Hidup bisa menjadi lebih bermakna, ketika kita mampu untuk merenungkannya. Filsuf bijak Yunani Kuno, Aristoteles mengatakan, hidup yang tidak direnungkan adalah hidup yang tidak layak untuk dihidupi. Sebab, pada hakikatnya, hidup selalu membicarakan pada kita arti terdalam dari kehidupan ini.
Permenungan menjadi kesempatan bagi kita melihat dan menemukan arti terdalam dari kehidupan tersebut. Bisa juga menjadi kesempatan untuk menertawakan diri sendiri, menangisi diri sendiri, atau bahkan bangga pada diri sendiri.Â
Merenungkan hidup itu indah. Karena kita semakin menyadari warna-warni kehidupan yang sudah kita lewati. Ia juga adalah seni, karena kita menemukan keindahan, nilai serta makna yang terkandung didalamnya.Â
Pandor Meum, Amor Meus: Permenunganku adalah cintaku, kiranya menjadi habitus dalam upaya menemukan harta berharga untuk diri dan hidup kita.