Mohon tunggu...
Fitria Nurbaidah
Fitria Nurbaidah Mohon Tunggu... Konsultan - Industrial Hygienist

Berjalan dan berbincang| Berjalan dan berfikir| Berjalan lalu menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Jatuh Bangun Menggapai Beasiswa LPDP

21 Maret 2016   08:26 Diperbarui: 24 Juni 2018   10:40 1887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (Dokumentasi LPDP)

Hari itu Kamis, 10 Maret 2016, sudah 2 minggu saya menunggu tanggal tersebut, sesuatu yang penting akan diumumkan hari itu. Sejak pagi beberapa kali saya bulak balik cek email dan me-refresh-nya tapi email yang ditunggu tak kunjung datang. 

Akhirnya sore itu, email yang dinanti datang juga, berusaha tenang dan pasrah walau sebenarnya ngarep banget, dan alhamdulillah akhirnya 1 kata yang selama 2 minggu ini menjadi penantian, benar adanya tertulis di email tersebut “LULUS”. Ya alhamdulillah, puji syukur kepada Allah, akhirnya saya lulus seleksi untuk beasiswa pendidikan indonesia – LPDP untuk tujuan universitas di luar negeri. Rasanya begitu mengharu biru, berbunga-bunga, dengan rasa syukur tak terhingga.

Kelulusan ini merupakan buah hasil percobaan yang ke-3 dari proses seleksi LPDP yang saya ikuti. Pertama kali saya ikut itu pada pembukaan batch 2 di tahun 2015, dan gagal setelah tahap seleksi substansi (interview, LGD, dan essay).

Sumber: Web LPDP
Sumber: Web LPDP
Lalu, sahabat saya mengajak saya untuk mendaftar lagi, dengan persiapan seadanya, saya pun mendaftar kembali pada batch ke-3 di tahun 2015, alhamdulillah gagal di tahap administrasi. Kala itu, rasanya LOA unconditional yang sudah saya dapat dari Universitas Birmingham rasanya ingin langsung saya delete dari email dan dilupakan saja. Tapi, saya teringat kalimat dari kawan baik saya

“Kejarlah mimpimu itu terus, hingga ada mimpi lain yang menggantikan”

Akhirnya, saya pun membulatkan tekad dan menyiapkan dengan baik, serta belajar dari semua kesalahan-kesalahan di masa lalu, saya pun mendaftar kembali pada batch 1 2016. Alhamdulillah, saya lolos seleksi administrasi dan substansi, dan semua terasa begitu indah karena proses seleksi substansi yang saya rasakan berjalan begitu smooth dan tangan Allah bekerja begitu sempurnanya. 

Mengapa saya bilang begitu? Karena pada batch 1 2016 ini, LPDP mengeluarkan persayaratan baru dimana untuk tujuan universitas LN, semua proses seleksi substansi (interview, LGD, dan essay) akan dilaksanakan dalam full bahasa Inggris. Dengan kemampuan bahasa Inggris saya yang jauh dari kata fluent, saya agak sedikit gugup dan khawatir tidak dapat menyampaikan ide/gagasan saya dengan cukup baik pada semua test. 

Namun, jika kita berusaha dan berserah kepada Allah, Allah selalu menyiapkan pertolongannya yang terbaik, semua materi di test LGD dan essay adalah isu-isu yang sangat berkaitan dengan keseharian pekerjaan saya yakni terkait pengelolaan air bersih dan manajemen sampah. 

Sehingga proses penyaluran gagasan tidak terlalu terkendala masalah bahasa. Selanjutnya proses interview yang berjalan begitu smooth tidak seperti interview pada saat percobaan pertama saya di tahun 2015 sungguh terasa alot dan panas..huhahh

Jadi, setelah jatuh bangun mengikuti proses seleksi beasiswa LPDP, berikut beberapa hal yang ingin saya bagi yang merupakan pembelajaran saya dari 2 kegagalan di proses seleksi sebelumnya:

1.       Seleksi Administrasi

Persiapkan Semua Dokumen Dengan Baik

Pastikan kamu menyiapkan dokumen sesuai dengan apa yang LPDP persyaratkan, misal essay min. 700 kata, pastikan essay kamu memang memenuhi sayarat minimum. Intinya kamu harus teliti dan menyiapkan dokumen sesuai yang dipersyaratkan.

2.       Seleksi Substansi – Essay

Rajinlah Latihan Menulis

Alhamdulillah, saya termasuk orang yang hobi dalam menulis dan punya blog juga, jadi memang secara berkala saya selalu menyempatkan diri untuk menulis. Sehingga saya sudah lumayan terlatih untuk menuangkan ide dan mengaturnya menjadi sebuah tulisan.

Bagi teman-teman, yang menyadari bahwa dirinya punya kelemahan dalam menulis, gak ada salahnya rajin-rajinlah belajar menulis sebelum test substansi. Karena pengalaman saya kemarin, beberapa orang yang duduk di sekitar saya ketika ujian essay, terlihat kesulitan menuliskan idenya. Ujian essay ini kita diberi waktu 30 menit untuk menanggapi isu yang ada di lembar soal. 

Nah ujian kemarin, ketika waktu menunjukan tinggal 5 menit lagi, ada beberapa orang disekitar saya, yang hanya baru menyelesaikan 1 paragaraf saja, sedangkan saya alhamdulillah sudah merangmpungkannya dengan baik. Jadi, berlatihlah menulis jika dirasa lemah dalam hal ini. Ujian tertulis ini mirip dengan writing test di ujian IELTS.

3.       Seleksi Substansi – LGD

Jangan Dominan, Sampaikan Pendapat Secukupnya Namun Bermakna, Padat, dan Solutif

LGD adalah kependekan dari Leaderless Group Discussion. Jadi, kita diberi waktu 20 menit untuk berdiskusi atas tema tertentu dengan tidak ada satu pun orang yang menjadi pemimpin. Yang patut dicatat dalam tahap ini adalah jangan karena kita ingin terlihat aktif dan kompeten oleh tim penguji kita menjadi terlalu dominan dan show off

Tidak perlu terlalu banyak berbicara, cukup 1 atau 2 kali saja yang penting pendapat yang disampaikan bermakna, padat, dan solutif atas tema yang sedang didiskusikan. Karena dalam LGD kita berdiskusi bersama dengan 8 orang, dengan waktu yang cukup singkat tersebut pastikan semua anggota diskusi mendapatkan haknya untuk menyampaikan idenya.

4.       Seleksi Substansi - Interview

Jangan Takabur/ Over Confidence Karena Telah Memiliki LOA

Ini salah satu pelajaran yang saya dapati setelah kegagalan percobaan seleksi LPDP yang pertama. Saya merasa sedikit diatas angin karena saya telah mendapatkan LOA unconditional, jadi saya pikir kesempatan saya untuk lolos pasti besar banget. 

Dengan logika saya saat itu mengatakan bahwa LPDPkan beasiswanya tidak ada kuota jumlah penerimanya, asal masuk kriteria pasti lulus, dan saaat itu saya menganggap saya sudah hampir memenuhi semua kriteria, karena sudah memiliki LOA unconditional, dan ini adalah sebuah kesalahan besar.

Setelah saya amati, kepemilikan LOA tidak terlalu berpengaruh besar terhadap peluang seseorang untuk mendapatkan beasiswa. Karena yang terpenting menurut pengamatan saya adalah LPDP mencari seseorang yang memiliki visi dan misi yang jelas mengapa dia harus bersekolah lagi dan ingin berkontribusi seperti apa dengan sekolah lagi.

Miliki Visi Misi yang Jelas, Terarah, Terukur dan Jawablah Dengan Kejujuran

Intinya, ketulusan dan kejujuran kita menjawab saat interview sangat penting terkait kenapa kita harus bersekolah lagi, selain itu kita harus menunjukan visi dan misi yang jelas, terarah, dan terukur terkait apa yang akan dilakukan setelah lulus kuliah. Tidak usah memikirkan kontribusi yang terlalu besar, think simple, realistic, and reachable.

Proses interview memungkinkan membawa kita dalam posisi terpojok, terlebih salah satu interviewi adalah psikolog dimana memang mereka memiliki kemampuan memainkan pemikiran seseorang. 

Saat menghadapi hal sulit seperti itu, tetap fokus pada apa jawaban kita dan yakinkan dengan baik tanpa perlu menjelekkan atau membawa kalimat-kalimat negatif dalam jawaban kita. Tetap fokus dan jangan terbawa oleh permainan, karena mereka hanya ingin melihat seberapa yakin dan teguhnya kita dengan rencana hidup kita dan dengan jawaban kita.

Latihan Interview

Menurut saya, latihan juga merupakan hal yang penting, sehingga paling tidak kita telah memiliki konsep yang jelas untuk pertanyaan-pertanyaan tertentu yang sekiranya akan ditanyakan seperti:

Kenapa kamu ingin melanjutkan sekolah lagi?

Kenapa harus ke Luar Negeri, Ke Inggris?

Setelah lulus kamu mau ngapain?

Apa aktivitas sosial yang pernah kamu ikuti?

Ceritakan tentang diri kamu?

Last but not the least, dan ini merupakan yang terpenting, jika kamu memang berniat untuk melamar beasiswa LPDP atau beasiswa lainnya, MAKA BERIKANLAH HATI, JIWA, PIKIRAN, DAN USAHA KAMU SEPENUHNYA UNTUK MENGGAPAINYA.

Pengalaman saya sendiri, di ke-2 pendaftaran sebelumnya, saya seperti masih iseng-iseng atau ½ hati, dan hasilnya ya begitu tidak lulus. Ingat dengan hukum Law of Attarction kan, KETIKA KITA MENGINGKAN SESUATU DENGAN AMAT SANGAT, MAKA SEMESTA TANPA KITA SADARI AKAN MEMBANTU MENJADIKANNYA KENYATAAN.

ALLAH AKAN MEMBERIKAN PERTOLONGAN KEPADA SETIAP HAMBANYA YANG MAU BERUSAHA..

Sekian dari saya, semoga bermanfaat, dan mohon doanya semoga sekolah saya lancar di University of Birmingham nanti.

Sumber: Web University of Birmingham
Sumber: Web University of Birmingham

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun