Bandar Lampung, 16 Agustus 2025 – Firdza Rizqina Amalia, Mahasiswa dari Institut Teknologi Sumatera (ITERA) berusia 20 tahun, berhasil meraih predikat Peserta Terbaik dalam program Pelatihan Pertanian Petani Keren yang digagas oleh Food and Agriculture Organization (FAO) bekerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan), Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), serta Gerakan Pramuka.
Program Pelatihan internasional yang berlangsung selama 40 hari di Kwarda Lampung ini diikuti oleh 31 pemuda-pemudi terbaik Lampung yang datang dari seluruh kabupaten yang ada di Provinsi Lampung. Tujuan kegiatan ini adalah mencetak generasi muda visioner yang mampu mendorong transformasi pertanian menuju era modern, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Firdza, mahasiswa aktif yang dikenal menonjol di bidang kepenulisan, organisasi, serta kepemimpinan, menaruh perhatian besar pada pengembangan sektor pertanian di Provinsi Lampung maupun Indonesia.
Dalam wawancara usai penutupan kegiatan, Firdza menyampaikan:
“Pertanian bukan hanya urusan petani, tapi masa depan bangsa. Saya ingin anak muda percaya diri untuk turun tangan membangun pertanian Indonesia dengan cara kreatif, inovatif, dan keren,” ujarnya
Pujian juga datang dari Mr. Rajendra Aryal, FAO Representative in Indonesia and Timor-Leste.
“Capaian Firdza Rizqina Amalia menunjukkan potensi besar generasi muda Indonesia untuk menjadi agen perubahan di sektor pertanian. FAO sangat bangga melihat semangat, kreativitas, dan kepemimpinan mereka. Inilah bukti bahwa anak muda bisa membawa pertanian Indonesia ke level global,” kata Aryal.
Pelatihan Petani Keren ini menjadi momentum penting dalam membangun optimisme baru bagi generasi muda Lampung untuk terjun ke sektor pertanian. Dengan dukungan lembaga internasional, pemerintah, dan perguruan tinggi, diharapkan akan lahir lebih banyak inovator muda yang mampu membawa pertanian Indonesia menuju masa depan yang lebih modern, berdaya saing, dan berkelanjutan.
FAO Indonesia menyampaikan harapan agar para lulusan program Petani Keren Tahun 2025 ini mampu menjadi motor penggerak perubahan di daerahnya masing-masing. Dengan bekal pengetahuan, keterampilan, dan jejaring yang diperoleh selama pelatihan, mereka diharapkan dapat melahirkan inisiatif nyata yang mendukung pertanian cerdas iklim, inklusif, dan berkelanjutan. FAO juga menegaskan keyakinannya bahwa semangat generasi muda akan menjadikan pertanian Indonesia tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan nasional, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan global.
“Kisah Firdza Rizqina Amalia adalah bukti bahwa generasi muda Indonesia mampu menghadirkan energi baru bagi sektor pertanian. Pemerintah melihat potensi luar biasa dari anak-anak muda visioner seperti Firdza untuk menjadikan pertanian bukan sekadar tradisi, melainkan masa depan bangsa yang modern, inovatif, dan berdaya saing global. Prestasi ini juga sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk menjadikan Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia, di mana kedaulatan pangan, kesejahteraan petani, serta inovasi generasi muda menjadi pilar utama. Anak-anak muda seperti Firdza adalah inspirasi nyata bahwa misi besar itu dapat diwujudkan bersama,” ujar Prita Laura, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden bidang Komunikasi.
Rektor ITERA, Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, menegaskan dukungan perguruan tinggi terhadap program ini.
“Kami bangga dengan capaian ananda Firdza Rizqina Amalia. Program seperti ini penting diperluas agar manfaatnya bisa dirasakan masyarakat luas. ITERA siap mendukung lahirnya generasi muda yang membawa perubahan nyata bagi sektor pertanian di Indonesia,” ujarnya.