Mohon tunggu...
Firda Khaerini
Firda Khaerini Mohon Tunggu... Penulis - Writer Enthusiast

Bagi saya, belajar itu kegiatan wajib seumur hidup. Gak peduli di level mana sekarang wawasan diri. Dari hasil belajar itu, tuliskan dan sebarkan. Biar manfaatnya gak berhenti di diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Selamat Tinggal Burnout Kerja dengan 5 Tips Ini!

28 Maret 2021   16:20 Diperbarui: 28 Maret 2021   16:42 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Freepik.com

Kerjaan numpuk, deadline sebentar lagi, liburan masih lama.... Aaaaa rasanya mau teriak. Eitss... hati-hati nih, jangan-jangan kamu mengalami burnout. Kalau kamu merasa beban kerja bertambah, kurang apresiasi dari atasan atau rekan kerja, dan interaksi dengan rekan mulai gak efektif. Inilah yang sering disebut burnout syndrome.

Meskipun burnout terkesan wajar, jangan pernah dianggap sepele. Menurut WHO, burnout syndrome termasuk ke dalam Klasifikasi Penyakit Internasional sebagai fenomena pekerjaan. 

Cara Mencegah Burnout Syndrome

Stres mungkin sulit sekali dihindari, tetapi burnout bisa kok kamu cegah. Ini dia 5 tips anti burnout yang bisa kamu ikuti! Jadi gak ada lagi tuh, kerja dari rumah bikin burnout. Simak tipsnya sampai tuntas ya!

1. Atur Prioritas Kerja

Mengeliminasi prioritas pekerjaan berkaitan erat dengan tentang kapan kita mengerjakannya. Untuk mengerjakan sesuatu, kita memerlukan energi. Bahkan otak kita menggunakan +/- 25% dari asupan kalori per hari untuk berpikir dan mengatur badan kita sehingga bisa berfungsi dengan baik. Jadi, tentukan jam-jam terbaik bekerja versimu!

Kamu bisa mengatur pembagian jam kerjamu berdasarkan tingkatan kesulitan pekerjaan atau prioritas kerja. Misalnya, kamu merasa pagi hari adalah waktu terbaik untuk melakukan pekerjaan berat yang paling menguras otak. Maka, kamu bisa memilih pagi hari untuk mengerjakan tugas terberatmu, sebut saja itu "jam pintar". Tentukan juga "jam bodoh" versimu yang bisa kamu pakai untuk mengerjakan pekerjaan yang bersifat rutinitas atau tugas-tugas administratif.

2. Olahraga Ringan

Bekerja dari rumah bukan berarti cukup dengan rebahan saja untuk refresh otak dan energi. Sebelum memulai pekerjaan, ada baiknya kamu berolahraga ringan sejenak. Sekedar pemanasan dan peregangan sehingga tubuhmu tidak kaku. Lakukan juga olahraga ringan di sela-sela pekerjaanmu. Nah, siap berolahraga rutin?

3. Tidur yang Berkualitas

Jam tidur beserta durasinya bisa berpengaruh pada tingkat kualitas tidur seseorang. Sedangkan, pekerja membutuhkan tidur berkualitas untuk melalui hari berikutnya. Orang yang memiliki tidur berkualitas akan terbangun dengan suasana hati yang baik. Bahkan sejumlah studi menunjukan bahwa tidur berkualitas akan membantu kamu lebih fokus. Sehingga, pekerjaan yang kamu lakukan menunjukan performa yang lebih maksimal.

4. Ciptakan Suasana Ternyaman

Suasana tempat bekerja yang tidak nyaman juga bisa menyebabkan burnout syndrome. Bayangkan, kalau kamu WFH dan ruangan kerja di rumahmu sangat berantakan, bisa-bisa kamu hilang fokus. Lantas, bukannya pekerjaan selesai, malah tertunda dan menumpuk. Kamu merasa bekerja dari rumah justru terdapat banyak distraksi. Coba deh dekorasi ruanganmu senyaman mungkin atau bahkan seindah mungkin! Dijamin mood bekerjamu jadi makin meningkat, kerja juga makin produktif deh.

5. Apresiasi Diri Sendiri

Pekerja juga manusia, sehingga butuh apresiasi. Ketika harus bekerja dari rumah, kamu mungkin merasa kurang mendapatkan apresiasi secara langsung dari atasan atau rekan kerja. Tidak apa-apa, kamu gak perlu bergantung pada orang lain. Cobalah apresiasi diri mulai dari diri sendiri.

Setiap melakukan pencapaian, kamu bisa berikan hadiah kecil untuk dirimu. Tidak harus mahal, tidak juga harus berbentuk barang. Yang terpenting adalah sesuatu yang membuatmu bahagia. Dengan begitu, kamu tetap merasa berharga dan tidak mudah burnout. Sebab tiap beban kerja seolah merupakan perlombaan dengan diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun