Mohon tunggu...
firda aprilivia
firda aprilivia Mohon Tunggu... Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengabdian Masyarakat Melalui Program Pengolahan Limbah Minyak Jelantah Menjadi Sabun Batang Di Kampung Tahunan Padepokan 66 KKN UST 2025

21 Agustus 2025   13:22 Diperbarui: 21 Agustus 2025   13:22 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi Pembuatan Sabun Batang Menggunakan Minyak Jelantah (Sumber : Pdd P66)

Pada tanggal 12 Agustus 2025, Padepokan 66 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) mengadakan "Program Pengolahan Limbah Minyak Jelantah Menjadi Sabun Batang"  dengan narasumber Ibu Wahyu Setya Ratri, S.P, M.P., yang berlokasi di Balai RK Tahunan, Kampu. Mitra yang dilibatkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah masyarakat umum yaitu ibu-ibu RW 01 di wilayah Kampung Tahunan, Kelurahan Tahunan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Masyarakat di Kampung Tahunan ini memiliki banyak profesi yang bervariasi, yaitu pedagang, wirausaha baik berupa toko, kos-kosan, laundry maupun usaha kuliner, PNS, atau karyawan swasta dan lainnya. Pengabdian Masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Kampung Tahunan akan bahaya dari limbah minyak jelantah yang menumpuk. Selain itu,  dapat digunakan untuk menambah pengetahuan warga tentang limbah minyak jelantah dapat diolah untuk membuat sabun batang yang nantinya dapat digunakan untuk menambah produksi UMKM di sekitar wilayah Kampung Tahunan.

Pembuatan Sabun Mijel  Oleh Narasumber Ibu Wahyu Setya Ratri, S.P, M.P.  (Sumber : Pdd P66)
Pembuatan Sabun Mijel  Oleh Narasumber Ibu Wahyu Setya Ratri, S.P, M.P.  (Sumber : Pdd P66)

Dalam sosialisasi ini, kita membahas tentang salah satu bahan pokok yang sering dikonsumsi oleh masyarakat yaitu minyak goreng. Konsumsi minyak goreng yang tinggi, menyebabkan penggunaan minyak goreng akan digunakan berulang kali. Minyak goreng bekas atau minyak jelantah yang dipakai berulang-ulang dapat mengakibatkan munculnya gejala keracunan dalam tubuh, misalnya peradangan saluran pencernaan, pembengkakan organ tubuh, serta merupakan zat karsinogen. Minyak goreng yang telah rusak atau disebut sebagai minyak jelantah dapat merusak tekstur, rasa, dan aroma dari bahan pangan yang digoreng (Khoirunnisa dkk., 2019). Adapun permasalahan lain, bila terjadi penumpukan dan pembuangan minyak jelantah yang sembarangan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. 

Pembuatan Sabun Mijel Dengan Ibu - Ibu kampung Tahunan (Sumber : Pdd P66)
Pembuatan Sabun Mijel Dengan Ibu - Ibu kampung Tahunan (Sumber : Pdd P66)

Dengan adanya program yang diadakan oleh padepokan 66 ini akan membantu mengurangi limbah minyak jelantah dengan memanfaatkan menjadi sebuah produk sabun batang. Bahan yang digunakan untuk membuat sabun batang dari limbah  minyak jelantah adalah Minyak jelantah, Soda Api ( NaOH), Air, Gliserin, dan Aromatherapy.  Bahan-bahan tersebut mudah untuk ditemukan di sekitar rumah. Alat yang perlu disiapkan adalah wadah dan pengaduk (Disarankan tidak memakai alat berbahan alumunium dan cetakan untuk sabun. Cara membuatnya yaitu dengan memasukan soda api (NaOH) kedalam air dan larutkan. Lalu tunggu larutan tersebut hingga suhu ruang karena menimbulkan jika NaOh dicampur ke dalam air, maka air akan menjadi panas. Kemudian masukan larutan tersebut kedalam minyak  jelantah dan aduk hingga mengental.  Setelah itu, tambahkan gliserin dan aromatheraphy jika sudah mengental dan aduk hingga merata. Jika sudah tercampur semua tuangkan kedalam cetakan dan tunggu hingga mengeras selama kurang lebih 5-7 Jam. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun