Memiliki barang atau sesuatu yang dibanggakan adalah hal yang biasa, namun yang menjadi masalah saat ingin membanggakan sesuatu namun merampas hak orang lain, mungkin ini yang menjadi inti pembahasan kali ini.Â
Bagi kebanyakan orang, banyak cara untuk membanggakan kemampuan diri, mungkin di kantor ada yang membanggakan dengan gadget terbaru, pakaian yang mahal atau dengan gaya hidup yang wah.Â
Namun dalam hidup bersosialisasi dengan tetangga sekitar ada satu yang bisa dilihat, yaitu kepemilikan kendaraan salah satunya, namun awas, pamer mobil baru, tapi tidak punya garasi, awas denda perda menanti.
Mungkin bagi kebanyakan orang, meletakkan mobil barang sebentar tidak menjadi masalah, namun bila mobil yang dimiliki diparkir sembarangan, apalagi dengan kondisi jalan atau lingkungan yang sempit tentu akan menjdi masalah.Â
Maka dari itu dibutuhkan empati, rasa tepo seliro dalam hal ini. Namun bila hal tersebut masih dirasa tidak memungkinkan dan masih membandel, sekarang sudah ada peraturan yang mewajibkan pemilik mobil harus memiliki garasi.
Flexing vs Kebutuhan
Tentu Anda sering mendengar istilah flexing yang merujuk pada perilaku pamer atas sesuatu yang dimilikinya. Kata ini memang lebih tepat untuk ditujukan pada mereka yang berlebihan menunjukkan tentang dirinya atau apa yang dimilikinya.
Berkaca pada seseorang yang cenderung memiliki mobil dari satu dan tidak memiliki garasi di rumah, tentu hal ini sering kita temui, dan tidak jarang hal ini bisa membuat hubungan antar tetangga bisa memicu masalah bila salah satu tidak menerima keadaan tersebut, misalnya saat akan berangkat bekerja, dengan kondisi jam mepet, namun mobil tidak bisa keluar karena mobil tetangga yang menutupi garasi atau jalan.
Baca juga: Seni Menikmati Keberuntungan dalam Hidup dengan Selalu Bersyukur.
Berbicara tentang kebutuhan, karena harus memiliki mobil tentu sebelum memiliki mobil harus disediakan tempatnya, yaitu garasi. Jadi tidak mobilnya dulu yang dibeli dan tidak tersedia garasi yang membuat terganggunya kepentingan umum.