Energy from Waste
Saat ini UK sedang berusaha meningkatkan pemanfaatan metode recovery dalam manajemen sampahnya, khususnya waste to energy. Metode ini merupakan salah satu metode pengelolaan sampah dengan teknik pembakaran pada suhu tinggi, dimana uap panas yang dihasilkan dengan bantuan turbin diubah menjadi sumber energi listrik.Â
Ketika bersekolah di UK kemarin, saya berkesempatan untuk mengunjungi salah satu perusahaan pengolah sampah yang cukup terkenal di UK, yakni VEOLIA. Veolia memiliki beberapa plant yang tersebar di berbagai kota di UK, seperti Birmingham, Sheffield, Newhave, Leeds, dll. Kala itu sekolah mengajak saya untuk mengunjungi Veolia plant yang berada di kota Birmingham.Â
Bekerjasama dengan pemerintahan kota Birmingham, Veolia mendapatkan mandat untuk mengolah sampah-sampah yang tidak dapat didaur ulang/dikompos/ dimanfaatkan kembali untuk diubah menjadi sumber energi. Berdiri sejak tahun 1996, Veolia berusaha untuk membangun fasilitas energy recovery sebagai unit pengolah sampah.Â
Dengan tajuk energy from waste, hari ini, fasilitas yang telah dikembangkan oleh Veolia tersebut telah dapat mengolah 350.000 ton sampah yang dihasilkan oleh kota birmingham setiap tahunnya menjadi energi listrik sebesar 600 kWh/ ton yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Dengan menggunakan sistem negative pressure, bau yang dihasilkan dari tumpukan sampah dapat dikelola dengan baik, sehingga tidak menghasilkan bau yang menyengat pada area gudang dan sekitar plant. Selanjutnya, dengan alat bantu crane grab yang dioperasikan oleh operator yang berada di ruang kendali, sampah terangkat untuk masuk ke tungku pembakaran.
Dengan menggunakan thermal treatment, sampah yang sudah berada di tungku pembakaran dipanaskan dengan temperatur yang sangat tinggi (850-1000 C) untuk menghasilkan panas, yang kemudian  dimanfaatkan untuk mengubah air menjadi uap yang berada pada boiler. Setiap boiler dapat mengolah 23.5 ton sampah per jam nya.Â
Uap panas tersebut kemudian digunkkan untuk menggerakkan turbin guna menghasilkan listrik.
Bottom ash yang dihasilkan juga diproses kembali untuk mengekstrak kandungan besi dan non besinya yang kemudian dapat di daur ulang untuk digunakan sebagai material bangunan.Â