Mohon tunggu...
Firda Aulia Putri
Firda Aulia Putri Mohon Tunggu... Guru Sejarah

Saya merupakan seseorang yang memiliki hobi membaca dengan berbagai topik bacaan seperti dalam hal topik bacaan akademik maupun secara umum

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sejarah dan Perkembangan Bahasa Sunda

16 Oktober 2025   09:12 Diperbarui: 16 Oktober 2025   11:33 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dialek bahasa Sunda 

   

   Bahasa merupakan suatu bidang Linguistik yang berperan untuk mengungkapkan sesuatu maksud dalam suatu konteks situasi dan konteks kultural, yang digunakan baik secara lisan maupun secara tulis. Sehingga dalam hal ini bahasa juga dimaksud sebagai alat atau sistem komunikasi yang terorganisasi guna melakukan percakapan yang didalamnya memiliki maksud menyampaikan suatu isi pikiran seseorang. Baik menggunakan perantara nama benda ataupun ucapan sebagai cerminan ide yang biasanya disampaikan melalui organ tubuh yaitu mulut dalam berbicara pada kehidupan sehari-hari yang dilakukan.

   Kemudian adanya kegunaan dan fungsi dari bahasa itu sendiri sebagai bidang linguistik dalam penerapannya tidak terlepas dari adanya hal-hal yang terdapat didalamnya. Dimana sebagai alat yang digunakan dalam konteks sosial membuat bahasa memiliki beberapa satuan arti tertentu dalam penggunaaanya, dengan begitu dalam bidang bahasa selalu memiliki cara dalam mendapatkan informasi ataupun makna gramatikal pada penggunaan bahasa yang digunakan. Sehingga hal ini diartikan bahwa bahasa selalu dikaitkan dengan arti atau makna yang digunakan baik dalam bentuk kosakata maupun tingkatan yang ada disetiap masyarakat daerah tertentu di Indonesia khususnya yang memiliki perbedaan penggunaan bahasa berdasarkan fungsi penerapan atau kepraktisannya.

   Dengan begitu jika berbicara mengenai adanya penggunaan bahasa yang memiliki unsur serta kosakata yang berbeda di Indonesia itu sendiri yaitu salah satunya yang paling mencolok keberadaannya ialah penggunaan Bahasa Sunda. Dapat diketahui bahwa Bahasa Sunda ialah bahasa penutur ibu terbanyak kedua di Indonesia dan juga merupakan cabang  Melayu-Polinesia dalam rumpun bahasa Austronesia, yang dimana keberadaannya pun tidak terlepas dari adanya kondisi kultur yang ada sehingga membuat unsur-unsur serta kosakata yang digunakan sangatlah memiliki ciri khasnya tersendiri.

   Dan dalam hal ini maka suatu kebiasaan atau kebudayaan yang ada disuatu daerah sangatlah mempengaruhi bagaimana terciptanya karakter salah satunya pada segi bahasa yang digunakan dalam masyarakat tertentu begitu juga bagi orang sunda. Mengingat keberadaannya serta persebarannya Bahasa Sunda banyak tersebar diwilayah provinsi jawa barat khususnya, dimana daerah yang penduduknya memiliki kekhasan dalam karakter wilayah yang berada didaerah dataran tinggi serta kehidupan sosial atau tradisi  masyarakat membuat suatu kondisi tersebut sangat berkaitan pada penggunaan suatu bahasa. Sehingga dalam hal ini terdapat penggunaan tingkatan pada bahasa sunda itu sendiri seperti adanya tingkatan Bahasa yaitu basa sunda kasar, basa loma (akrab), basa hormat/lemes (santun), yang penggunaannya disesuaikan dengan  kondisi dan kepada siapakah percakapan dilakukan yang disertai dengan penggunaan kosakata bahasa sunda itu sendiri.

   Lalu adanya hal tersebut dalam penggunaan bahasa tidak terlepas kaitannya dengan adanya dialek dalam Bahasa Sunda. Dalam hal ini juga sebagai bahasa ibu penutur bahasa sunda itu sendiri, sehingga membuat penggunaannya tersebar diwilayah-wilayah sekitar tempat keberadaannya secara geografis wilayah Sunda terdiri yaitu seperti salah satunya apa yang digunakan oleh masyarakat Sunda yang tinggal di daerah Priangan yang meliputi Bandung, Cianjur, Sumedang, Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis. Dimana dialek bahasa sunda priangan ini merupakan dialek bahasa sunda selatan, dengan keberadaannya terdahulu sangat terkenal ketika zaman kolonial guna dijadikan sebagai bahasa Sunda standar di wilayah Keresidenan Jawa Barat baik didalam lingkungan pemerintahan dan kaum menak pribumi.

   Oleh karena itu jika dilihat dari adanya penggunaan dialek ataupun kosakata yang digunakan bahasa sunda dalam kehidupan masyarakat telah membuktikan keberadaan penggunaannya telah ada sejak terdahulu, sehingga adanya hal ini membuat suatu hal tidak terlepas dari Sejarahnya salah satunya pada keberadaaan Bahasa Sunda itu sendiri. Dimana keberadaannya telah ada dari zaman kerajaan yang ada di Indonesia hingga saat ini. Meskipun beberapa sumber telah menyatakan bahwa keberadaan Bahasa Sunda belum jelas sejak kapan adanya, akan tetapi dengan adanya penemuan-penemuan dari kerajaan Hindu-Buddha melalui adanya tulisan bahasa sunda diprasasti serta tulisan naskah yang ditemukan terdahulu khususnya diwilayah Jawa Barat, telah membuktikan bahwa penggunaan Bahasa Sunda memang sudah digunakan.

   Kemudian dalam sejarahnya membuktikan bahwa perkembangan dari adanya penggunaan Bahasa Sunda itu sendiri memiliki pengaruh dari bahasa-bahasa lainnya. Baik dalam pengaruh dari bahasa jawa yang dikarenakan adanya letak geografis antara bahasa sunda maupun jawa hampir memiliki kedekatan tempat penggunaannya. Sehingga dalam hal ini tidak dipungkiri bahwa mudahnya pengaruh bahasa tetangga seperti jawa tersebut dapat ada diwilayah penggunaan bahasa sunda, baik dipengaruhi karena adanya permasalahan sistem pemerintahan kerajaan yang membuat masuknya kebudayaan lain kedalam wilayah masyarakat sunda khususnya pada segi kosakata bahasa.

   Selain adanya pengaruh dari bahasa jawa dalam perkembangan bahasa sunda juga memiliki pengaruh dari bahasa-bahasa asing. Dimana mengingat bahwa dalam sejarahnya wilayah Indonesia telah dijajah serta dipengaruhi oleh bangsa asing seperti halnya Belanda selain menjajah, bangsa koloni tersebut secara tidak langsung juga telah mempengaruhi hal-hal bagian dari Indonesia itu salah satunya pada segi aspek bahasa. Kemudian bahasa sunda juga telah dipengaruhi oleh kosakata bangsa Arab yang disertai dengan bahasa sanskerta pada saat itu, dimana hal ini telah dinyatakan bahwa sejak masa kerajaan hindu-buddha bangsa arab telah masuk dan membawa pengaruh kedalam tatanan aspek segi bahasa seperti halnya terdapat kosakata arab duniya, selam (islam), surga dan puasa.

   Dan adanya hal tersebut membuktikan bahwa kosakata yang digunakan dalam bahasa sunda dinyatakan terdapat pengaruh dari bahasa-bahasa lainnya pada saat perkembangan bahasa sunda berlangsung. Kemudian dalam sejarah perkembangannya semenjak akhir abad ke-19 bahasa sunda yang telah dipakai dalam konteks sosial, maupun pada naskah-naskah serta sekola-sekola yang didirikan oleh koloni belanda pada saat itu. Sehingga adanya hal tersebut sejak dahulu hingga saat ini masih digunakan oleh masyarakat suku sunda serta masyarakat sunda yang menetap diwilayah perkotaan, akan tetapi segala sesuatunya seiring dengan perkembangan zaman terutama dalam proses arus globalisasi saat ini tidak menutup kemungkinan akan terjadinya pengaruh yang dapat mengancam keberadaan penggunaan bahasa sunda sebagai bahasa lokal dikalangan masyarakat.

   Adanya hal ini dikarenakan proses globalisasi saat ini telah menghasilkan budaya global yang tanpa disadari telah diterima diberbagai negara, tidak terkecuali Indonesia. Indonesia sebagai sebuah negara yang memiliki kemajemukan dalam budaya juga tidak terlepas dari ancaman budaya global yang senantiasa dapat menggeser atau bahkan menghilangkan eksistensi budaya nasional yang sudah menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Globalisasi juga telah menggeser kebudayaan lokal pribumi yang dipinggirkan, diasingkan serta disingkirkan dari kehidupan masyarakat dari tempat dimana kebudayaan itu lahir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun