Mohon tunggu...
Fina Idarotus Saadah
Fina Idarotus Saadah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

S1 Bimbingan dan Konseling - Fakultas Ilmu Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru BK Bukan Momok Siswa di Sekolah

3 Desember 2022   18:46 Diperbarui: 4 Desember 2022   01:30 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bimbingan dan Konseling /Dok pribadi

Halo Sobat Kompasiana!

Apa yang terlintas di pikiran Anda pertama kali ketika mendengar kata Guru BK? Menghukum? Merazia? Marah-marah? atau Polisi sekolah?

Istilah momok diartikan sebagai sesuatu yang menakutkan, untuk menakut-nakuti. Nah, banyak siswa yang menganggap guru BK sebagai momok yang ditakuti di sekolah.

Kebanyakan yang terjadi di lapangan, guru BK hanya menangani siswa yang bermasalah saja. Seperti siswa yang sering bolos, bertengkar, terlambat, melanggar aturan, dan sebagainya. Maka dari itu guru BK akan memberikan hukuman atau bahkan skorsing sebagai efek jera bagi siswa agar tidak mengulangi perbuatan salah tersebut, Sehingga muncullah statement "Kalau siswa nggak melanggar aturan, guru BK kerja apa? Nganggur dong."

Banyak siswa bahkan orangtua yang takut kalau bertemu atau dapat panggilan guru BK. Mereka memiliki stigma negatif bahwa guru BK itu selalu menghukum, galak, suka marah-marah, pasti ada masalah, dan sebagainya. Padahal hal tersebut tidak selalu benar. Karena hal itu, guru BK dianggap siswa sebagai momok di sekolah. Stigma buruk siswa tentang guru BK perlu kita perbaiki dengan cara kenali lebih dekat guru BK dan ketahui tugas-tugasnya. Sebelum kita membahas tugas guru BK di sekolah, perlu kita ketahui dulu Bimbingan dan Konseling itu apa sih?

Bimbingan dan Konseling merupakan satu kesatuan, namun keduanya tentu memiliki perbedaan. Bimbingan sendiri diartikan sebagai bantuan yang diberikan pada peserta didik oleh seseorang terlatih agar peserta didik tersebut dapat mengelola kehidupannya sendiri, memahami diri, menyesuaikan diri, dan merencanakan masa depan. Bimbingan sifatnya preventif, yang berarti lebih ke pencegahan.

Sedangkan Konseling adalah proses pemberian bantuan oleh konselor kepada konseli dalam hal untuk menyelesaikan masalah si konseli, agar konseli dapat memutuskan sendiri dan hidup sejahtera. Konseling sifatnya kuratif, yang berarti pemecahan atau pengentasasn.

Nah, untuk tugas guru BK di sekolah adalah memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada para siswa di sekolah. Layanan tersebut berupa layanan orientasi, layanan informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran, bimbingan individu/kelompok, dan layanan konsultasi. Guru BK bukan hanya menangani siswa yang bermasalah saja. Guru BK di sekolah sebagai wadah sharing para siswa tentang masalah yang sedang mereka alami. Entah itu tentang masalah dalam kelas, pelajaran, masalah keluarga dan banyak lagi. Dengan kata lain, guru BK sebagai teman curhat dan sahabat siswa. Selain itu guru BK memberikan arahan dan dukungan pada siswa dalam layanan konsultasi.

Misalnya, ketika siswa akan menempuh pendidikan selanjutnya, ia bingung akan memilih kampus A atau B. Guru BK akan membantu siswa tersebut menentukan pilihannya dengan mempertimbangkan kelebihan dan kelemahan atas pilihan tersebut. Namun, perlu digaris bawahi, keputusan tetap selalu ada di tangan siswa tersebut. Guru BK juga memberikan layanan informasi seperti informasi tentang kampus, tes masuknya, dan masih banyak lagi.

Sebagai guru BK, dalam melakukan layanan kepada siswa perlu membuat hubungan yang menyenangkan dengan siswa. 

Kepercayaan siswa kepada guru BK itu penting. Kalau guru BK bisa dipercaya dan bisa bertanggung jawab dalam menyimpan apa yang sudah diceritakan siswa padanya, siswa tentu akan terbuka dan nyaman ketika bersama guru BK. Sehingga stigma buruk tentang guru BK bisa memudar dan hilang, tentu siswa juga akan memberikan timbal balik positif dan tidak menganggap guru BK sebagai momok di sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun