Mohon tunggu...
Fiqih P
Fiqih P Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Semarakkan literasi negeri

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perang Tagar# Ceraikan Istri?

7 Mei 2018   22:18 Diperbarui: 7 Mei 2018   22:47 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya dan istri memakai baju #diasibukkerja dan #2019gantipresiden/dokumentasi pribadi

Konstelasi politik paska 2014 telah membuat masyarakat terbelah. Setelah adu dukungan antar elit menyisakan akar rumput yang saling anggar elit. Hina menghina, caci mencaci, ujaran kebencian harus diakui tak mampu diredam pemilik otoritas.

Kejadian CFD 29 April lalu menjadi bara jelang 2019 nanti. Artinya, jika terus dikipas, maka api akan menyala menyisakan arang dan abu di negeri kita ini. Tak perlu kita beretorika siapa yang benar siapa yang salah dalam kejadian itu, namun hanya satu yang wajib kita sepakati, mengutuk keras tindakan yang diduga persekusi itu.

Mari kita mulai mendewasakan diri pada perbedaan. Semisal saya dan istri. Bukan mengada-ada atau dibuat-buat. Sejak 2014 lalu saya merupakan pendukung Presiden RI Joko Widodo. Kearifan dan kesederhanaannya sangat membuat pribadi saya kagum. Hingga di kompasiana saya kerap membuat Cerpen tentang Jokowi. Memang benar saya sangat mengaguminya hingga kini.

Saya hanyalah pribadi, bukan kelompok relawan atau partai. Hanyalah kesadaran politik saya mengenai Jokowi. Hal ini berbanding terbalik dengan istri saya. 2014 ia merupakan pendukung Prabowo Hatta, hingga kini menjadi pribadi yang benar-benar anti Joko Widodo.

Kami akui, kami sering kali berdebat baik soal kebijakan, hingga pada karakter dan fisik. Hal tersebut tak mampu kami hindari. Karena bisa dibilang kami berdua fanatik pada pilihan kami masing-masing. Lantas, haruskah kami bercerai karena perbedaan itu.

Ayolah, mustahil kami bercerai. Malah kami bersepakat saling memesan baju #diasibukkerja dan #2019ganti presiden. Meski fanatik, kami masih memiliki akal sehat. Begitu juga pada masyarakat lain harusnya mengambil sikap. Jangan ada perpecahan hanya karena berbeda pilihan politik. Jangan karena pilihan politik, nilai-nilai positif harus kita korbankan. Kita harus tetap satu dalam NKRI.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun