Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Awas Jebakan Saham Gorengan, Kelihatan Gurih, Namun Menyakitkan di Akhir

26 Mei 2023   16:43 Diperbarui: 29 Mei 2023   03:28 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) (Sumber gambar: KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

Awas Jebakan Saham Gorengan, Kelihatan Gurih, Namun Menyakitkan di Akhir - Menulis pembahasan kali ini seperti ada rasa sedih, mengingat beberapa tahun lalu yang harus dengan rela melepas saham utama yang rencananya akan digunakan sebagai investasi jangka panjang. Tergiur akan godaan untung besar ditambah kekurang tahuan bagaimana detail fundamental perusahaan membuat tergoda membeli saham yang katanya gorengan itu.

Euforia dan gembar gembor investasi saat itu, memang menjadi awal banyak anak muda terjebak pada yang namanya investasi, tapi sebenarnya bodong. Tergiur dengan saham yang saat itu disebut dengan saham pom-pom atau saham gorengan karena ajakan seorang teman karena ada publik figur yang membeli saham tersebut dan notabene saham pom-pom.

Ingin kaya dengan cepat, tanpa memperhitungkan untung  ruginya, bahkan yang menyedihkan tidak paham, bahkan tidak tahu tentang bagaimana sebenarnya saham, apalagi tentang analisa fundamental dan teknikal yang harus dipahami seorang investor yang ingin berinvestasi di dunia saham, menjadi penyakit anak muda saat itu, apalagi pengaruh gaya hidup di circle-nya menjadikan mudah terpengaruh dengan hal seperti ini.

Sedih? Pasti, karena kehilangan uang yang seharusnya bisa digunakan untuk investasi lainnya, meskipun ada beberapa yang kehilangan, kami masih beruntung saat itu karena mendapatkan saham melalui program ESOP (Employee Stock Option Program) yang diberikan perusahaan kepada para karyawan, yang pada akhirnya kami jual untuk mengganti kerugian atas uang kami yang hilang.

Pahami Jenis-jenis Saham agar Tidak Tergiur Godaan Saham Gorengan

Memahami atas suatu bidang yang ingin ditekuni adalah hal wajib agar kita tidak mengalami kegagalan saat masuk dalam bidang tersebut. Selain harus memiliki minat dan juga passion pada suatu bidang, selalu terus belajar tentang bidang tersebut akan membuat kita lebih ahli dan tidak mudah terjebak pada hal-hal yang merugikan kita.

Seperti pada pengalaman Saya dan beberapa teman saat mulai ingin terjun di dunia saham, yang pada akhirnya terjungkal di lubang yang membuat kita sempat takut untuk masuk lagi pada investasi saham kemudian. Namun perlahan tapi pasti dengan berkembangnya dunia informasi dan semakin majunya dunia digital ditambah mulai banyak pihak yang memberikan informasi postif dan membagi imu tentang saham, memang membuat kami optimis untuk bisa berinvestasi dengan baik di dunia investasi ini.

Informasi saat itu memang sangat berbeda, dengan saat ini. Ketidaktahuan ditambah kurangnya sarana dan media yang kurang membuat kita saat itu mudah terjebak dalam iming-iming investasi bodong, saham pom-pom atau pun terjebak dalam saham gorengan.

Berbeda dengan saat ini yang semakin mudah bagi kita untuk mempelajari saham khususnya bagi investor pemula dengan berbagai aplikasi dan akun-akun pembelajaran yang sengaja ingin memberikan informasi yang benar tentang saham, termasuk menjaga agar uang yang kita investasikan tidak salah.

Terdapat beberapa jenis saham, muai dari lapis satu, lapis dua dan lapis tiga, yang perlu dipahami bagi investor pemula (instagram.com/gibei_stei), antara lain:

  • Saham Lapis Satu.

Saham ini biasa disebut dengan "Blue Chips", yang merupakan saham paling unggul kapitalisasi pasarnya.  Bahkan saham lapis satu ini dianggap sangat berperan dalam menggerakkan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun