Mohon tunggu...
Fina Rudati
Fina Rudati Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga. Sedang berusaha mendalami jurnalistik. Pecinta drama Korea.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Senja di Manakarra

21 November 2016   23:12 Diperbarui: 21 November 2016   23:46 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu yang lalu, saya diberi kesempatan untuk mengunjungi Mamuju, ibukota Sulawesi Barat. Saya berangkat bersama keluarga besar. Jangan bayangkan kota ini akan sebesar Makassar. Mamuju bisa dibilang masih baru, jadi fasilitas yang disediakan belum terlalu banyak. Untuk menuju ke sanapun, pilihannya hanya dengan bus selama semalam atau pesawat baling-baling dari Makassar. Dari bandara menuju kota membutuhkan waktu satu jam dengan jalan yang berkelok-kelok dan bisa membuat mual.

Dari beberapa spot wisata di Mamuju, saya tertarik dengan pantai Manakarra. Pantai ini beda dengan pantai pada umumnya, karena hanya berupa jalan dan laut yang dibatasi landmark. Tidak ada area berpasir seperti pantai yang lainnya. Bagi saya, area landmark itu hampir mirip seperti di alun-alun. Selama tiga hari singgah di Mamuju, saya dua kali mengunjungi pantai Manakarra. Sekali di sore jelang maghrib, sekali di Minggu pagi. Kala itu, saya tiba di pantai Manakarra beberapa menit jelang adzan maghrib. Matahari sudah tenggelam, tapi langit masih menyisakan warnanya. Campuran antara warna biru, abu-abu, oranye, dan jingga bercampur satu. Sesaat, saya merasa speechless. Saya segera mengabadikan momen indah itu sebelum hilang. Hasilnya memang tidak sebagus jika difoto oleh fotografer profesional, tapi cukup untuk menggambarkan sedikit keindahannya.

dokumetasi pribadi
dokumetasi pribadi
Di hari terakhir, saya kembali mengunjungi pantai Manakarra. Kakak saya bilang ada senam pagi di sana. Sayangnya, saya sedikit tidak enak badan, jadi tidak terlalu menikmati keramaian pagi itu. Saya mulai merasa membaik ketika mencoba permainan yang banyak tersedia di pantai Manakarra, seperti sepeda matic. Mulanya saya dibonceng ayah, lalu saya mencoba berkeliling sendiri, mengitari area pantai. Hei, ini seru! Saya lalu mencoba sepeda yang lebih kecil, yang lebih cocok untuk anak SD. Dan saya merasa seperti kembali ke masa kecil.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Saya jatuh cinta pada Mamuju. Tidak hanya Manakarra, tapi juga Pulau Karampuang yang tidak kalah indahnya. Akan saya ceritakan di lain kesempatan. Di dalam pesawat menuju Makassar, saya memperhatikan Mamuju dari ketinggian ribuan kaki. Gugusan pulaunya, laut birunya, hingga hijau pepohonannya. Ah Mamuju, anda Jawa bisa seindah dirimu. Semoga aku bisa diberi kesempatan untuk kembali suatu saat nanti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun