Mohon tunggu...
Fina Fahriza
Fina Fahriza Mohon Tunggu... 🍉

halo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Upaya Meningkatkan Kerja Sama Siswa SD melalui Permainan Edukatif Tradisional dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila

6 Oktober 2025   23:28 Diperbarui: 6 Oktober 2025   23:28 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan dasar merupakan fondasi penting bagi pengembangan karakter, sikap, dan nilai-nilai moral siswa. Di sekolah dasar, siswa tidak hanya dituntut untuk memperoleh pengetahuan, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama, tanggung jawab, dan toleransi. Nilai-nilai ini merupakan inti dari Pendidikan Pancasila (PPKn), yang bertujuan untuk membentuk warga negara yang berkarakter, cinta tanah air, dan mampu hidup rukun di tengah keberagaman. Namun, di dalam kelas, guru seringkali kesulitan menumbuhkan sikap kooperatif pada siswa. Banyak yang individualis, kurang memiliki keterampilan komunikasi, dan masih belum memahami pentingnya saling membantu untuk mencapai tujuan bersama.

Solusi alternatif untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan mengintegrasikan permainan edukatif tradisional ke dalam proses pembelajaran. Permainan tradisional merupakan warisan budaya bangsa yang kaya akan nilai-nilai sosial, sportivitas, dan gotong royong. Dalam konteks pendidikan, permainan tradisional tidak hanya sebagai bentuk hiburan tetapi juga alat yang efektif untuk mengembangkan karakter siswa, terutama dengan meningkatkan keterampilan kooperatif mereka. Melalui permainan kooperatif, siswa belajar berinteraksi satu sama lain, menunjukkan rasa hormat kepada teman sebayanya, dan memahami peran masing-masing dalam kelompok.

Dalam pendidikan Pancasila, penggunaan permainan edukatif tradisional sangat penting karena selaras dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila, khususnya sila ketiga, "Persatuan Indonesia," dan sila kelima, "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia." Melalui permainan, siswa dapat menghayati nilai-nilai persatuan, saling menghormati, dan kerja sama tanpa diskriminasi. Oleh karena itu, pengintegrasian permainan edukatif tradisional ke dalam kurikulum Pancasila merupakan upaya konkret untuk mengembangkan karakter dan rasa kerja sama siswa.

Permainan tradisional (gobak sodor, congklak, engklek, bentengan) adalah kegiatan bermain yang didasarkan pada aturan sederhana, peran, dan tujuan bersama, elemen-elemen yang membutuhkan koordinasi antar pemain. Ketika siswa bermain dengan aturan umum, mereka belajar membagi tugas, menghormati peran, melatih pengendalian diri, dan mengembangkan strategi kelompok, proses-proses ini merupakan bentuk nyata dari praktik kolaboratif. Berbagai studi lapangan di Indonesia telah menunjukkan bahwa penggunaan permainan tradisional dalam konteks pendidikan meningkatkan keterampilan sosial dan kolaboratif siswa (Widyaning Tyas & Widyasari, 2023).

Pengajaran Pancasila membutuhkan penegasan nilai-nilai seperti gotong royong, toleransi, dan tanggung jawab. Permainan tradisional menyediakan “ruang mikro” untuk mempraktikkan nilai-nilai itu tanpa bersifat normatif atau menggurui: anak mengalami sendiri akibat tindakan kolaboratif atau egois dalam permainan. Tinjauan pustaka menunjukkan bahwa permainan tradisional dapat menjadi sarana yang efektif untuk mengembangkan karakteristik Pancasila pada siswa, terutama standar gotong royong dan keberagaman. Oleh karena itu, dimasukkannya permainan tradisional sebagai kurikulum pengajaran Pancasila mempercepat pemerolehan nilai-nilai Pancasila melalui pengalaman langsung (Pratama et al., 2024).

Berikut adalah kerangka kerja untuk menerapkan keterampilan sosial dan kerja sama tim di sekolah dasar, berdasarkan (Bagas Sri Wazuda dkk., 2024), yang telah terbukti efektif melalui penelitian lapangan di Indonesia.

1. Tujuan pembelajaran yang jelas dan relevan.

Tetapkan tujuan pembelajaran seperti: “Siswa dapat bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kelompok dan menjelaskan pentingnya kerja sama tim dalam kehidupan sehari-hari.”

Tujuan ini berkaitan langsung dengan bermain permainan.

2. Pilih permainan yang sesuai dengan tujuan dan kondisi.

Pilih permainan interaksi kelompok seperti gobak sodor, bentengan, atau tim congklak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun