A. Kinerja
1. Pengertian Kinerja
Seseorang yang memperoleh prestasi atau disebut dengan Actual Perfomance dan Job Perfomance yang sering kita kenal dengan kinerja. Seorang karyawan yang melaksanakan fungsinya yang sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan serta berhasil secara kualitas dan kuantitas disebut juga dengan kinerja (Silaen, 2021). Menurut (Moehiriono, 2010) berpendapat bahwa upaya dalam mencapai tujuan organisasi secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing individu, baik secara kualitatif maupun kuantitatif merupakan dari pengertian kinerja karyawan
Menurut Bukhari (2019), Kinerja pegawai mempunyai hubungan erat dengan permberdayaan sumber daya manusia karena merupakan indikator dalam menentukan bagaimana usaha untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi dalam suatu organisasi.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja
Menurut Afandi dalam (Siregar, 2022) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu:
- Kemampuan, kepribadian dan minat kerja.
- Kejelasan dan penerimaan atau kejelasan peran seseorang pekerja yang merupakan taraf pengertian dan penerimaan seseorang atas tugas yang diberikan kepadanya.
- Tingkat motivasi pekerja yang daya energy yang mendorong, mengarahkan dan mepertahankan perilaku.
- Kopetensi yaitu keterampilan yang dimiliki seseorang karyawan.
- 9Fasilitas kerja yaitu seperangkat alat pendukung kelancaran produktivitas perusahaan.
- Budaya kerja yaitu perilaku kerja karyawan yang kreatif dan inovatif.
- Kepemimpinan yaitu perilaku pemimpin dalam mengarahkan karyawan dalam bekerja.
- Disiplin kerja yaitu aturan yang dibuat oleh perisahaan agar semua karyawan ikut mematuhinya agar tujuan tercapai.
3. Tolak Ukur Kinerja
Pengukuran kinerja berguna untuk memberikan informasi terhadap perusahaan tentang kinerjanya, Sehingga perusahaan dapat melakukan evaluasi, Untuk kemudian mengambil langkah perbaikan bagi peningkatan kinerjanya dan untuk melakukan perbaikan secara kesinambungan. Kinerja karyawan merupakan indeks untuk mengukur kemampuan pegawai dalam bekerja, menyelesaikan tugas dan tanggung jawab perusahaan (Wuwungan et al, 2020).
Menurut Ginting (2018), terdapat 5 dimensi kinerja yang dapat dijadikan tolak ukur kinerja dalam menilai kinerja adalah sebagai berikut:
- Kualitas
- Setiap karyawan memiliki tugas masing masing. Sebagai seorang karyawan, hal pertama yang dinilai dalam kinerja adalah bagaimana kualitas pekerjaan yang dihasilkan.
- Kuantitas
- Salah satu aspek dalam kinerja adalah seberapa banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan.
- Ketetapan waktu/Timeliness
- Aspek ini melihat seberapa singkat waktu yang digunakan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu. Semakin sedikit waktu yang digunakan, tentu semakin baik untuk penilaian yang diperoleh.
- Efektivitas Biaya/Cost Effectiveness
- Efektivitas penggunaann dana, seberapa efektif pengeluaran yang digunakan dalam menyelesaikan tugas kerja, salah satu yang menjadi aspek adalah seberapa efektif pengeluaran yang digunakan dalam menyelesaikan tugas kerja
- Kebutuhan akan Supervisor
- Salah satu yang menjadi dasar penetap aspek dalam kinerja adalah seberapa mandiri dalam bekerja. Semakin minim memperoleh bantuan dari orang lain, khususnya atasan, maka akan menjadi pertimbangan diri sendiri.
4. Indikator Kinerja
Kinerja menjadi salah satu faktor yang menentukan tercapainya tujuan suatu organisasi. Dengan adanya kinerja yang baik akan mampu memberikan dampak yang baik pula bagi perusahaan. Pada dasarnya indikator sangat banyak diperlukan oleh suatu organisasi agar setiap karyawan mengetahui sejauh mana kegiatan yang dilakukannya berkembang atau berubah.