Mohon tunggu...
Fina NaylaFarha
Fina NaylaFarha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa aktif program studi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa GIAT 5 Desa Ngemplak Adakan Sosialisasi tentang Stunting dan Inovasi PMT bersama Remaja

8 Agustus 2023   18:05 Diperbarui: 8 Agustus 2023   18:09 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi Stunting dan Inovasi PMT Desa Ngemplak. Dokpri

Stunting menjadi salah satu permasalahan yang menjadi fokus Indonesia saat ini. Hal demikian mendorong mahasiswa GIAT 5 Desa Ngemplak, Universitas Negeri Semarang untuk berpartisipasi didalamnya dengan mengadakan sosialisasi. Sosialisasi dilaksanakan pada Rabu, 19 Juli 2023 di rumah Bapak Tarmono selaku perangkat desa.

Latar belakang diadakan sosialisasi tersebut karena tingkat stunting di Desa Ngemplak masih cukup banyak. Berdasarkan data yang diperoleh bahwa penyebab stunting disana yaitu pernikahan dini. Oleh sebab itu, sosialisasi ditujukan kepada para remaja di bawah 20 tahun agar mereka mengetahui bahaya pernikahan dini yang berpotensi menyebabkan stunting pada anak.

Materi yang disampaikan dalam sosialisasi meliputi banyak hal, seperti pengertian stunting, penyebab stunting, pencegahan stunting, PMT ibu hamil, dan masih banyak lagi.

Stunting merupakan gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi, yang dapat menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme, dan pertumbuhan fisik pada anak. Fisiknya ditandai dengan pertumbuhan tubuh lebih pendek. Selain itu, terganggunya perkembangan otak dapat mempengaruhi motorik verbal dan kognitif anak. Stunting ini terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun. Pertumbuhan yang baik adalah pertumbuhan ukuran fisik sesuai standarnya, baik itu berat badan, tinggi badan, maupun lingkar kepala.

Banyak faktor yang menyebabkan stunting pada anak, antara lain (1) faktor ekonomi keluarga; (2) faktor lingkungan tidak sehat/ degradasi lingkungan; (3) kurangnya pemberdayaan perempuan; (4) penyakit infeks; (5) inisiasi menyusui dini/ pernikahan dini; serta (6) rendahnya asupan gizi bagi ibu hamil dan anak.

Dalam paparan materi ditekankan pada penyebab stunting adanya pernikahan dini, seperti realita yang terjadi di masyarakat setempat. Dalam beberapa sumber referensi menjelaskan bahwa anak yang lahir dari ibu hamil berusia muda (kurang dari 20 tahun) akan menderita perkembangan fisik dan penurunan pertumbuhan, sehingga berpotensi menyebabkan stunting pada anak.

Adapun solusi pencegahan stunting anatara lain, pemberian ASI dan MPASI, pementauan pemberian gizi bagi ibu hamil dan anak, pementauan rutin pertumbuhan anak di posyandu, penyediaan akses air bersih dan fasilitas sanitasi, serta pernikahan dini di usia yang cukup.

Untuk mengoptimalkan solusi pencegahan stunting pada anak, maka dalam sosialisasi juga dijelaskan inovasi PMT bagi ibu hamil menggunakan pangan lokal. PMT tersebut sebagai suplementasi gizi yang merupakan makanan tambahan dengan formula khusus dan diperkaya dengan 11 macam vitamin (A, D, E, B1, B2, B3, B5, B6,B12, C, dan Folat), serta 7 macam mineral (Besi, Kalsium, Natrium, Seng, Iodium, Fosfor, dan Selenium).

Adanya PMT ibu hamil ini dimaksudkan sebagai upaya pemberian gizi bagi ibu hamil agar kandungannya dapat tumbuh dengan sehat. Inovasi yang diberikan berupa makanan Kroket Tahu Telur Puyuh dan Puding Wortel Tomat. Penjelasan bahan dan cara pembuatannya tertera dalam brosur yang telah diberikan oleh mahasiswa GIAT 5 Desa Ngemplak.

Akhir dari sosialisasi dijelaskan bahwa "ilmu pengetahuan yang dipaparkan pada sosialisasi kali ini mungkin tidak langsung dapat dipraktikkan, namun beberapa tahun ke depan dapat berguna serta menjadi upaya dalam menurunkan angka stunting yang ada".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun