Halloo semua! Perkenalkan, nama saya Firda Amalia , saya lahir dan besar di Bandung , kota yang penuh jajanan enak dan cuaca yang kadang bikin laper terus. Nah, hari ini saya mau bahas satu menu yang sering banget jadi pilihan utama pada saat sarapan pagi yaitu bubur ayam.
Keliatannya sih sederhana, cuma bubur itu nasi dengan topping, tapi percayalah... ini makanan penuh drama. karna apa? karna mulai dari cara makannya, jenis kuahnya, sampai tempat belinya bisa jadi topik debat seru orang orang.
- Teman teman Team Diaduk atau Ngga ? Â
Pertanyaan pertama dan paling klasik: bubur diaduk atau ngga? Jujur aja, saya tim yang harus diaduk total. Karna rasanya tuh jadi lebih nyatu, dari ayam suwir, cakwe, seledri, kecap, sampai kuah kaldunya. Jadi semuanya menyatu jadi rasa comfort yang luar biasa. Kalau ga diaduk? Rasanya kayak nonton film tapi cuma lihat posternya doang.
- Bubur Ayam Pinggir Jalan vs. Mall Â
Kalau soal tempat beli, saya pribadi si lebih suka beli bubur ayam di gerobak pinggir jalan. Rasanya lebih otentik, topping-nya tuh niat banget, dan harganya bersahabat. Biasanya sih, yang jual kelihatan cuek tapi buburnya selalu konsisten enak. Kalau di mall? Hmm… kadang estetik, tapi rasa dan porsi gak sebanding sama harganya. Belum lagi harus cari parkir.
- Santan atau Kaldu? Â
Nah, ini juga sering bikin bingung. Ada bubur ayam yang pakai santan, Dan ada juga yang pakai kuah kaldu ayam gurih. saya sendiri lebih suka yang kuah kaldu. Rasanya lebih ringan dan nyaman di perut. Kalau pakai santan tuh kadang rasanya mirip makanan lebaran, jadi agak beda feel-nya gitu. Santan itu enak, tapi bukan buat bubur ayam menurut saya.
- Bubur Ayam di Bandung? Banyak Pilihan banget pilihannya !!
Saya Sebagai Asli orang Bandung, Saya merasa beruntung karena pilihan bubur ayam di sini tuh banyak banget. Dari bubur legendaris sampai yang muncul jam 5 pagi dan gak punya nama, semuanya punya ciri khas masing-masing. Yang paling saya suka dari bubur Bandung itu porsinya royal, topping-nya niat, dan selalu ada sambel yang bikin nagih.
Buat saya, bubur ayam bukan cuma makanan buat isi perut. Ini makanan yang bisa nemenin segala suasana. Entah itu pagi yang sibuk, badan yang kurang fit, atau malam-malam ketika pengen sesuatu yang hangat dan menenangkan. Tapi ingat ya, makan bubur ayam itu harus totalitas. Jangan setengah-setengah. Diaduk, dinikmati, dan jangan kebanyakan kecap! nanti tidak enak
Sekian dulu curhat tentang bubur dari saya pribadi sebagai Firda Amalia dari Bandung , yang percaya bahwa bubur ayam bisa menyelamatkan hari. Sampai jumpa di cerita dan random selanjutnya!
Terimakasih teman - teman !!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI