Mohon tunggu...
Firasat Nikmatullah
Firasat Nikmatullah Mohon Tunggu... Pendatang Baru

Aku adalah apa yang kamu pikirkan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rumah Dinas Wali Kota Cilegon: Si Tua Bangka yang Akan Berbicara Lagi

9 Maret 2025   21:59 Diperbarui: 10 Maret 2025   15:54 5188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cilegon. Kota ini mungkin lebih dikenal sebagai kerajaan baja daripada destinasi wisata. Tapi, siapa sangka ada satu bangunan tua yang diem-diem penuh cerita. Namanya Rumah Dinas Wali Kota Cilegon, yang udah eksis sejak 1880-an.

Gaya arsitekturnya Belanda banget. Mulai dari jendela besar hingga denah kotak-kotak yang bikin iri arsitek zaman sekarang.

Dulu, bangunan ini nggak cuma jadi tempat numpang ngadem. Sebelum jadi Rumah Dinas Wali Kota Cilegon, ia pernah jadi kantor asisten Residen Belanda dan Kawedanan.

Dan ya, kalau dindingnya bisa ngomong, mereka pasti bakal ngeluh:

"Tolong, banyak banget manusia toxic di sini sejak zaman kolonial"

Geger Cilegon 1888: Tragedi Berdarah di Tanah Jawara

Monumen Geger Cilegon. [Dok. Pribadi/Firasat Nikmatullah]
Monumen Geger Cilegon. [Dok. Pribadi/Firasat Nikmatullah]

Kembali ke akhir abad ke-19, tepatnya 1888, rakyat Banten sedang nggak santai.

Mereka memutuskan untuk melawan penjajahan Belanda dengan apa yang mereka punya---dari golok sampai keberanian supermaksimal. Peristiwa ini dikenal sebagai Geger Cilegon.

Rumah Dinas ini, yang waktu itu jadi saksi diam-diam, pasti ngeliat banyak banget kejadian yang bikin bulu kuduk berdiri.

Tapi tentu saja, rumahnya nggak protes. Ia diam saja, menyaksikan perlawanan dan darah yang tumpah. Kalau rumah ini punya TikTok, mungkin ia bakal bikin video POV:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun