Mohon tunggu...
fitrianii
fitrianii Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya suka kucing dan saya tidak suka seblak Hobi saya tarian dan olahraga .

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Day 1 mataf

17 September 2025   22:32 Diperbarui: 17 September 2025   23:02 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Hari ini, Selasa, 16 September 2025 universitas Aisyah Yogyakarta mengadakan kegiatan masa ta'aruf untuk para mahasiswa baru universitas Aisyah Yogyakarta. Kegiatan ini di ikuti semua mahasiswa baru yang berjumlah 2.500 orang. Kegiatan ini di awali dengan pembukaan yang dibuka secara langsung oleh rektor universitas Aisyah Yogyakarta dilanjutkan dengan penyematan jas almamater. Acara pembukaan masa ta'aruf Aisyah Yogyakarta ditandai dengan pemukulan gong dan pelepasan burung merpati. Setelah acara pembukaan mahasiswa baru UNISA Yogyakarta dilanjutkan untuk mengikuti "studium generate" yakni seminar yang di hadiri oleh beberapa pemateri.

Untuk materi pertama yakni bertema "Kehidupan berbangsa, bernegara, pembinaan kesadaran bela negara" yang dibawakan oleh Kompol Leo nisya sagita, s.i.k selaku kasubditbintibsos ditbinmas Polda DIY. Materi yang beliau bawakan berfokus pada "peran strategis mahasiswa dalam upaya bela negara di era post truth". Post truth yakni kebenaran tertutup oleh opini publik, dimana kebenarannya belum tentu sesuai dengan fakta di lapangan. Informasi hoaks dan disinformasi menyebar dengan cepat di era digital, memicu perpecahan sosial dan menurunkan semangat nasionalisme di kalangan masyarakat Indonesia. Menurut penelitian Lemhannas RI tahun 2024, setidaknya 39% mahasiswa telah terpapar paham radikal. Tantangannya adalah bagaimana mahasiswa manyaring informasi dan menjaga integritas bangsa di tengah arus informasi yang tidak jelas kebenarannya.

Mahasiswa sebagai agen perubahan dan penjaga nilai bangsa tentunya harus memiliki beberapa sifat salah satunya yaitu "Agent of change" yaitu penggerak perubahan positif dalam masyarakat dan pembangunan bangsa. Bela negara bukan hanya soal militer, tetapi sikap aktif, belajar dengan rajin, taat hukum, melestarikan budaya, dan menolak segala bentuk radikalisme yang mengancam persatuan. Strategi mahasiswa dalam bela negara di era "post truth" yakni dengan literasi digital, pendidikan kewarganegaraan, dan kegiatan sosial budaya.

Kesimpulannya adalah bela negara adalah kewajiban setiap warga negara, terutama mahasiswa sebagai generasi penerus dan agen perubahan yang memiliki tanggung jawab besar. Dengan kesadaran tinggi dan peran aktif, mahasiswa dapat melawan disinformasi, menjaga persatuan, dan menguatkan kedaulatan bangsa di tengah tantangan era digital.

Setelah break isoma, dilanjutkan dengan materi "sistem pendidikan tinggi" yang dibawakan oleh bapak amika Wardania, s.sos.,MA,Ph.,d. Pendidikan tinggi berawal dari tradisi kuno: akademi plato, Nalanda, madrasah Islam dengan fungsi awal menjaga kebenaran, mendidik profesional (hukum, medis, birokrasi). Muhammadyah mendirikan perguruan tinggi pertama pada tahun 1955 sebagai lanjutan komitmen pendidikan sejak berdiri tahun 1912. Terdapat lebih dari 163 perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah menjadikan Pts terbesar di Indonesia dan berorientasi menjadi "kampus bedambak"

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun