Mohon tunggu...
Firly Muliya Rahmadana
Firly Muliya Rahmadana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa Ilmu Politik Universitas Sains Al-Quran Jawa Tengah Wonosobo

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menjelang Pemilu 2024,Mengenal kecurangan pemilu dan berpandangan luas .

3 Desember 2022   21:54 Diperbarui: 4 Desember 2022   21:10 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menjelang Pemilu 2024,Mengenal kecurangan pemilu dan berpandangan luas .

KIta ketahui dimanap emilihan umum kali ini mengangkat bagaimana agar masyarakat lebih memikirkan dan berpandangan luas untuk kedepannya", tentang bagimana pemilu 2024 nanti,dengan berbagai pemilu yang akan mengikuti serta ada partai baru yang telah lolos, dan dengan 18 partai politik,banyaknya ketegangan ketegangan yang akan terjadi pastinya,dengan menggunakan kharismatiknya agar semakin dekat dengan masyarakat indonesia,dengan mengambil hati masyarakat entah dengan berbagai macam cara seperti pengunjungan dari berbagai partai ketempat yang dikunjungi.Tidak hanya itu,tentu sebagai pemilu 2024,sebagai masyarakat indonesia kita akan menerima pilihan siapa yang akan kita pilih sebagai pemimpin di negara kita ini,tentu kita akan memilih presiden dan wakil presiden ,banyaknya partai yang menggunakan sistem kharismatik untuk mendekatkan diri kepada masyarakat agar lebih tergiring memilih partai tersebut.Walaupun demikian mudahnya, untuk menjawab ketidak percayaan orang dan atau keraguan tentang pemilu 2024.Klasifikasi ini dimaksudkan untuk membantu setiap saat  mereka kurang Pengetahuan yang belum terungkap terhadap problem politik yang terjadi.

Dengan sejarah pemilihan umum itu sendiri dari tahun ketahun, yang menunjukkan bahwa Gejala-gejala dalam pemilihan umum yang paling umum akan tampil lebih dahulu. Tentunya kurangnya pengetahuan masyrakat awam dengan bagaimana menyikapi hal politik dan berfikir politik di era saat ini,kenapa? karena banyaknya masyarakat yang masih menganut sistem follow,atau ikut ikutan saja ,seperti contohnya orang tua atau lansia,untuk menghindari hal hal tersebut kita sebagai masyarakat yang lebih paham mengenai dunia politik dan pemilu memberi masukan dan saran yang baik terhadap msyarakat yang kurang pengetahuan hal tersebut.Dengan tidak gampang beropini dan mudah untuk mengikuti segala isu isu yang hadir di negara ini,serta untuk jeli dan cermat dengan beredarnya berita tentang politik yang terjadi di indonesia,apalagi masalah pemilu kali ini,memang berat,dengan isu isu hoax yang seolah olah cerita itu berdasarkan fakta tetapi berita itu bohong ,maka dari itu harus pintar pintar untuk tidak mudah mempercayai hal tersebut,dengan pencitraan para calon presiden dan wakil presiden ,mengapa harus dengan pencitraan?iya benar dengan cara seperti itu maka dengan mudah para calon mengambil hati masyarakat indonesia.Tentu tidak asing lagi jika kita melihat para calon presiden dan wakil presiden dengan kata blusukan,apakah masih ada yang kurang paham terhadap makna blusukan?Iya itu,blusukan mengunjungi tempat tempat atau desa desa yang jauh dari pusat kota lalu dibantunya infrastruktur masyarakat seperti yang tidak jauh jauh saja ,pembangunan jalan desa dengan mengaspal desa tersebut agar mudah dilalui,tentu tidak hanya itu untuk menarik simpati masyarakat dengan blusukan mengunjungi pasar, Loh kenapa harus pasar? Tentu pasar pusat perbelanjaan masyarakat entah yang muda maupun tua,tempat tersebut selalu ramai oleh khalayak umum,lalu untuk apa blusukan kepasar?Ya tentu mengambil hati masyarakat lagi,dengan cara membantu meringkan tugas mereka memberi fasilitas yang layak membubrah pasar agar terkesan lebih modern dan higenis,tidak becek lumpur jika hujan,lalu dengan memisah pedagang sayur dan pedagang daging,sangat disayangkan dimana hal itu akan selalu terjadi jika memasuki pemilu seperti ini,mereka belomba lomba mengambil hati masyarakat indonesia.

Tentu saja jangan mudah menelan mentah mentah berita begitu saja,karena tetap bisa menimbulkan kericuhan serta fitnah yang terjadi,dimana banyaknya ujaran ujaran kebencian yang muncul di berita yang tidak benar faktanya.Lalu bagaimana dengan hal hal yang sudah terjadi adanya kecurangan terhadap nama warga yang dijadikan sebagai anggota oleh partai politik? Sehingga kita perlu berhati hati untuk tidak mudah memberikan identitas kita terhadap siapapun diluar tangan kita,dengan berwaspada terhadap oknum yang melakukan indikasi kecurangan jelang Pemilu 2024 dengan memasukkan nama orang yang bukan anggota partai politik (parpol) tanpa izin. Namun sangat disayangkan terdapat profesi serta pekerjaan tertentu yang memang tidak diperbolehkan tercatat sebagai anggota atau pengurus parpol.Sangat dirugikan apabila ada yang tercantum namanya dalam partai politik karena dengan memasukkan nama anggota begitu saja sedangkan nama tersebut saja tidak tau menau.

Edukasi tentang partai politik dan pemilu terhadap anak muda dengan mampu memilih calon presiden dan wakil presiden dimana dengan gadget dimasa kini era digital yang mampu digunakan sebagai pusat edukasi dan belajar di ranah politik,dengan membaca berita berita yang berbobot serta jelasnya fakta yang diangkat,sehingga tidak menelan mentah mentah berita yang beredar,dimana anak muda saat ini memang mudah terbawa oleh isu isu yang mudah menyebar dengan tidak melihat fakta dibelakang berita tersebut,dengan tidak mudah tergiring opini yang kurang relefan terhadap apa yang terjadi di berita tersebut,dengan banyaknya hal demokrasi di kalangan msyarakat ,apakah demokrasi tersebut patut dilakukan,atau memang hanya untuk formalitas semata?,maka dari itu kita harus jeli untuk membaca berita dan isu isu parpol yang beredar di indonesia,dengan selalu membaca berita tidak hanya satu berita lalu diterima dengan mentah mentah begitu saja,perlu membaca beberapa berita lainnya sebagai ulasan pribadi para pembaca yang masih awam akan dunia politik.Dengan Pemilihan Umum yang akan mendatang masyarakat harus lebih jeli dalam memilih calon calon tesebut untuk kedepannya,agar tidak salah dan terjun kelubang yang sama,lebih bisa menerima saran dari orang orang yang memahami dunia politik,jangan menjadikan acuan bahwa pencitraan dan kharismatik menjadikan indonesia akan semakin maju di kedepannya,perlunya banyak edukasi yang mampu membantu masyarakat awam terhadap politik.

Dikutip dari BAWASLU Dengan adanya Rancangan baru Bawaslu untuk mengurangi Ujaran kebencian Pemilu 2024 mendatang, dimana Bawaslu "merancang konsep komunitas digital pengawasan partisipatif untuk Pemilu Serentak 2024. Komunitas digital pengawasan partisipatif ini merupakan konsorsum/forum multi pihak untuk melakukan pencegahan dan penanganan disinformasi di dunia digital yang berkaitan dengan Pemilu 2024." maka dari itu cukup meringankan tugas dimana agar mencegah ujaran ujaran kebencian yang terjadi terhadap pemilu 2024 nantinya,namun memang tidak menjamin masrakat mampu menerima hal tersebut,karena memang tidak semuanya benar benar tergantung kepada digital yang ada,sebagai masyarakat yang awam tetap akan memperbincangkan hal tersebut dimanapun berada,dengan menjadikan pemilu yang bersih dan berfikiran maju kedepannya untuk masrakat indonesia dan negara indonesia.Mayarakat  harus belajar melihat kedepan bagaimana agar memilih pemilihan presiden dan wakil presiden yang baik dalam memajukan nama indonesia,dan mensejahterakan rakyatnya,berfikir maju dan semakin menjelaskan kepada masyarakat agar tidak mudah menerima isu isu yang memang belum benar terjadinya Sebagai warga negara indonesia,tentunya saya yang bisa membantu msrakat dengn pelam pelalan agar mampu memahaminya dan akan selalu mengajarkan kepada adik adik dan orang tua dalam pemilu yang baik danserta semakin maju,pasti terjadinya banyak kesenjangan dan konflik yang terjadi.

Memang membuat huru hara masyarakat indonesia,sangat disayangkan jika kalangan saat ini mulai dari remaja hingga lansia yang tidak mengetahui apa apa harus menerima hal tersebut ,cukup berat memang,karena tidak semua masyarakat indonesia bisa menerima seerta paham bagaimana cara menanggulangi kecurangan kecurangan yang terjadi di indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun