Bojonegoro – Sabtu pagi (9/8/2025), aula Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) dipenuhi ratusan tatapan penuh semangat. Sebanyak 87 Daiyah Fatayat NU Bojonegoro dari berbagai wilayah hadir, bukan untuk sekadar berkumpul, tapi untuk mempelajari jurus baru dalam menyebarkan dakwah, yaitu Dakwah Digital.
Dipandu langsung oleh Ketua Pelaksana, Dr. Hj. Ulfa, M.Pd.I., acara ini mengusung tema "Mewujudkan Islam Publik Inklusif"—sebuah konsep yang menekankan bahwa dakwah tidak hanya untuk kalangan tertentu, tetapi merangkul semua lapisan masyarakat.
Suasana memanas saat narasumber Bapak Dwi Purbo Yuwono, M.Si. mulai membeberkan rahasia membuat konten dakwah yang nyantol di hati sekaligus viral di media sosial. Para peserta pun tak hanya duduk manis—mereka langsung praktik membuat konten yang memadukan pesan agama dengan gaya komunikasi digital kekinian.
Diskusi pun berjalan seru. Ide-ide segar bermunculan, mulai dari dakwah lewat video pendek, podcast islami, hingga infografis edukatif yang ramah semua kalangan. “Daiyah modern harus siap berdiri di mimbar dan di layar gawai sekaligus,” tegas Dr. Ulfa disambut tepuk tangan riuh.
Pelatihan ini ditutup dengan komitmen bersama untuk menghidupkan media sosial dengan dakwah yang menyejukkan, toleran, dan penuh kasih. Hari itu, UNUGIRI menjadi saksi lahirnya para influencer dakwah, para perempuan hebat yang siap menebar kebaikan di jagat maya.[RRW]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI