Mohon tunggu...
fitria budi
fitria budi Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Teknologi Digital

Bismillah tahun ini saya akan lulus S1 Manajemen SDM

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Kahatex Cabang Rancaekek

16 Mei 2024   07:30 Diperbarui: 16 Mei 2024   10:23 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. Kinerja

1. Pengertian Kinerja

Seseorang yang memperoleh prestasi atau disebut dengan Actual Perfomance dan Job Perfomance yang sering kita kenal dengan kinerja. Seorang karyawan yang melaksanakan fungsinya yang sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan serta berhasil secara kualitas dan kuantitas disebut juga dengan kinerja (Silaen, 2021). Menurut (Moehiriono, 2010) berpendapat bahwa upaya dalam mencapai tujuan organisasi secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing individu, baik secara kualitatif maupun kuantitatif merupakan dari pengertian kinerja karyawan

Menurut Bukhari (2019), Kinerja pegawai mempunyai hubungan erat dengan permberdayaan sumber daya manusia karena merupakan indikator dalam menentukan bagaimana usaha untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi dalam suatu organisasi.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja

Menurut Afandi dalam (Siregar, 2022) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu:

  • Kemampuan, kepribadian dan minat kerja.
  • Kejelasan dan penerimaan atau kejelasan peran seseorang pekerja yang merupakan taraf pengertian dan penerimaan seseorang atas tugas yang diberikan kepadanya.
  • Tingkat motivasi pekerja yang daya energy yang mendorong, mengarahkan dan mepertahankan perilaku.
  • Kopetensi yaitu keterampilan yang dimiliki seseorang karyawan.
  • 9Fasilitas kerja yaitu seperangkat alat pendukung kelancaran produktivitas perusahaan.
  • Budaya kerja yaitu perilaku kerja karyawan yang kreatif dan inovatif.
  • Kepemimpinan yaitu perilaku pemimpin dalam mengarahkan karyawan dalam bekerja.
  • Disiplin kerja yaitu aturan yang dibuat oleh perisahaan agar semua karyawan ikut mematuhinya agar tujuan tercapai.


3. Tolak Ukur Kinerja

Pengukuran kinerja berguna untuk memberikan informasi terhadap perusahaan tentang kinerjanya, Sehingga perusahaan dapat melakukan evaluasi, Untuk kemudian mengambil langkah perbaikan bagi peningkatan kinerjanya dan untuk melakukan perbaikan secara kesinambungan. Kinerja karyawan merupakan indeks untuk mengukur kemampuan pegawai dalam bekerja, menyelesaikan tugas dan tanggung jawab perusahaan (Wuwungan et al, 2020).

Menurut Ginting (2018), terdapat 5 dimensi kinerja yang dapat dijadikan tolak ukur kinerja dalam menilai kinerja adalah sebagai berikut:

  • Kualitas
  • Setiap karyawan memiliki tugas masing masing. Sebagai seorang karyawan, hal pertama yang dinilai dalam kinerja adalah bagaimana kualitas pekerjaan yang dihasilkan.
  • Kuantitas
  • Salah satu aspek dalam kinerja adalah seberapa banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan.
  • Ketetapan waktu/Timeliness
  • Aspek ini melihat seberapa singkat waktu yang digunakan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu. Semakin sedikit waktu yang digunakan, tentu semakin baik untuk penilaian yang diperoleh.
  • Efektivitas Biaya/Cost Effectiveness
  • Efektivitas penggunaann dana, seberapa efektif pengeluaran yang digunakan dalam menyelesaikan tugas kerja, salah satu yang menjadi aspek adalah seberapa efektif pengeluaran yang digunakan dalam menyelesaikan tugas kerja
  • Kebutuhan akan Supervisor
  • Salah satu yang menjadi dasar penetap aspek dalam kinerja adalah seberapa mandiri dalam bekerja. Semakin minim memperoleh bantuan dari orang lain, khususnya atasan, maka akan menjadi pertimbangan diri sendiri.

4. Indikator Kinerja

Kinerja menjadi salah satu faktor yang menentukan tercapainya tujuan suatu organisasi. Dengan adanya kinerja yang baik akan mampu memberikan dampak yang baik pula bagi perusahaan. Pada dasarnya indikator sangat banyak diperlukan oleh suatu organisasi agar setiap karyawan mengetahui sejauh mana kegiatan yang dilakukannya berkembang atau berubah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun