yang tanpa batas. Sehingga hambatan terbesar adalah pada diri sendiri yakni mau belajar atau malas belajar. Selain itu, kebebasan berdiskusi, bertanya, dan berpendapat selama di kelas juga menjadi hal yang saya syukuri. Sistem penugasan yang membuat kita menjadi kritis dan analitis serta sangat objektif dalam hal penilain juga poin lain yang saya syukuri dari bersekolah disini. 

Tak lupa, perpustakaan dengan fasilitas yang lengkap dan nyaman. Bahasa menjadi sebuah tantangan tersendiri khususnya di bulan-bulan pertama saya bersekolah di UK. Karena, British pepole, they have very strong accent, sehingga terkadang amat sulit untuk menangkap apa yang mereka ucapkan. Khusunya saat harus diskusi atau kerja kelompok. Oya, hampir terlupa, sistem belajar disini menurut saya sangat condong ke student active learning, jadi self study mendapatkan porsi yang cukup besar, biasanya dalam 1 term, ada 1 minggu yang memang khusus di block oleh kalender kampus sebagai reading week.

2.  Interaksi Multikultural

Kesempatan bersekolah ini memungkinkan saya untuk berkenalan dan berinteraksi dengan berbagai orang dari berbagai belahan bumi, Afrika, Timur Tengah, Asia, Amerika dan UK sendiri. Membuat kita belajar tentang perbedaan dan memahami perbedaan dengan jauh lebih bijak. Sebagai contoh tentang bagaimana orang British yang selalu menahan pintu untuk orang lain atau selalu berkata thank you atau sorry untuk setiap hal kecil karena memang sudah menjadi kebiasaan. Bagaimana orang Amerika yang lebih lugas dalam menyampaikan perasaannya dan pikirannya. Serta bagaimana ornag Asia yang cendrung pasif dan diam untuk berpendapat, hingga harus disebut nama atau ditunjuk dahulu.

3. Terpaksa Mandiri

Semua bergantung pada diri kamu sendiri, mengatur keuangan per bulan, belanja kebutuhan bulanan, masak, cuci baju, bersih-bersih kamar, dll. Semua tanggung jawab ada pada diri kamu sendiri. Karena harga labor yang cukup tinggi, jadi jangan harap ada tukang jasa laundry kiloan seperti yang menjamur di berbagai daerah kosan dekat universitas yang ada di Indonesia. Tinggal setor baju kotor, 3 hari baju sudah rapi bersih dan disetrika. Disini gak ada yang seperti itu. Kalau akomodasi kamu menyediakan mesin cuci, kamu bisa cuci sendiri lalu gosok sendiri. Jika tidak, maka laundry shop tersedia, tapi tetap mereka hanya menyediakan mesin cuci dan mesin pengering. 

Kamu yang tetap harus mengurus semua cucian kamu. Lalu, makanan untuk sehari-hari, masak sendiri adalah pilihan yang sangat bijak dan dapat menekan pengeluaran kamu perbulan. Jangan berharap ada banyak penjajah makanan dengan harga murah menjamur disekitar kosan kamu macam di Indonesia, disini jika malas masak ya berarti kamu harus siap pengeluaran perbulan kamu membengkak. Terlebih lagi jika kamu tinggal di negara yang memang sangat terkenal harga makanan dan bahan pangannya mahal, semacam negara Scandinavia dan Swiss. Tidak ada pilihan lain selain masak sendiri. Keadaan yang akhirnya memaksa kamu untuk menjadi mandiri dan bertanggung jawab penuh terhadap setiap kebutuhan kamu.

4. Mengelola Keuangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun