Mohon tunggu...
Firli
Firli Mohon Tunggu... Guru - PPG Prajab Ekonomi UPI

Menulis artikel untuk tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan yang Berpihak dan Memerdekakan Peserta Didik Abad 21

27 Desember 2022   22:21 Diperbarui: 27 Desember 2022   22:24 43224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

Pendidikan yang memerdekakan peserta didik adalah pendidikan yang memberikan kebebasan berpendapat bagi peserta didik dan guru tidak boleh menghakimi apabila terdapat kesalahan apa yang diungkapkan oleh peserta didik guru dibutuhkan sebagai penuntun jalannya pembelajaran sehingga apabila terdapat kesalahan maka dilakukan refleksi dan perbaikan serta evaluasi oleh guru agar tidak terjadi miskonsepsi sehingga dengan begitu peserta didik akan lebih mengingat apa yang ia ungkapkan dan diluruskan oleh gurunya.

Berpihak kepada peserta didik adalah pendidikan yang memfasilitasi kebutuhan peserta didik dimana peserta didik terdiri dari berbagai latar belakang karakteristik yang berbeda mulai dari ras suku agama adat budaya minat motivasi gaya belajar dan tingkat kecerdasannya sehingga guru memihak kepada peserta didik agar peserta didik bebas menentukan pembelajaran yang diinginkan namun tetap sejalan dengan tujuan pembelajaran nasional dan capaian pembelajaran yang telah ditentukan hanya caranya saja yang berbeda atau dilakukan pembelajaran berdiferensiasi.

pendidikan yang memerdekakan berasal dari pemikiran Ki Hajar Dewantara yang artinya pendidikan yang memerdekakan lahir dan batin. Merdeka lahir dan batin berarti Mandiri bisa berdiri sendiri tidak tergantung pada orang lain sadar juga tentang hak dan kewajibannya sebagai anggota masyaraka, supaya nanti bisa berpartisipasi dan berkontribusi kepada masyarakat.

Sekolah tersebut dikatakan sebagai tempat untuk pembelajar sepanjang hayat atau long life learner yang dapat menghadirkan perubahan. Mementingkan motivasi internal berupa kesenangan belajar untuk mengembangkan diri, salah satu bagian penting dalam belajar adalah berkontribusi dan mengembangkan diri serta mandiri, hal ini tercantum dalam visi sekolah. Pendidikan harus berorientasi pada kepentingan terbaik dan memanusiakan anak, hal ini dibutuhkan untuk sikap mandiri dan tidak bergantung orang lain. Bentuk pembelajaran di sekolah dikatakan bahwa anak terlibat aktif dalam proses belajar anak bukan hanya mendengarkan dan menuruti perintah dari guru, anak ikut menentukan tujuan, cara belajar, evaluasi mulai bertanya sampai merefleksi.

Cara belajar harus sesuai dan membuat mereka nyaman. Tujuan sebenarnya dari belajar yaitu adalah untuk hidup mandiri dan merdeka dari tekanan agar bisa berkontribusi di masyarakat dimana ia berada sesuai peran kodrat dan jati dirinya. Ujungnya hal ini merupakan bertujuan untuk menjadikan peserta didik menjadi manusia seutuhnya yang bisa beradaptasi dengan perubahan dan menerapkan prinsip ketuhanan kemanusiaan kesetaraan dan keadilan sosial dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Yang paling penting di sekolah adalah untuk membantu siswa menemukan jati diri kodrat hidup dan menentukan perannya di masyarakat. Sehingga proses nya perlu banyak ruang untuk kontemplasi, ekspresi, eksplorasi dan refleksi, dimana hal ini harus dilakukan di lingkungan yang nyaman. Setiap siswa punya tujuan dan kemerdekaan belajarnya sendiri. tidak hanya membangun iklim kemandirian namun juga lingkungan belajar penting untuk menunjang Inovasi dan kreativitas. Pembelajaran berbasis projek dan riset, dibarengi bukti dokumentasi.

Siswa belajar tidak hanya berdasar guru namun juga praktisi di berbagai bidang, sekolah hanya sebagai penghubung dan fasilitator untuk membangun empati dan sensitifitas siswa agar bisa menyelesaikan masalah yang terjadi di kehidupan nyata. penilaian juga bukan hanya dilakukan oleh guru namun juga oleh rekan dan juga oleh Mitra saat melakukan projek, penilaian bukan berdasar hasil namun proses, hasil akhir berbentuk portofolio karya dan kegiatan.

Pendidikan yang memerdekakan adalah pendidikan yang membuat pembelajarannya tidak merasa terpaksa atas kurikulum yang berlaku, pembelajarn tidak harus di ruang kelas, pengajarnya pun bisa berasal dari masyarakat di luar yang memiliki wawasan di bidang pengetahuan tertentu. Sekolah harus memenuhi kondisi lingkungan, sarana dan prasarana, digunakan sebagai pembelajaran. Dilibatkan juga masyarakat dan pemilik usaha. Peserta didik belajar di luar, di berbagai lokasi, melihat langsung kondisi pembelajaran. Peserta didik merdeka menentukan kegiatan belajar, mengambil keputusan, kelompok belajar dan ketua kelas.

Tujuan merdeka dari yang kedua yaitu bebas dari tekanan untuk mencapai tujuan. Hakikatnya adalah humanisasi, merupakan proses manusia ini anak-anak ini yang sempurna ini terus-menerus menyempurnakan diri. pendidikan itu adalah sebuah ya kata-katanya membutuhkan ruang tempat bersemainya yaitu yang sesuai harus tumbuh dan berkembang Mencoba ini menjadi satu ekosistem di mana anak-anak bisa merasa nyaman aman untuk bisa mengembangkan dirinya yang kedua ya dalam proses kejadian dalam proses belajar untuk mengembangkan diri itu dengan berdialog.

Pancasila sebagai entitas bangsa adalah sebuah keberadaan yang unik dan berbeda namun tidak harus dalam bentuk fisik. Pancasila sebagai identitas bangsa adalah Pancasila menjadi sebuah ciri yang membedakan antara Indonesia dengan bangsa lain. ciri ini dapat dilihat dari kebudayaan keberagaman ras suku adat dan lain-lainnya ada di Indonesia dengan keanekaragaman tersebut maka katakanlah Bhinneka Tunggal Ika berbeda-beda tetapi tetap satu tujuan itu merupakan semboyan dari negara Indonesia.

Salah satu karakter dari negara Indonesia yaitu keanekaragaman pada keanekaragaman ini dapat dilihat dari sisi suku ras agama dan budaya Selain itu Indonesia dikatakan juga sebagai negara yang memiliki multikultural Karena keanekaragaman tersebut bahkan seringkali timbul konflik sosial diantara suku yang ada di dalam negara namun dengan keanekaragaman rsebut maka sepatutnya dijunjung persatuan sehingga sesuai dengan semboyan negara Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu tujuan atau Unity in diversity. Kemajemukan ini dapat ditemukan di seluruh lingkungan di Indonesia tidak terkecuali di sekolah di sekolah yang terdiri dari berbagai macam karakteristik peserta didik mulai dari etnik suku ras agama dan budaya harus bersatu untuk mendapatkan pembelajaran yang sama di sekolah diharapkan antara peserta didik ini hidup dengan harmonis saling menghormati dan saling menghargai tidak lupa dengan nilai-nilai budaya dan religiusitas yang terkandung dalam Pancasila sebagai landasan negara pendidikan keagamaan ditekankan pada peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun