Mohon tunggu...
M Firmansyah
M Firmansyah Mohon Tunggu... CreativePreneur -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Bertekad Hijrah"

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Semakin Dekat Jadikan Indonesia Kiblat Fesyen Muslim Dunia

14 Desember 2018   13:09 Diperbarui: 14 Desember 2018   13:16 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kementerian Perindustrian semakin dekat untuk mewujudkan visi besar menjadikan Indonesia sebagai kiblat fesyen mus'lim dunia di tahun 2020. Selain didukung dengan kekuatan pasar sebagai salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia, Indonesia juga sudah memiliki berbagai jenis industri fesyen yang berdaya saing global. 

Peluang pasar domestik industri fesyen muslim Indonesia mencapai US$ 20 milyar, menguasai 1,9% pasar fesyen dunia dengan nilai ekspor US$ 13,29 milyar, dan termasuk S besar negara OKI eksportir fesyen muslim. Hal ini menunjukkan bahwa peluang pasar fesyen muslim global maupun domestik sangat besar dan yang harus diisi oleh industri fesyen muslim tanah air, sehingga dapat meningkatkan kontribusi sektor fesyen muslim bagi PDB nasional," jelas Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah, Gati Wibawaningsih. 

Gati mengatakan saat ini industri fesyen muslim di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan dengan pertumbuhan rata-rata konsumsi fesyen Indonesia 18,2% per tahun. "Satu hal yang membanggakan bagi kita bersama adalah peningkatan prestasi Indonesia di dunia internasional yang sangat signifikan. The State of Global Islamic Economy Report 2017/2018 mencatat 'Indonesia sebagai runner up negara yang mengembangkan fesyen muslim terbaik setelah Uni Emirat Arab. Padahal pada laporan tahun sebelumnya, Indonesia tidak termasuk dalam 10 besar. Hal ini menunjukkan bahwa selangkah lagi Indonesia dapat berada pada urutan pertama dan menjadi kiblat fesyen muslim dunia," jelasnya. 

Selanjutnya Gati menjelaskan bahwa market size fesyen muslim terbesar adalah negara negara OKI yaitu mencapai US$ 191 milyar, sementara Indonesia baru mengisi US$ 366 juta. "Hal ini menunjukkan bahwa kita harus bekerja keras untuk meningkatkan ekspor ke negara-negara OKl sehingga paling tidak kita mampu menguasai 30%-nya," paparnya. 

Oleh sebab itu, Kementerian Perindustrian melalui Ditjen IKM memfasilitasi para desainer Indonesian Fashion Chamber (IFC) di kegiatan Fashion Show "La Mode Sur La Seine. Paris" yang diselenggarakan pada tanggal 1 Desember 2018 di kota Paris, Perancis yang berhasil menggaungkan busana muslim karya desainer Indonesia dan menjadi sorotan global dengan dihadiri oleh 400 peserta dari mancanegara, antara lain Italia, Australia, Jerman, Taiwan, Korea, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Spanyol, lnggris dan Rusia. "Jadi, target yang ingin kami capai dari peluncuran kegiatan ini adalah meningkatkan nilai ekspor produk fesyen nasional khususnya fesyen muslim di pasar Eropa dan negara-negara OKI," imbuhnya. 

Selanjutnya Kementerian Perindustrian dalam perhelatan ini juga meluncurkan International Muslim Fashion Festival, yaitu pameran fesyen muslim yang akan dilaksanakan tahun 2019 dengan konsep pameran business to business (B to B) yang dihadiri oleh sekitar 250 undangan yang merupakan buyer potensial berasal dari berbagai negara seperti Italia, Australia, Jerman, Taiwan, Korea, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Spanyol, Inggris dan Rusia. Selain itu pada event ini juga akan dilaksanakan international conference, fashion show, dan talkshow. 

Partisipasi kami pada event La Mode Sur La Seine  Paris ini juga adalah upaya untuk memperkenalkan dan mempromosikan potensi industri fesyen muslim di Indonesia ke pasar dunia. Khususnya ke pasar fesyen Eropa yang memiliki berbagai pusat mode dunia seperti Paris, Milan,

London, dan kota-kota lainnya di Eropa hingga semakin bisa mendekatkan kita untuk mewujudkan target menjadikan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia," jelasnya. 

Selama ini pemerintah telah gencar mendorong industri fesyen di dalam negeri untuk terus meningkatkan market share Indonesia di pasar internasional. 

Oleh karena itu, agar mampu bersaing di kancah global, pemerintah juga terus berupaya memacu pertumbuhan industri fesyen dengan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, agar bisa mencapai target jangka panjang dalam pengembangan industri fesyen muslim yaitu Indonesia menjadi 3 besar eksportir fesyen muslim ke negara OKI, industri fesyen nasional menguasai pangsa pasar dalam negeri, industri fesyen muslim menjadi kontributor dalam pembangunan ekonomi dan penyerapan tenaga serta menjadi kiblat fesyen muslim dunia. 

Kementerian Perindustrian sangat konsen untuk mewujudkan Indonesia menjadi Kiblat Fesyen Muslim Dunia pada tahun 2020. Berbagai program telah kami laksanakan tahun 2018 ini, antara lain Pendampingan dan Sertifikasi SKKNI bagi penjahit busana muslim; Bimbingan Teknis dan Bantuan Alat Menjahit bagi WUB Busana Muslim; Capacity Building bagi IKM yang sudah existing; Kompetisi Modest Fashion Project (MOFP) start up; lndonesia Moslem Fashion Expo; Penyusunan Roadmap Pengembangan Industri Fesyen Muslim. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun