PANDEMI Covid19 telah mengubah semua sendi kehidupan. Semua aktivitas dilakukan secara online, karena adanya larangan keluar rumah guna memutus mata rantai penyebaran virus yang telah menelan banyak korban. Konsep pendidikan juga berubah, sebelumnya proses belajar mengajar dilakukan secara tatap muka, sekarang menggunakan berbagai aplikasi jejaring sosial.
Banyak mahasiswa mulai mengeluhkan proses perkulihan dilakukan secara daring. Mulai adanya kebosanan dengan sistem ini, banyaknya tugas yang diberikan dosen, dan  adanya kerinduan untuk berjumpa dengan kawan-kawan serta ingin merasakan kuliah tatap muka yang menurut mereka sangat membantu dalam memahami ilmu secara efektif. Â
Beberapa mahasiswa mengeluhkan juga terkait tugas yang terkadang tugas diberikan sudah melebihi kapasitas, sedangkan pembahasan materi yang sangat terbatas pada saat pertemuan daring, sehingga dianggap lebih menyulitkan dibandingkan tugas saat tatap muka.
Selain permasalahan diatas, banyak juga mahasiswa mengeluhkan sinyal internet yang tidak stabil ketika sedang mengikuti perkuliahan secara daring, sehingga banyak materi yang tidak dipahaminya akibat terputusnya jaringan internet. Terlebih untuk mahasiswa yang berada di daerah dengan minim internet, seperti halnya mahasiswa perantau yang selama pandemi banyak dari mereka yang pulang ke kampung halamannya hal ini sering menjadi kendala utama bagi mereka.
Namun pada akhir tahun 2021 lalu setelah grafik kasus positif covid19 ini menurun beberapa universitas di Indonesia mulai menerapkan kelas tatap muka termasuk Universitas Islam 45 Bekasi, sebagai uji coba pihak kampus menawarkan sistem tatap muka ini dengan cara mengisi form persetujuan yang disebarkan kepada seluruh mahasiswa. Form tersebut diantaranya berisikan pertanyaan terkait kepuasan terhadap kelas daring hingga kesiapan mahasiswa jika diberlakukan kembali kelas tatap muka.Â
Walaupun banyak dari mahasiswa yang mengeluhkan banyaknya kendala dalam kelas online serta mengharapkan segera untuk tatap muka karena mereka menginginkan bertemu kembali dengan teman-temannya, namun faktanya setelah diberikan form survey tersebut banyak dari mahasiswa khususnya mahasiswa Universitas ISLAM 45 Bekasi yang tetap memilih kelas online dibandingkan tatap muka.Â
Beberapa diantara mereka beralasan karena sudah terlalu nyaman kuliah dirumah yang fleksibel dan bisa berkuliah sambil melakukan kegiatan lain dan tanpa persiapan penuh seperti kuliah tatap muka biasanya. Mahasiswa biasanya berkuliah sambil mengerjakan pekerjaan rumah, kuliah di tempat nongkrong bahkan kuliah sambil bersantai di tempat tidur mereka. Tak jarang juga dari mereka yang berkuliah sambil bekerja.Â
Dalam hal ini kita bisa melihat dari dua sisi, mungkin benar adanya jika dikatakan kuliah online tidak efektif dikarenakan dosen tidak menjelaskan secara langsung dengan tanpa pertemuan maka sistem pembelajaran pun akan terbatas ditambah mahasiswa yang melakukan perkuliahan sambil melakukan pekerjaan lainnya, hal tersebutlah yang menyebabkannya tidak efektif secara sistem belajar mengajar.Â
Namun alasan mengapa banyak mahasiswa yang tetap ingin melanjutkan kelas online dikarenakan fleksibilitasnya, mereka bisa tetap melakukan hal lain dan masih mengikuti perkuliahan pada waktu yang bersamaan. Banyak juga dari mahasiswa yang memanfaatkannnya dengan mencari pekerjaan part time sehingga mereka bisa mendapatkan pendapatan. Baik kelas daring maupun tatap muka keduanya memiliki sisi negatif dan positif tergantung dimana kita bisa memanfaatkannya.
Namun diperkirakan kuliah online ini akan terus berlangsung melihat kasus covid19 ini yang terus naik dan turun tidak menentu dengan waktu yang tidak ditentukan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI