Mohon tunggu...
Fitri Alfia Ardi
Fitri Alfia Ardi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi Pascasarjana

Nganjuk pada bulan Januari, 23 tahun lalu...

Selanjutnya

Tutup

Diary

Hidup Bukan untuk Menyesal

6 Februari 2021   21:42 Diperbarui: 8 Februari 2021   14:08 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Pernah merasa mengambil keputusan yang salah? Atau memilih sesuatu yang tak sesuai?

Hidup terus berjalan, orang-orang selalu berubah. Pencapaian demi pencapaian selalu hilir mudik terpampang di media sosial. Tapi pernahkah anda berpikir dalam benak bahwa anda adalah satu-satunya orang yang tak berubah? Pencapaian apa yang sudah anda lakukan di tahun ini? Ataukah peristiwa masa lalu masih menghantui?

Baiklah, kita sebagai manusia pada hakikatnya memiliki keinginan dan usaha. Manusia boleh memiliki keinginan/impian, di sisi lain manusia juga berusaha untuk mendapatkannya. Ketika kita merasa tidak dapat melakukan sesuatu hal dengan baik, ingatlah anda sudah berusaha sejauh ini. Dan belum tentu orang lain dapat melakukannya. Namun jangan berlebihan dalam membesarkan hati, karena manusia adalah tempat sombong dan iri.

Setiap manusia terlahir dari seorang Ibu, namun tumbuh berkembang dengan cara yang berbeda. Manusia diciptakan oleh Tuhan, namun memiliki jalan hidup yang berbeda. Seorang Ibu memberikan apa yang dibutuhkan oleh anaknya. Tuhan memberikan segala sesuatu yang baik bagi hamba-Nya. Kita tak akan pernah tahu, jalan apa yang sudah Tuhan persiapkan untuk kita.

Apapun yang anda lakukan sekarang, apapun yang anda telah lalui, dan apapun kegagalan yang anda alami, itu semua adalah skenario yang telah dibuat. Tidak ada satu manusia pun yang hidup tanpa makna. Bahkan tidak ada satu makluk pun di dunia ini yang diciptakan tanpa tujuan.

Teman anda adalah seorang yang pelupa, anda hadir untuk mengingatkannya. Seseorang mungkin menjadi bos besar di luar sana, namun tanpa para karyawannya dia bukanlah apa-apa. Hidup ini saling melengkapi. Semuanya telah di desain untuk memenuhi posisinya masing-masing. Namun bukan berarti seorang yang posisinya lebih rendah dari orang lain hanya akan hidup seperti itu. Setiap orang memiliki kelebihannya masing-masing. 

Selain itu, pikiran yang luas dan kesadaran diri juga dapat membuat anda lebih menyadari hakikat hidup ini. Contoh kecil, kita mungkin berpikir bahwa orang jalanan tak memiliki apa-apa, namun tanpa di sadari orang tersebut memiliki kekuatan fisik yang lebih dari pada kita. Nah.. Bagaimana dengan kita yang masih dapat menggunakan akal kita dengan baik, dapat menggunakan fisik kita dengan baik, pastinya kita memiliki kelebihan yang amat banyak dari pada orang-orang di luar sana.

Namun kerap kali kita merasa bingung dengan kemampuan apa yang kita miliki, saya sebagai seorang manusia hanya hidup seperti ini saja, hidup kok gini-gini aja ya. Baiklah, yang perlu kita lakukan adalah keluar... Keluar dari zona kita sekarang. Mencari hal baru atau mencari ketertarikan kita pada suatu hal. Tapi ingat, "menekuni" adalah hal terpenting.

Kunci utama dari ketenangan hidup adalah jangan memikirkan pencapaian orang lain. Orang lain mendapatkan semua itu untuk suatu tujuan. Anda mencapai semua ini juga untuk suatu tujuan. Jangan memandang suatu perbedaan menjadi beban. Dan jangan menjadikan pencapaian orang sebagai "standar". Anda berbeda, anda istimewa, anda bisa mendapatkan hal lain yang tak didapatkan oleh kebanyakan orang.

Mulai sekarang, kurangi menyesal dan sadari makna dari setiap peristiwa. Dan berhentilah untuk memikirkan hal-hal yang menurut anda adalah sebuah kesalahan. Karena pada dasarnya kesalahan itu tidak ada. Pikirkan bahwa kesalahan itu adalah sesuatu yang dilakukan di luar ketetapan yang dibuat. Sehingga anda tidak perlu merasa terlalu takut untuk memperbaikinya.

Mungkin ini terdengar tidak mudah, tapi anda hanya tidak tahu seberapa kuatnya anda. Maka dari itu,

Ayo bangkit

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun