Kecamatan Paiton bertempat di Kabupaten Probolinggo. Kabupaten Probolinggo itu sendiri berada di posisi 112'50' -- 113'30' Bujur Timur (BT) dan 7'40' -- 8'10' Lintang Selatan (LS), dengan luas wilayah sekitar 169.616,65 Ha atau + 1.696,17 km2 (1,07 % dari luas daratan dan lautan Propinsi Jawa Timur). Sebagian besar wilayahnya berada pada ketinggian antara 100 - 1.500 meter di atas permukaan laut. Salah satu ikon yang terkenal di probolinggo adalah Gunung Bromo.Â
Namun, selain itu masih banyak lagi potensi yang dimiliki Kabupaten Probolinggo. Ini dikarenakan Kabupaten Probolinggo merupakan wilayah yang memiliki beragam bentuk bentang lahan, baik dataran rendah, perbukitan dan pegunungan.
Ujung timur Kabupaten Probolinggo terdapat banyak pantai/laut yang bisa kita kunjungi. Mulai dari BJBR, Pantai Kalibuntu, Pantai Duta, dan masih banyak lagi. Dalam artikel ini, penulis akan membahas wilayah laut di Dusun Pesisir, Sumberanyar, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur.Â
Di Desa Sumberanyar, terdapat kawasan yang mana kebanyakan orang mungkin tahu akan tempat ini. Tempat ini adalah Pelabuhan Perikanan Pantai Paiton. Pada mulanya, wilayah ini hanya merupakan kawasan para nelayan untuk mendaratkan hasil tangkapannya.Â
Namun, setelah diperhatikan, ternyata potensi ikan-ikan yang ada di wilayah tersebut dinilai cukup baik. Oleh karena itu, pada tahun 2012, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur membangun dan mengelolanya.Â
Bersamaan dengan berjalannya waktu, Pelabuhan Perikanan Paiton mengalami perubahan, dari awalnya TPI Paiton menjadi IPP (Instalasi Pelabuhan Perikanan) Paiton, kemudian berubah lagi menjadi IP2SKP (Instalasi Pelabuhan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan) Paiton, dan yang terakhir menjadi IPPP (Instalasi Pelabuhan Perikanan Pantai) Paiton. Sebagai pusat kegiatan perikanan laut, IPPP Paiton. Kegiatan di dalamnya saling berhubungan antara nelayan dengan konsumen produk tangkapan, seperti pedagang pasar, , restoran/rumah makan, dan lain-lain. sehingga selain kegiatan ekonomi, di dalamnya juga terjalin hubungan sosial antara kedua belah pihak.Â
Dilansir dari laman Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo, kegiatan yang ada pada IPPP Paiton terdapat 4 bagian/kelompok, yaitu aktivitas pelayanan jasa, aktivitas perdagangan, aktivitas pekerja penggiat usaha perikanan, dan aktivitas penunjang.Â
Aktivitas tersebut dapat dimasukkan kedalam alur aktivitas hulu-hilir pelabuhan dimana aktivitas pelayanan jasa tersebar pada aktivitas hulu dan proses sebelum hilir. Aktivitas penggiat usaha periakanan terfokus pada aktivitas hilir.Â
Aktivitas penunjang terdapat merata pada aktivitas hulu dan hilir karena aktivitas perdagangan termasuk di dalamnya untuk memenuhi kebutuhan melaut serta menjual hasil perikanan. Aktivitas penunjang berperan sebagai aktivitas yang membantu proses berjalannya aktivitas hulu-hilir di dalam pelabuhan.
Seperti yang kita ketahui, wilayah laut merupakan wilayah yang tak lepas dari cuaca buruk. Kondisi tersebut membuat para nelayan enggan untuk melaut. Selain nelayan yang enggan melaut, kapal yang dari luar daerah juga tidak ada yang mendarat. Hal ini membuat ketersediaan ikan di Paiton menipis/menurun. Itu juga berdampak bagi pedagang dan yang lainnya juga tidak memiliki stok produksi untuk dijual.Â
Kondisi tersebut pastinya membuat pendapatan nelayan dan lainnya menurun. Mereka semua hanya bisa pasrah dan tidak bisa berbuat banyak. Mereka hanya bisa menunggu hingga kondisi cuaca membaik.