Bojonegoro -- Sabtu (9/8/2025) pagi, aula Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) tampak dipenuhi semangat luar biasa. Puluhan kader Fatayat dari berbagai penjuru Bojonegoro berkumpul, bukan sekadar menghadiri acara biasa, melainkan untuk menyatukan visi dalam menggaungkan tasamuh (toleransi) melalui pendekatan Gender Equality and Social Inclusion (GESI).
Dipimpin langsung oleh Ketua Pelaksana, Dr. Hj. Ifa Khoiria Ningrum, SE., M.M., kegiatan ini berhasil menghadirkan suasana dialogis yang penuh energi. Dengan total 70 peserta delegasi PAC Fatayat se-Bojonegoro, forum ini menjadi ajang bertukar gagasan segar tentang bagaimana prinsip tasamuh dan kesetaraan gender bisa diintegrasikan dalam gerak organisasi.
Agenda dimulai dengan pembukaan, dilanjutkan pemaparan materi tasamuh yang membuka cakrawala berpikir peserta. Tidak hanya itu, sesi diskusi berlangsung hangat---sesekali diselingi tawa, namun sarat pemikiran kritis. Materi GESI yang dibawakan kemudian menambah wawasan peserta tentang pentingnya kesetaraan dan inklusi sosial di semua lini.
"Fatayat bukan hanya organisasi perempuan, tapi penggerak perubahan sosial," ungkap Dr. Ifa penuh keyakinan, yang disambut tepuk tangan gemuruh.
Acara ditutup dengan komitmen bersama untuk menjadikan tasamuh dan GESI sebagai napas perjuangan Fatayat Bojonegoro. UNUGIRI hari itu tak hanya menjadi tuan rumah, tetapi juga saksi sejarah lahirnya semangat baru yang diyakini akan menggema ke seluruh pelosok Bojonegoro.[RRW]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
